pradono pradon
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Kinerja Pengiriman Barang Terhadap Pelayanan E-commerce PT Pos Indonesia (Persero) agung prayudha hidayat; gatot yudoko; pradono pradon
Jurnal Transportasi Multimoda Vol 17, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2802.498 KB) | DOI: 10.25104/mtm.v17i1.1241

Abstract

Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat saat ini khususnya internet menjadikan usaha bisnis secara elektronik menjadi potensial. Penerbitan Peraturan Presiden untuk menyikapi persoalan tersebut mengenai kegiatan logistik yaitu terkait restrukturisasi, revitalisasi dan modernisasi PT Pos Indonesia (Persero) yang modern dan bersaing.  PT Pos Indonesia (Persero) sebagai perusahaan kurir diperlukan evaluasi terhadap kondisi pengiriman barang saat ini untuk dapat meningkatkan daya saing dengan perusahaan kurir lainnya. Tujuan penelitian ini adalah melakukan evaluasi pengiriman barang bisnis elektronik PT Pos Indonesia (Persero). Evaluasi dilakukan terhadap kondisi moda transportasi saat ini dengan menggunakan metode simulasi Monte Carlo. Dalam hal ini, evaluasi pengiriman dilakukan dari Sentral Pengolahan Pos Jakarta hingga menuju pusat distribusi Tambun. Hasil dari penelitian ini adalah jumlah kendaraan aktual dalam pengiriman barang bisnis elektronik PT Pos Indonesia (Persero) sebanyak 53 kendaraan dapat dilakukan efisiensi kendaraan dengan menggunakan simulasi Monte Carlo sebanyak 30 kendaraan. Selain itu, dapat menurunkan biaya operasional kendaraan sebesar 56,01% atau senilai Rp. 46.833.475.862-,. Namun, untuk mengantisipasi pertumbuhan bisnis elektronik  kedepannya, dilakukan skenario pertumbuhan bisnis elektronik sebesar 10% hingga 20%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa jumlah kendaraan simulasi hanya dapat mengantisipasi kondisi pertumbuhan saat ini. Sebaliknya,  jumlah kendaraan aktual dapat mengantisipasi hingga tahun 2021.