Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGUJIAN AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK KULIT SEHAT RANTING SENGON (Falcataria moluccana) DENGAN PELARUT N-HEKSANA TERHADAP Proteus mirabillis, Pseudomonas aeruginosa, DAN Staphylococcus aureus Feldha Fadhila; Ani Haerani
Jurnal Kesehatan Rajawali Vol 10 No 2 (2020): Jurnal Kesehatan Rajawali
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rajawali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (748.507 KB)

Abstract

Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram positif yang merupakan salah satu bakteri penyebab infeksi. S. aureus bakteri yang dapat menyebabkan penyakit infeksi adalah Proteus mirabilis dan Pseudomonas aeruginosa. Timbulnya resisten pada beberapa antibiotik telah menyebabkan kegagalan dalam penanggulangan berbagai jenis penyakit infeksi, sehingga perlu dicari alternatif antibiotik baru alami yang dapat mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Penggunaan tanaman sebagai antibakteri didorong karena adanya resistensi bakteri terhadap antibiotik yang semakin luas. Falcataria moluccana, juga dikenal dengan nama sengon, merupakan salah satu jenis pionir serbaguna yang sangat penting di Indonesia. Ekstrak daun sengon memiliki aktivitas antibakteri seperti alkaloid, saponin, tanin, fenolik, flavonoid, dan terpenoid Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa pengujian aktivitas antimikroba ekstrak kulit sehat ranting sengon (Falcataria mollucana) dengan pelarut N-heksana memiliki potensi sebagai antibakteri alami.
POTENSI TANAMAN KERSEN (Muntingia calabura L.) SEBAGAI KOSMETIK : REVIEW Ani Haerani
Jurnal Kesehatan Rajawali Vol 10 No 2 (2020): Jurnal Kesehatan Rajawali
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rajawali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.87 KB)

Abstract

Kosmetik herbal pada saat ini sedang banyak digemari oleh masyarakat dikarenakan manfaatnya yang sangat efektif dan relatif aman untuk kulit. Sebelumnya, Hidrokuinon dan Merkuri sering digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan kosmetik. Namun dikarenakan efek samping yang dapat menimbulkan karsinogenik sehingga penggunaan Hidrokuinon dan Merkuri pada saat ini telah dilarang. Kosmetik herbal merupakan sediaan yang mengandung bahan alami dari tanaman yang relative aman dan mempunyai berbagai khasiat untuk kulit seperti mencerahkan, melembutkan dan melindungi kulit dari radiasi sinar UV. Tanaman Kersen merupakan salah satu tanaman yang mempunyai banyak khasiat yang bagus untuk kulit karena memiliki kandungan senyawa fenolik tinggi terutama asam fenolik dan flavonoid. Oleh karena itu, kersen memiliki potensi untuk digunakan sebagai bahan dasar dalam sediaan Kosmetik Herbal. Review ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai pemanfaatan tanaman Kersen (Muntingia calabura L.) untuk dijadikan sebagai bahan aktif dalam sediaan kosmetik herbal.
PENGARUH USIA REAGEN ZIEHL NEELSEN TERHADAP HASIL UJI SILANG PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS BTA DI PUSKESMAS JAYAGIRI Ani Haerani
Jurnal Kesehatan Rajawali Vol 11 No 1 (2021): Jurnal Kesehatan Rajawali
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rajawali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.755 KB)

Abstract

Penyakit tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang penularannya melalui percikan bahan infeksius. Penemuan kasus TB positif (+) pada tahun 2017 di wilayah kerja Puskesmas DTP Jayagiri sebanyak 44 kasus. Kasus ini mengalami penurunan pada tahun 2018 sebanyak 30 kasus. Penemuan BTA positif yang dicapai tidak terlepas dari jumlah suspek yang dikirim dan diperiksa di laboratoriium. Hasil PME yang baik sangat dipengaruhi oleh kualitas reagen yang dipakai pada proses pewarnaan apusan dahak. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh usia reagen terhadap hasil pemeriksaan mikroskopis BTA di Puskesmas DTP Jayagiri. Hasil penelitian diperoleh data preparat yang dilakukan pemeriksaan ulang/kroscek ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Bandung Barat pada tahun 2018 dan 2019 adalah sebanyak 80 preparat sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh antara usia reagen Ziehl Nelseen dengan hasil uji silang pemriksaan mikroskopis BTA di Puskesmas Jayagiri pada tahun 2018 dan 2019 selama reagen yang digunakan belum kadaluarsa.
Analysis of Formalin Content in Fish Meatballs Traded in Lembang Market, West Bandung Regency Ani Haerani; Suci Rizki Nurul Aeni; Muhammad Iqbal Alfirmansyah
Jurnal Kesehatan Rajawali Vol 12 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan Rajawali
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rajawali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.621 KB) | DOI: 10.54350/jkr.v12i1.134

Abstract

ABSTRACT Background: Meatballs are a type of food that is generally round in shape made from protein- containing mixed with tapioca flour found in Indonesian cuisine. Fish meatballs are easily decomposed, therefore they are preserved with a chemical substance, namely Formalin. Research objective: This study aims to determine the level of formalin in fish balls that are traded in Lembang Market, West Bandung Regency. Research Methods: The study used a descriptive design. The sample in this study amounted to 20 samples of fish balls and the sampling technique was simple random sampling. The test used is a qualitative test and a quantitative test. Results: A total of 1 positive sample used formalin, with an average level of 1.4592 ppm and as many as 19 negative samples did not use formalin. Conclusion: There are still fish balls at Lembang Market, West Bandung Regency which contain formaldehyde
IDENTIFIKASI KANDUNGAN MERKURI (Hg) PADA KRIM PEMUTIH WAJAH YANG DIJUAL DI PASAR ANDIR DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM (SSA) Ani Haerani; Suci Rizki Nurul Aeni; Sapta Nisa Andini
Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi Vol 7 No 1 (2022): Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jpx.v7i1.2330

Abstract

Cosmetics are materials or preparations intended for use on the outside of the human body, one of which is facial whitening cream. Face whitening cream is part of cosmetics that contains a mixture of chemicals that are efficacious to reduce skin hyperpigmentation so that the skin looks brighter. One of the ingredients that should not be used in facial whitening creams is mercury. The addition of mercury in facial whitening creams has been prohibited if it exceeds 1mg/kg because it is very dangerous. Mercury content in facial whitening cream can be analyzed using Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS). The purpose of the study was to determine the mercury (Hg) and mercury (Hg) levels in facial whitening creams circulating in the Pasar Andir area of ​​Bandung. Research Methods: This study used a descriptive method. knowing the description of mercury (Hg) levels in whitening cream circulating in the Andir Bandung market area using the Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) method. Based on the research results from eleven samples of whitening cream, 5 samples of whitening cream were positive for mercury and 6 samples were negative for mercury. In sample 001 obtained mercury levels of (0.05 mg/Kg), sample 005 (1361.50 mg/Kg), sample 006 (0.43 mg/Kg), sample 007 (0.02 mg/Kg), sample 010 (0.12 mg/Kg), and samples that did not contain mercury were found in samples 002, 003, 004, 008, 009 and 011, namely 1mg/Kg, namely (< 0.005 mg/Kg). Sample 005 contained 1361.50 mg/Kg of Mercury, so the cream sample did not meet the requirements for distribution according to the provisions of the Head of the BPOM.