Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PERUBAHAN BEBAN TERHADAP UNJUK KERJA REHEATER BABCOCK & WILCOX CAROLINA RADIANT BOILER PLTU TANJUNG JATI B UNIT 1 Ilyas Rochani; - Wahyono
Eksergi Vol 12, No 2 (2016): MEI 2016
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2243.029 KB) | DOI: 10.32497/eksergi.v12i2.289

Abstract

“Reheater merupakan salah satu komponen penting dalam PLTU yang berfungsi untuk memanaskan kembali uap keluaran HP Turbine sebelum menuju IP Turbine dengan memanfaatkan panas gas buang. Unjuk kerja reheater perlu dicari untuk mengetahui karakteristik kerjanya terhadap perubahan beban yang fluktuatif agar dapat mempertahankan kontinyuitas kerja PLTU. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh perubahan beban terhadap unjuk kerja reheater Babcock & Wilcox Carolina Radiant Boiler PLTU Tanjung Jati B Unit 1. Data yang diambil merupakan data harian pada bulan Maret 2015 dan pengambilan data dilakukan dengan mengunduh melalui software Top-i solvo secara online dari Central Control Room (CCR) PLTU Tanjung Jati B Unit 1, kemudian pengolahan data menggunakan metode Log Mean Temperature Different (LMTD) dan Effectiveness - NTU. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Effectiveness tertinggi didapatkan sebesar 77.6 % ketika laju perpindahan panasnya 238.2 MW pada pembebanan 617.8 MW. Effectiveness meningkat seiring meningkatnya pembebanan disebabkan karena laju perpindahan panas juga meningkat. ”Kata kunci: reheater, PLTU, unjuk kerja, effective
Rancang Bangun Model Turbin Crossflow sebagai Penggerak Mula Generator Listrik Memanfaatkan Potensi Pikohidro Ilyas Rochani; - Sahid
Eksergi Vol 9, No 2 (2013): Mei 2013
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.414 KB) | DOI: 10.32497/eksergi.v9i2.189

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan turbin crossflow yang dapat digunakan sebagai penggerak mula generator listrik memanfaatkan potensi pikohidro.  Perancangan komponen turbin crossflow didasarkan pada hasil studi kelayakan teknis. Perakitan komponen-komponen turbin akan menghasilkan prototype turbin crossflow. Turbin crossflow yang sudah dirakit dipasang bersama dengan komponen alat uji sehingga menghasilkan sebuah model atau simulasi pembangkit listrik tenaga pikohidro (PLTPH). Model PLTPH berfungsi untuk menguji kinerja turbin pada berbagai potensi air dan putaran turbin. Langkah selanjutnya adalah uji kinerja turbin crossflow. Hasil uji ini akan dijadikan acuan dalam operasional PLTPH di lokasi. Prototype hasil rancangan turbin crosssflow mempunyai dimensi antara lain Diameter luar: 0,1164 m; Diameter dalam: 0,0768 m; Panjang runner: 0,09 m; Jumlah sudu: 12 buah; Jari-jari sudu: 0,019 m. Hasil uji pada putaran konstan, turbin mikro aliran silang dengan jumlah sudu 16 memiliki efisiensi optimum turbin sebesar 48,44 % pada debit 0,0036 m3/s sedangkan untuk turbin mikro aliran silang dengan jumlah sudu 10,12 dan 14 belum  mencapai titik optimum. Namun tren terbaik dimiliki oleh sudu 14. Efisiensi maksimal pada turbin mikro aliran silang dengan jumlah sudu 10,12 dan 14 adalah sebesar 45,36 %, 44,43 % dan 45,46 % masing-masing pada debit 0,00368 m3/s, 0,0039 m3/s, 0,00388 m3/s.  Kata kunci: Promasan, Turbin crossflow, kinerja turbin, efisiensi.
Pembuatan Alat Uji Perpindahan Panas Secara Radiasi Wahyono Wahyono; Ilyas Rochani
Eksergi Vol 15, No 2 (2019): MEI 2019
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1085.195 KB) | DOI: 10.32497/eksergi.v15i2.1506

Abstract

Praktikum perpindahan panas di Program Studi Teknik Konversi Energi Politeknik Negeri Semarang meliputi praktikum konduksi dan konveksi. Untuk itu perlu untuk membuat alat uji perpindahan panas radiasi yang bertujuan untuk melengkapi alat ukur perpindahan panas. Metode yang digunakan yaitu pengukuran suhu dengan alat ukur yang nilainya kemudian diolah dalam persamaan radiasi. Variabel penelitian meliputi jarak antara benda uji, sudut antara benda uji dan suhu sumber panas. Data dari pengujian alat kemudian dibuat tabel dan dibandingkan hasilnya dengan menganalisa grafik. Tahap akhir dari pengujian ini yaitu mendapatkan nilai laju perpindahan panas dengan beberapa variabel yang digunakan. Nilai laju perpindahan panas terbesar didapatkan ketika pengujian pada suhu 150 C sudut 00 pada jarak 5 cm sebesar 18,5457 Watt, sedangkan nilai laju perpindahan panas terendah didapatkan ketika pengujian pada suhu 125 C sudut 300 pada jarak 25 cm sebesar 1,5633 Watt.