Joewono Soemardjito
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS ASAL TUJUAN KOMODITI UTAMA ANTAR WILAYAH PULAU JAWA, KALIMANTAN, DAN NUSA TENGGARA TIMUR Yandra Rahadian Perdana; Joewono Soemardjito
Jurnal Transportasi Multimoda Vol 14, No 1 (2016): Maret
Publisher : Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.331 KB) | DOI: 10.25104/mtm.v14i1.81

Abstract

Distribusi komoditi antar wilayah masih menunjukkan ketimpangan volume muatan antara wilayah Barat Indonesia, dalam hal ini Pulau Jawa, dan wilayah Timur Indonesia, dalam hal ini Pulau Kalimantan dan Pulau Nusa Tenggara. Untuk mengetahui kondisi tersebut, maka perlu diidentifikasi dan dianalisis pola pergerakan (asal-tujuan) komoditi utama berbasis pangan antar wilayah melalui jalur laut di Pulau Jawa, Kalimantan, dan Nusa Tenggara. Metode analisis yang digunakan dalam studi ini adalah analisis berbasis Matriks Asal Tujuan (MAT) dengan dukungan data lalu lintas barang pada 5 pelabuhan yang dikaji, yaitu: Pelabuhan Tanjung Emas, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Banjarmasin, Pelabuhan Lembar, dan Pelabuhan Tenau. Hasil analisis data asal-tujuan komoditi utama dalam sepuluh tahun terakhir menunjukkan: (i) ketidakseimbangan muatan antar pelabuhan/wilayah; (ii) hubungan antara wilayah(pulau) ditinjau dari jenis komoditinya; dan (iii) kuatnya posisi Pelabuhan Tanjung Perak sebagai simpul distribusi komoditi antar wilayah di Pulau Jawa, Kalimantan, dan Nusa Tenggara 
MODEL JARINGAN RANTAI PASOK KOMODITI PERIKANAN DALAM RANGKA MENDUKUNG SISTEM LOGISTIK IKAN NASIONAL Yandra Rahadian Perdana; Joewono Soemardjito
Jurnal Transportasi Multimoda Vol 13, No 1 (2015): Maret
Publisher : Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.363 KB) | DOI: 10.25104/mtm.v13i1.194

Abstract

Jaringan rantai pasok menjadi salah satu aspek kunci sistem logistik yang efektif dan efisien. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan sistem distribusi dengan pertimbangan variabel pasokan, permintaan dan jarak. Alokasi distribusi dilakukan dengan menggunakan metode linear programming, yaitu minimum / least cost allocation dan proportional minimum / least cost allocation. Hasil dari pemodelan ini menunjukkan wilayah yang akan mendapatkan pasokan ikan patin sesuai dengan data permintaan secara time series di wilayah tersebut. Kebijakan rantai pasok ikan patin yang dirancang mengintegrasikan jejaring dari hulu hingga hilir agar tersedia ikan patin pada jenis, kualitas, jumlah dan waktu yang tepat.
DESAIN JALUR SEPEDA DI WILAYAH PERKOTAAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Listantari Listantari; Joewono Soemardjito
Jurnal Transportasi Multimoda Vol 15, No 1 (2017): JUNI
Publisher : Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.396 KB) | DOI: 10.25104/mtm.v15i1.408

Abstract

Pembangunan jalur sepeda di wilayah perkotaan Wonosari akan menjadi bagian dari program pembangunan transportasi kendaraan tidak bermotor di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tujuan penelitian ini adalah menyiapkan konsep desain jalur sepeda di wilayah perkotaan Wonosari pada ruas-ruas jalan yang terpilih. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data lapangan melalui kuesioner dan analisis diskriptif kualitatif. Konsep desain jalur sepeda akan diterapkan pada 9 ruas jalan terpilih sebagai kasus studi, yaitu: (1) Jalan Kasatrian; (2) Jalan Taman Bhakti; (3) Jalan Pramuka; (4) Jalan Siyono-Baleharjo; (5) Jalan Veteran; (6) Jalan Pringgodiningrat; (7) Jalan Tentara Pelajar; (8) Jalan Pemuda; dan (9) Jalan Masjid. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa fasilitas lajur khusus sepeda perlu memperhatikan aspek keselamatan, kenyamanan, keamanan, dan kelancaran dalam bertransportasi sebagaimana menjadi fokus perhatian masyarakat. Desain fisik pada lajur sepeda diprioritaskan pada: (1) penyediaan ruang untuk jalur sepeda dengan pewarnaan spesifik; dan (2) penyediaan fasilitas keselamatan untuk mendukung lajur sepeda yang direncanakan tersebut, terutama pada ruas jalan dengan karakteristik lalu lintas yang bercampur dan kecepatan kendaran bermotor relatif cukup tinggi.
ANALISIS RUANG JALAN UNTUK PENGEMBANGAN LAJUR SEPEDA MENGGUNAKAN METODE SPATIAL MULTIPLE CRITERIA EVALUATION (Studi Kasus: Wilayah Perkotaan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul) Listantari Listantari; Yessi Gusleni; Joewono Soemardjito
Jurnal Transportasi Multimoda Vol 14, No 1 (2016): Maret
Publisher : Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.354 KB) | DOI: 10.25104/mtm.v14i1.85

Abstract

Dalam rangka menghadapi perubahan di masa-masa mendatang, Pemerintah Kabupaten Gunungkidulmengharapkan terciptanya kondisi transportasi yang tertib, lancar, aman, nyaman dan efisien.Pemerintah Kabupaten Gunungkidul berencana mengembangkan lajur khusus sepeda di wilayahPerkotaan Wonosari sebagai bagian dari implementasi program pembangunan transportasi tidakbermotor. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi ruas-ruas jalan eksisting di wilayah PerkotaanWonosari yang dinilai memiliki tingkat kesesuaian untuk pengembangan lajur khusus sepeda. Metodeanalisis yang digunakan adalah Spatial Multiple Criteria Evaluation (SMCE) dengan melibatkan parapemangku kebijakan di tingkat lokal dalam menentukan kriteria penilaian untuk pengembangan lajursepeda. Teknik analisis menggunakan data spasial yang terdiri atas 9 kriteria penilaian dengan 3tingkatan kesesuaian yaitu 1: rendah, 3: sedang, dan 5: tinggi. Hasil penilaian terhadap 170 ruasjalan eksisting mengindikasikan terdapat 5 ruas jalan yang dinilai sesuai untuk pengembangan lajurkhusus sepeda di wilayah Perkotaan Wonosari, dengan total panjang 3,86 Km. Ruas jalan tersebutadalah: (1) Ruas Jalan Semoyo – Pengkok; (2) Jalan Tentara Pelajar; (3) Jalan Veteran; (4) Jalan KiAgeng Giring; dan (5) Jalan Bhayangkara.
Strategi Peningkatan Pelayanan Transportasi Antarmoda Terpadu di Kota Palembang Listantari Listantari; Yessi Gusleni; Joewono Soemardjito; Hengki Purwoto
Jurnal Transportasi Multimoda Vol 19, No 2 (2021): Desember
Publisher : Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/mtm.v19i2.2035

Abstract

Implementasi keterpaduan pelayanan transportasi antarmoda di Kota Palembang saat ini belum cukup optimal bila ditinjau dari jumlah penggunanya yang masih rendah dari perkiraan sehingga membutuhkan upaya peningkatan di masa mendatang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi keterpaduan pelayanan transportasi antarmoda di Kota Palembang saat ini. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif dengan tujuan: (a) mendapatkan gambaran mengenai keterpaduan pelayanan transportasi antarmoda di Kota Palembang ditinjau dari tiga aspek, yaitu: (1) keterpaduan jaringan pelayanan; (2) keterpaduan manajemen operasional; dan (3) keterpaduan sistem pembayaran, (b) mengidentifikasi aspek-aspek yang mendukung terwujudnya keterpaduan pelayanan transportasi antarmoda, dan (c) merumuskan strategi peningkatan kinerja keterpaduan pelayanan angkutan umum di Kota Palembang berdasar prioritas penanganannya. Analisis menggunakan data hasil survey primer secara online melibatkan 80 responden pengguna angkutan umum terpadu dan pemangku kebijakan daerah dari instansi terkait di Kota Palembang. Hasil analisis menyimpulkan bahwa upaya pengembangan keterpaduan layanan transportasi antarmoda di Kota Palembang masih menghadapi kendala. Strategi yang direkomendasikan dari hasil penelitian adalah peningkatan ridership pada angkutan umum terpadu di Kota Palembang melalui pembenahan pada tiga aspek yang menjadi perhatian utama dengan urutan prioritas penanganan, yaitu: (1) waktu tempuh perjalanan; (2) besaran tarif layanan; dan (3) rute/trayek perjalanan angkutan. Implementasi strategi ini membutuhkan dukungan institusional yang menjalankan fungsi koordinasi, kolaborasi dan sinergi operasional pelayanan dari beragam jenis moda angkutan umum yang melayani di Kota Palembang.