Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH VARIASI MATERIAL ABSORBER TERHADAP EFISIENSI DESTILATOR AIR LAUT BERTENAGA SURYA TIPE SIRIP Satriawan, Dery; Siti Diah Ayu Febriani
Jurnal Inovasi Teknologi Manufaktur, Energi dan Otomotif Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Inovasi Teknologi Manufaktur, Energi, dan Otomotif
Publisher : Politeknik Negeri Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57203/jinggo.v1i1.2022.1-10

Abstract

Kebutuhan air terhadap perkembangan jumplah penduduk pada saat ini terus meningkat dari berbagai sektor yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan pada masyarakat. Kebutuhan akan air tersebut meliputi dari sektor pertanian, industri, ekonomi, pembangunan dan sektor lainnya. Distilasi tenaga surya merupakan metode pemisah dan pemurnian dari cairan berupa air laut menjadi uap air dengan memanfaatkan energi matahari sebagai sumber energi utama. Penelitian tersebut dilakukan untuk mengetahui variasi dari pelat kuningan, tembaga dan alumunium yang digunakan sebagai absorber agar memaksimalkan nilai kuantitas air tawar dan nilai efisiensi. Distilator ini dilengkapi dengan reflektor dengan luas permukaan pelat penyerap 0,3969 m2 dengan kapasitas volume air laut yang dapat ditampung dalam bak penampung ±24 liter. Distilator ini terdiri dari tiga bagian utama yaitu penutup, bak penampung, dan dudukan distilator. Pengujian distilator dengan variasi pelat absorber dilakukan selama 4 jam pada tempat yang sama. Nilai kuantitas tertinggi diperoleh pada pelat tembaga sebanyak 0,206 liter dengan kualitas hasil air tawar sudah memenuhi standar untuk digunakan, tetapi memerlukan pengujian lebih lanjut untuk mengetahui standar pada kelayakan untuk di konsumsi. Nilai Efisiensi tertinggi diperoleh pada pelat tembaga sebesar 9,08 % dan rata-rata dari masing-masing pelat penyerap tersebut sebesar 5,23 %, 6,68 % dan 5,24 %. Efisiensi distilator sangat dipengaruhi oleh intensitas radiasi matahari yang diterima oleh alat distilasi, semakin tinggi intensitas radiasi matahari yang diterima maka laju penguapan air laut di dalam bak penampung semakin tinggi sehingga produksi air tawar pun juga tinggi dan berdampak pada efisiensi alat distilasi. Seluruh pengujian yang dilakukan dari masing-masing pelat absorber bertempat di rooftop Gedung Teknik.
ANALISIS LOSSES DAYA SEL SURYA DALAM FABRIKASI MODUL SURYA MONOCRYSTALLINE 330WP PT SANTINILESTARI ENERGI INDONESIA Lukmato, Yogik Indra; Muhammad Jubran Rizqullah; Mohamad Wahyu Hidayat; Siti Diah Ayu Febriani
Jurnal Inovasi Teknologi Manufaktur, Energi dan Otomotif Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Inovasi Teknologi Manufaktur, Energi, dan Otomotif
Publisher : Politeknik Negeri Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57203/jinggo.v1i1.2022.37-44

Abstract

Analisa Daya Losses Sel Surya dalam Fabrikasi Modul Surya Monocrystalline 330WP di PT. Dalam Fabrikasi sel Photovoltaic jenis Monocrystalline menjadi modul surya Monocrytaline 330WP yang diproduksi di divisi PEM PT SANTINILESTARI ENERGI INDONESIA,selama proses produksi dari sel surya menjadi modul surya maka perlu dilakukan perhitungan daya loses, pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan cara perhitungan perancanan modul surya melalui spesifikasi sel surya yang digunakan serta menggunakan data dari hasil modul tester yang ada didivisi PEM. Berdasatkan data yang diambil dari hasil pengetesan modul surya dengan alat modul tester yang menggunakan penyinaran cahaya yang hampir sama dengan radiasi matahari sekitar 1000w/m2. dapat diketahui dari data modul tester yaitu Pmax tertinggi yang dihasilkan dari fabrikasi modul surya 330WP yaitu sebesar 341,2244 watt dan paling kecil sebesar 337,9535. serta dari hasil Analisa perhitungan daya loses dari perancangan sel surya menjadi modul surya dengan pengetesan akhir pada modul tester, daya loses pada modul surya yang tertinggi yaitu sebesar 4,522% dan losses paling rendah sebesar 3,59% dari daya perancangan awal sel photovoltaic menjadi modul surya.