Eva Mayasari
Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STABILITAS PIGMEN ANTOSIANIN DARI KETAN HITAM (Oryza sativa L forma Glutinosa) TERHADAP SUHU PENYIMPANAN Eva Mayasari
Biolearning Journal Vol 7 No 1 (2020): Biolearning Journal (Februari 2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.566 KB) | DOI: 10.36232/jurnalbiolearning.v7i1.507

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan model kestabilan pigmen antosianin yang diekstrak dari ketan hitam dengan menggunakan metode penyimpanan yang dipercepat (akselerasi). Penelitian ini dilaksanakan dengan mengekstrak pigmen antosianin dari ketan hitam yang kemudian disimpan pada suhu ekstrem dengan interval suhu pengamatan sebagai berikut: 25, 50, 75, dan 950C. Pengukuran kestabilan dilakukan secara duplo pada jam ke- 0, 2, 4, 6, 8, dan 10. Hasil perhitungan dengan menggunakan model kestabilan pigmen antosianin k = 0.339 e -460.17 (1/T) dan k = 0.536 e -145.52(1/T) hasilnya menunjukkan bahwa masa kadaluarsa pigmen antosianin akan semakin pendek seiring meningkatnya suhu penyimpanan. Namun secara keseluruhan, antosianin yang diekstrak dari ketan hitam memiliki kestabilan yang bagus terhadap suhu penyimpanan
POLA KONVERSI LAHAN TANAMAN BUDIDAYA DI PROVINSI JAMBI Eva Mayasari
Biolearning Journal Vol 7 No 2 (2020): Biolearning Journal (Juli 2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.63 KB) | DOI: 10.36232/jurnalbiolearning.v7i2.532

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak perubahan faktor sosial dan ekonomi terhadap luas lahan beberapa budidaya tanaman di Provinsi Jambi dan untuk mengidentifikasi pola konversi lahan antara berbagai tanaman yang dibudidayakan di provinsi Jambi. Untuk menjawab tujuan dalam penelitian digunakan model ekonometrik Seemingly Unrelated Regression (SUR) model terdiri dari 9 persamaan dengan 8 persamaan perilaku dan satu persamaan identitas dan termasuk 8 variabel endogen dan 16 variabel eksogen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada areal tanaman pangan lebih dipengaruhi oleh faktor ekonomi (harga komoditas, pangsa subsektor pangan) dan pertumbuhan serta kepadatan penduduk, dengan kecenderungan menurun setiap tahun. Perubahan area perkebunan lebih dipengaruhi oleh struktur ekonomi (harga komoditas, pangsa sektor pertanian, pangsa subsektor perkebunan, PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi) dan faktor sosial (tenaga kerja, kepadatan dan pertumbuhan populasi) dengan kecenderungan meningkat setiap tahun kecuali kelapa. Pola konversi lahan tanaman budidaya di Provinsi Jambi, yaitu perubahan pola penggunaan lahan budidaya tanaman pangan menjadi tanaman komersial, perluasan perkebunan kelapa sawit dan karet. Perluasan perkebunan kelapa sawit dan karet menyebabkan menipisnya lahan yang tersedia untuk tanaman pangan, terutama padi (padi dan sawah) yang mengganggu ketahanan pangan.
Analisis Rantai Nilai dan Efisiensi Pemasaran Buah Merah (Pandanus conoideus Lamk.) di Provinsi Papua Barat Eva Maya Sari; Sitti Hadijah Samual; Rizal Chandra Maulana; Nikadek Nur Ariska Maulina; Yusup Sopian
JURNAL AGRICA Vol. 15 No. 2 (2022): JURNAL AGRICA
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/agrica.v15i2.7132

Abstract

Tanaman buah merah (Pandanus conoideus Lamk.) merupakan salah satu komoditas lokal unggulan Papua Barat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rantai nilai dan efisiensi pemasaran buah merah di Papua Barat. Penelitian ini dilakukan di tiga kabupaten yaitu kabupaten Manokwari, Teluk Bintuni, dan Sorong Selatan. Data primer dikumpulkan melalui kuesioner terhadap petani, pedagang dan konsumen dengan menggunakan teknik bola salju untuk nilai R/C ratio dan analisis rantai nilai. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai R/C ratio terbesar diperoleh petani (3,75), pengolah (2,2) dan distributor (1,3). Selain itu, terdapat 3 pola alur rantai nilai buah merah di Provinsi Papua Barat, yaitu pola Petani – Konsumen, Petani - Pengolah – Konsumen, dan Petani – Pengolah – Distributor – Konsumen. Tingkat keuntungan paling tinggi secara nominal diperoleh oleh pengolah minyak buah merah dan keuntungan terkecil diperoleh petani dengan 16,7 % farmer share pada pola saluran ke-3 dan 18,3% pada pola saluran ke-2. Ditinjau dari marjin pemasaran, marjin keuntungan, farmer share dan efisiensi pemasaran menunjukan pola alur rantai nilai ke-2 dan ke-3 telah efisien.