Herma Juniati
Puslitbang Transportasi Antarmoda

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TINGKAT KESIAPAN INLAND PORT JOGJAKARTA SEBAGAI SIMPUL ANGKUTAN BARANG BERBASIS KERETA API DALAM MENDUKUNG OPTIMALISASI LOGISTIK DI PELABUHAN TANJUNG EMAS SEMARANG Herma Juniati
Jurnal Transportasi Multimoda Vol 14, No 4 (2016): Desember
Publisher : Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1060.933 KB) | DOI: 10.25104/mtm.v14i4.260

Abstract

Pelayanan angkutan barang dapat melalui moda transportasi jalan, kereta api , laut, dan udara. Peran kereta api barang sebagai penunjang pertumbuhan ekonomi nasional harus ditingkatkan pelayanannya hingga sampai ke simpul akhir untuk pengiriman barang. Peningkatan fasilitas dan infrastruktur dilakukan di kawasan ini, penambahan kapasitas dan kualitas pelayanan pelabuhan PTE Semarang terus dipacu guna memfasilitasi kegiatan perdagangan ekspor dan impor di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Rencana kedepan simpul Inland Port Jogyakarta diharapkan menjadi Terminal distribusi barang-barang import maupun domestik disamping untuk konsolidasi ekspor. Kajian ini dilakukan untuk menyusun konsep kesiapan simpul/terminal multimoda, melalui pendekatan penilaian dari para stakeholders, pola aliran barang dan Importance Performance Analysis. Kajian menghasilkan konsep kebijakan pengembangan dan kesiapan simpul dan prasyarat yang harus menyertainya. Hasil Importance Performance Analysis (IPA) menunjukkan bahwa terdapat sebelas subkomponen dari empat komponen yang dinyatakan penting namun kinerjanya rendah. Pada kuadran pertama terdapat atributatribut yang memiliki nilai kepentingan tinggi tetapi kinerjanya masih kurang memuaskan. Pada kuadran ketiga terdapat lima sub komponen dari empat komponen yang dianggap kurang penting namun kinerjanya tinggi yaitu Kesesuaian RTRW, Dampak Lingkungan, Aksesibilitas Simpul ke Jalur Rel Eksisting, Kesesuaian dengan OD Pelabuhan, dan Kesesuaian Pilihan Moda yang Digunakan. Nilai CSI adalah sebesar 0,0236 atau 2,36 %, menunjukkan bahwa stakeholder dan regulator “kurang puas” terhadap kinerja pelayanan yang dilakukan oleh pengelola Jogja Inland Port. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan yang cukup besar antara harapan konsumen dengan kualitas pelayanan yang diterima oleh konsumen.
PEMETAAN PERGERAKAN KOMODITAS STRATEGIS DI PULAU JAWA Herma Juniati; Akhmad Rizal Arifudin
Jurnal Transportasi Multimoda Vol 14, No 3 (2016): September
Publisher : Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/mtm.v14i3.257

Abstract

Belum optimalnya jaringan prasarana, jaringan pelayanan dan layanan angkutan barang menyebabkan ketidaklancaran pergerakan komoditas strategis di Pulau Jawa, sehingga proses distribusi dari asal ke tujuan menjadi tidak efektif dan tidak efisien. Dengan dasar tersebut, penelitian ini mencoba melakukan analisis untuk mengetahui bagaimana pergerakan komoditas strategis di Pulau Jawa sehingga diharapkan proses distribusi dari asal ke tujuan menjadi efektif dan efisien, dengan menggunakan metode analisis deskriptif.