This Author published in this journals
All Journal Jurnal Geocelebes
Syamsuddin Syamsuddin
Department of Geophysics, FMIPA Universitas Hasanuddin

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

IDENTIFIKASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DI SEKITAR MANIFESTASI PANASBUMI REATOA KABUPATEN MAROS MENGGUNAKAN SURVEY GEOLISTRIK RESISTIVITAS Nur Ayu Anas; Syamsuddin Syamsuddin; Bambang Harimei; Muhammad Nasri
JURNAL GEOCELEBES Vol. 4 No. 1: April 2020
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v4i1.8916

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi struktur bawah permukaan berupa rekahan pada daerah sekitar manifestasi mata air panas Reatoa di Dusun Realolo, Kabupaten Maros. Beberapa penelitian mengenai panasbumi di Sulawesi Selatan menggunakan geolistrik resistivitas pernah dilakukan untuk mencari zona aquifer hidrothermal di sekitar sumber air panas Panggo di Desa Kaloling, Kabupaten Sinjai. Penelitian ini juga pernah dilakukan dalam eksplorasi mata air panas menggunakan metode geolistrik resisitivitas di daerah Kabupaten Pinrang. Dalam penelitian ini menggunakan metode geolistrik resistivitas konfigurasi Wenner – Schlumberger sebanyak 4 lintasan. Panjang masing – masing lintasan adalah 300 m dan jarak antar elektroda 5 m. Hasil yang diperoleh merupakan kondisi geologi bawah permukaan daerah penelitian dengan nilai resistivitas kurang dari 8,35 Ωm diduga sebagai zona aquifer dan batuan yang berasosiasi dengan fluida. Nilai resistivitas 8,35 Ωm – 16,7 Ωm diperkirakan sebagai satuan batu pasir yang berselingan dengan batulempung dan nilai resistivitas lebih dari 23,6 Ωm diduga sebagai batuan breksi gunungapi dari batuan gunungapi Formasi Camba. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya rekahan pada titik 110 – 130 m pada lintasan 1 dan titik 210 – 215 m pada lintasan 2 yang memiliki arah sejajar dengan mata air panas Reatoa, sehingga rekahan ini diduga menjadi penyebab fluida panas yang berada pada aquifer memiliki celah ke permukaan dan membentuk manifestasi berupa mata air panas.