Irawati Andriani, SE., MT
Puslitbang Transportasi Antarmoda

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERSEPSI PELAYANAN FASILITAS ALIH MODA TRANSPORTASI UNTUK MENUNJANG DESTINASI PARIWISATA DI KAWASAN TANJUNG KELAYANG BELITUNG Irawati Andriani, SE., MT; sitti subekti
Jurnal Transportasi Multimoda Vol 15, No 2 (2017): Desember
Publisher : Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.479 KB) | DOI: 10.25104/mtm.v15i2.763

Abstract

Penelitian mengenai persepsi fasilitas alih moda transportasi di destinasi pariwisata kawasan TanjungKelayang perlu dilakukan dalam rangka peningkatan pelayanan oleh pengelola kawasan. Destinasipariwisata Tanjung Kelayang Belitung merupakan salah satu obyek wisata pantai dengan keanekaragamanletak posisi batu yang unik dan menarik bagi wisatawan. Fasilitas alih moda transportasi sangat diperlukanuntuk menunjang perkembangan suatu destinasi pariwisata. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui (1)pelayanan fasilitas alih moda transportasi di kawasan destinasi wisata Tanjung Kelayang, (2) karakteristikpengguna fasilitas alih moda di kawasan destinasi wisata Tanjung Kelayang dan (3) variabel pelayananfasilitas alih moda yang memerlukan peningkatan pelayanan di Tanjung Kelayang berdasarkan persepsipengguna jasa. Penelitian menggunakan data primer dengan pengamatan langsung fasilitas alih moda dankuesioner yang dibagikan secara acak pada 101 pengguna fasilitas alih moda di Tanjung Kelayang. Kuesionerdigunakan untuk mengetahui persepsi pengguna terhadap layanan fasilitas alih moda di Tanjung Kelayang.Uji validitas dan reliabilitas digunakan untuk menguji kualitas data penelitian. Metode analisis data dengandeskriptif kualitatif dan model Kano untuk menilai persepsi pengguna fasilitas alih moda. Berdasarkan hasiluji validitas dan reliabilitas diketahui terdapat 27 variabel penelitian yang valid dan andal digunakan dalampenelitian. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa: (1) kinerja fasilitas alih moda di kawasandestinasi wisata Tanjung Kelayang masih dalam kategori sangat buruk, antara lain fasilitas peneranganjalan umum, pedestrian, guidance block, fasilitas parkir, halte kendaraan pribadi dan umum serta kualiasjalan akses, dan (2) terdapat 9 (sembilan) variabel pelayanan yang memerlukan peningkatan perbaikan olehpengelola Tanjung Kelayang, yaitu 6 (enam) variabel kenyamanan yaitu jumlah toilet, kebersihan toilet,fasilitas ibadah, kantin dan rumah makan, area dengan jaringan internet (hot spot area), fasilitas pengisianbatere (charging corner), 1 (satu) variabel keselamatan yaitu fasilitas keselamatan jalan (rambu, marka,penerangan jalan, jalan khusus pejalan kaki dan pagar) dan 2 (dua) variabel kesetaraan yaitu akses jalanbagi penumpang difabel dan moda pemandu (shuttle) bagi penumpang difabel
Integrasi transportasi dalam mendukung kawasan destinasi wisata Tanjung Kelayang Kabupaten Belitung Irawati Andriani, SE., MT
Jurnal Transportasi Multimoda Vol 16, No 1 (2018): juni
Publisher : Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1518.173 KB) | DOI: 10.25104/mtm.v16i1.835

Abstract

Wisata pantai Kelayang Tanjung adalah tempat yang sangat sempurna untuk perjalanan eksotik dan panorama. Tidak hanya terkenal untuk wisatawan domestik akan tetapi juga wisatawan mancanegara. Terlebih jika ada kegiatan di pantai tersebut seperti Sail Indonesia dengan sejumlah aktivitas seperti lomba menyelam, festival maritim, kompetisi layanglayang, turnamen volly pantai dan lain-lain. Sebagai tujuan wisata yang terletak di kepulauan, dukungan transportasi intermoda sangat dibutuhkan seperti fasilitas alih moda. Analisis yang digunakan berupa analisis gap, Importance Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Index (CSI). Hasil analisis menunjukkan bahwa atribut kesetaraan mempunyai nilai gap yang paling tinggi yaitu sebesar -1.13 sehingga harus mendapatkan prioritas perbaikan layanan dari penyedia jasa/pengelola, untuk itu memerlukan prioritas utama perbaikan pelayanan adalah (a) Area dengan jaringan internet (hot spot area), (b) Fasilitas pengisian batere (charging corner), (c) Akses jalan bagi penumpang difabel menunju angkutan lanjutan lain, (d) Moda pemandu (shuttle) bagi penumpang difabel. Sedangkan nilai CSI terhadap 30 atribut jasa pada pelayanan sebesar 63.64% yang berarti very poor. Desain keterpaduan koridor penghubung dan fasilitas pendukung di Tanjung Kelayang dengan halte angkutan pemadu moda, jalur penghubung berkanopi, memberikan penanda arah dari dermaga menuju halte dan sebaliknya, dan menara pemantau, serta perlu disesuaikannya jadwal keberangkatan/kedatangan antar kapal dengan bus pemadu moda.