Atiqoh Hakim
Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

REVIEW ARTIKEL: POTENSI SENYAWA AKTIF PADA TANAMAN OBAT UNTUK PENANGANAN COVID-19 DENGAN METODE MOLECULAR DOCKING: REVIEW ARTICLES: POTENTIAL ACTIVE COMPOUND OF MEDICINAL PLANTS AGAINST COVID-19 WITH MOLECULAR DOCKING METHOD Ine Suharyani; Yuniarti Falya; Atiqoh Hakim; Defina Fajira; Nur Annisa Sadira; Sri Astuti
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.93 KB) | DOI: 10.37874/ms.v6i2.270

Abstract

Covid-19 merupakan wabah yang kini tengah menjadi keresahan di masyarakat. Penyakit Covid-19 disebabkan oleh virus SARS-COV-2 atau virus Corona. Virus Corona ini pertama kali   muncul di Wuhan, Provinsi Hubei, China pada Desember 2019 dengan gejala ringan seperti flu atau infeksi pernapasan berat seperti pneumonia dan penyebarannya sangat cepat dapat menular dari doplet yang keluar saat batuk dan bersin. Salah satu alternatif yang digunakan untuk pengobatan penyakit Covid-19 ialah dengan tanaman obat. Penambatan molekul (Molecular Docking) merupakan salah satu metode in silico (virtual) berbasis struktur yang paling sering digunakan dan paling sederhana. Tujuan dari review jurnal untuk mengetahui senyawa aktif pada tanaman obat yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai pengobatan Covid-19 berdasarkan dari beberapa studi secara in-silico. Metode pencarian jurnal dilakukan melalui website https://scholar.google.co.id/ dengan menggunakan kata kunci molecular docking Covid-19 senyawa tanaman obat, Dalam kurun waktu dari tahun 2019 sampai 2021. Hasil yang didapat adalah dari 12 senyawa aktif yang berasal dari beberapa tanaman obat, diantaranya kuersetin dari tanaman Jambu Biji Merah (Psidium guajava L.) dan Bawang Merah (Allium cepa L.) yang berpotensi menghambat pertumbuhan virus corona karena memiliki nilai binding affinity paling besar dibanding tanaman lain, yaitu -7,6 dan -7,5 yang mendekati nilai binding affinity dari obat pembanding yaitu Remdesivir yaitu -7,7. Senyawa kuersetin berpotensi untuk dapat dikembangkan sebagai obat untuk menangani Covid-19.
REVIEW ARTIKEL: POTENSI SENYAWA AKTIF PADA TANAMAN OBAT UNTUK PENANGANAN COVID-19 DENGAN METODE MOLECULAR DOCKING: REVIEW ARTICLES: POTENTIAL ACTIVE COMPOUND OF MEDICINAL PLANTS AGAINST COVID-19 WITH MOLECULAR DOCKING METHOD Ine Suharyani; Yuniarti Falya; Atiqoh Hakim; Defina Fajira; Nur Annisa Sadira; Sri Astuti
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v6i2.270

Abstract

Covid-19 merupakan wabah yang kini tengah menjadi keresahan di masyarakat. Penyakit Covid-19 disebabkan oleh virus SARS-COV-2 atau virus Corona. Virus Corona ini pertama kali   muncul di Wuhan, Provinsi Hubei, China pada Desember 2019 dengan gejala ringan seperti flu atau infeksi pernapasan berat seperti pneumonia dan penyebarannya sangat cepat dapat menular dari doplet yang keluar saat batuk dan bersin. Salah satu alternatif yang digunakan untuk pengobatan penyakit Covid-19 ialah dengan tanaman obat. Penambatan molekul (Molecular Docking) merupakan salah satu metode in silico (virtual) berbasis struktur yang paling sering digunakan dan paling sederhana. Tujuan dari review jurnal untuk mengetahui senyawa aktif pada tanaman obat yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai pengobatan Covid-19 berdasarkan dari beberapa studi secara in-silico. Metode pencarian jurnal dilakukan melalui website https://scholar.google.co.id/ dengan menggunakan kata kunci molecular docking Covid-19 senyawa tanaman obat, Dalam kurun waktu dari tahun 2019 sampai 2021. Hasil yang didapat adalah dari 12 senyawa aktif yang berasal dari beberapa tanaman obat, diantaranya kuersetin dari tanaman Jambu Biji Merah (Psidium guajava L.) dan Bawang Merah (Allium cepa L.) yang berpotensi menghambat pertumbuhan virus corona karena memiliki nilai binding affinity paling besar dibanding tanaman lain, yaitu -7,6 dan -7,5 yang mendekati nilai binding affinity dari obat pembanding yaitu Remdesivir yaitu -7,7. Senyawa kuersetin berpotensi untuk dapat dikembangkan sebagai obat untuk menangani Covid-19.