Penelitian ini dilaterbelakangi oleh angka kejadian Sectio Caesarea yang melebihi standar ketetapan WHO sebesar 10-15% serta terjadi peningkatan. Peluang tindakan Sectio Caesarea tanpa indikasi dapat dilakukan sesuai dengan keputusan keluarga karena ketidaksiapan ibu untuk melakukan persalinan pervagina. Resiko Sectio Caesarea yang dilakukan tanpa indikasi dapat mempengaruhi kesehatan dalam jangka pendek maupun jangka panjang baik pada ibu, janin serta kehamilan berikutnya. Pendampingan doula yang diberikan pada ibu menjelang proses persalinan dilakukan untuk memberikan dukungan baik secara fisik maupun emosional. Dukungan yang diberikan dapat memberikan rasa percaya diri pada ibu sehingga ibu mampu untuk memilih keputusan terbaik bagi dirinya sendiri dan menciptakan pengalaman terbaik selama persalinan dan menghindari keputusan Sectio Caesarea tanpa adanya indikasi tertentu. Tujuan dari literature review untuk mensintesis dan menyimpulkan pengaruh pendampingan doula terhadap penurunan kejadian Sectio Caesarea. Metode pencarian literatur terkait dengan intervensi pendampingan doula pada ibu dengan menggunakan kata kunci maternal, doula, dan sectio caesarea dalam data base elektronik PubMed dan ProQuest tanpa batasan periode waktu serta sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil: Terdapat artikel penelitian oleh Marshall H. Klaus, dkk. (1986), John Kennell. MD., dkk. (1991), Guadalupe Trueba, dkk. (2000), Bella A. Campbell, dkk. (2006) dan Susan K. McGrath, PhD., dkk. (2008) dengan kelompok intervensi pendampingan doula memiliki kejadian Sectio Caesarea lebih rendah dibandingkan kelompok tanpa pendampingan doula. Kesimpulan: Pendampingan doula berpengaruh terhadap penurunan kejadian Sectio Caesarea. Bagi peneliti selanjutnya dapat mengindentifikasi hasil lain dari intervensi pendampingan doula dalam meningkatkan pengalaman kelahiran terbaik untuk ibu.