This Author published in this journals
All Journal Medicina
I Ketut Mulyadi
Bagian/SMF Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/ Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Bali

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan antarparameter klinikopatologis pada karsinoma kolorektal post-reseksi: analisis 227 kasus periode tahun 2010-2014 Novitasari, Novitasari; Mulyadi, I Ketut
Medicina Vol 47 No 1 (2016): Januari 2016
Publisher : Medicina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.293 KB)

Abstract

Karsinoma kolorektal (KKR) merupakan suatu tumor ganas epitelial yang berasal dari usus besar. Karsinoma kolorektal telah menjadi masalah kesehatan yang serius di Indonesia dan di Bali pada khususnya. Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antarparameter klinikopatologis KKR. Data dikumpulkan dari buku registrasi di RSUP Sanglah dan laboratorium swasta sejak 1 Januari 2010 hingga 31 Desember 2014. Klasifikasi tumor-tumor kolorektal mempergunakan sistem klasifikasi oleh World Health Organization, 2010. Klasifikasi faktor prognosis mempergunakan konsensus oleh The American Joint Committee’s tahun 1999 yang dipublikasi ulang tahun 2011. Hubungan antarparameter klinikopatologis dianalisis dengan uji Chi-square. Terdapat 227 kasus KKR post-reseksi selama kurun waktu 5 tahun (2010-2014). Lokasi tumor berhubungan bermakna dengan umur (P=0,001) dan ukuran tumor (P=0,015). Derajat diferensiasi berhubungan bermakna dengan tingkat kedalaman invasi (pT) (P=0,000) dan tipe histologis (P=0,000). Disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara lokasi tumor dengan umur dan ukuran tumor, serta derajat diferensiasi dengan tingkat kedalaman invasi dan tipe histologis. Colorectal carcinoma is a malignant epithelial tumor originating in the large bowel. This malignancy has been burdened serious health problem in Indonesia, including Bali. This retrospective study aimed to evaluate the association between clinico-pathological interparameters of colorectal carcinoma. Data were collected from registration in Sanglah hospital and a private laboratory, since January 1st, 2010 until December 31st, 2014. Classification of colorectal tumors used classification system by World Health Organization, 2010. Classification of prognostic factors used the American Joint Committee’s consensus, 1999, republished in 2011. Inter-relationship between clinicopathological parameters were analyzed their significancies using Chi-square test. There were total 227 cases of post-resection colorectal carcinoma between 2010-2014 (5 years). Tumor location was significantly associated with age (P=0.001) and tumor size (P=0.015). Grading was significantly associated with the local extent (pT) (P=0.000) and histological type (P=0.000). It was concluded that there are association between tumor location and age and tumor size, and between grading and the local extent and histological type.
INCLUSION BODY MYOSITIS Yeni Laksmini, Luh; Juli Sumadi, I Wayan; Mulyadi, I Ketut
Medicina Vol 44 No 2 (2013): Mei 2013
Publisher : Medicina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.704 KB)

Abstract

Inclusion body myositis (IBM) merupakan penyakit inflamasi pada otot yang bersifat progresif dengan penyebab yang tidak diketahui dan tidak menunjukkan respon yang baik terhadap berbagai terapi. Gambaran histopatologi IBM ditandai dengan infiltrat sel-sel limfosit diantara ruangan endomisial, di dalam otot dan di sekitar otot dengan fokus-fokus inklusi di dalam miosit (rimmed vacuole) serta beberapa serat otot terlihat atrofi dan nekrosis. Dilaporkan wanita, usia 46 tahun dengan IBM. Keluhan utama pasien berupa kelemahan pada kedua tangan, kaki kanan terasa berat jika diangkat sehingga susah berjalan. Pemeriksaan saraf sensorik ekstremitas dekstra dan sinistra dalam batas normal. Pemeriksaan enzim cretinine kinase meningkat secara dramatik. Pemeriksaan histopatologi dari biospi otot gastrocnemius menunjukkan gambaran yang sesuai untuk IBM dan telah dilakukan penanganan dengan pemberian oral methilprednisolon 3x32 mg dan mecobalmin 1x500ìg intravena, namun tidak menunjukkan respon yang baik terhadap terapi dan akhirnya pasien meninggal. [MEDICINA 2013;44:118-123].