Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemanfaatan Kotoran Sapi Dan Pupuk NPK Yara-Mila 16-16-16 Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) Murdhiani, Murdhiani; Maharany, Rina
Agrium Vol 17, No 1 (2020)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v17i1.2350

Abstract

Permintaan kacang panjang meningkat setiap tahunnya, sementara produksi belum dapat memenuhi permintaan pasar. Peningkatkan hasil tanaman kacang panjang dapat dilakukan secara intensifikasi dengan pemberian pupuk organik dan pupuk anorganik secara tepat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor, yaitu pemberian kotoran sapi dengan 4 taraf, yaitu : K0 = 0 kg/ha (kontrol), K1 = 10 ton/ha (2,88 kg/plot), K2 = 15 ton/ha (4,32 kg/plot), K3 = 20 ton/ha (5,76 kg/plot) dan pemberian pupuk NPK  Yara-Mila 16-16-16 dengan 3 taraf, yaitu : Yo = 0 kg/ha (kontrol), Y1 = 15 kg/ha (43,2 g/plot), Y2 = 300 kg/ha (86,4 g/plot). Parameter yang diamati; tinggi tanaman, jumlah daun, umur berbunga tanaman, produksi per tanaman dan produksi per plot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang kotoran sapi berpengaruh nyata terhadap jumlah daun umur 2 minggu setelah tanam (MST) dan berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 2, 4 dan 6 MST, dan produksi per plot. Jumlah daun terbanyak umur 2 MST adalah 8.44 helai pada perlakuan K3. Tinggi tanaman yang tertinggi umur 6 MST adalah 230.87 cm pada perlakuan K3. Produksi per plot terberat adalah 2.97 kg pada perlakuan K3.Pemberian pupuk NPK Yara-Mila 16-16-16 berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 4 dan 6 MST. Tinggi tanaman yang tertinggi umur 6 MST adalah 218.64 cm pada perlakuan Y2. Interaksi antara kedua perlakuan menunjukkan berpengaruh nyata terhadap jumlah daun umur 4 MST, yaitu 16.93 helai pada perlakuan K1Y1. Kata Kunci : Kotoran Sapi, Pupuk NPK Yara-Mila, hasil
Penurunan Logam Berat Timbal (Pb) pada Kolam Biofiltrasi Air Irigasi Dengan Menggunakan Tanaman Air (Aquatic Plant) Murdhiani Murdhiani; T. Sabrina; Sumono Sumono
Jurnal Ilmu Pertanian KULTIVAR Vol 5, No 2 (2011)
Publisher : Jurnal Ilmu Pertanian KULTIVAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.293 KB)

Abstract

Abstrak Penggunaan tanaman air dapat digunakan untuk mengurangi konsentrasi logam berat timbal di air irigasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tanaman eceng gondok, semanggi air dan Azolla serta pengaruh laju debit air irigasi dari kolam biofiltrasi dalam menurunkan konsentrasi logam berat timbal (Pb) dalam air irigasi. Metoda penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)  dengan 2 (dua) faktor dengan 3 (tiga) ulangan. Faktor pertama adalah debit air kolam biofiltrasi yaitu 0.6 l/det/ha (0.3 ml/det/m2), 1.1 l/det/ha (0.55 ml/det/m2), 1.6 l/det/ha (0.8 ml/det/m2). Faktor kedua adalah jenis tanaman  yaitu tanpa tanaman (kontrol), tanaman eceng gondok, tanaman semanggi air, dan tanaman Azolla. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tanaman air eceng gondok, semanggi air dan Azolla memberi pengaruh terhadap penurunan konsentrasi logam berat timbal (Pb) di air dan tanah. Tanaman Azolla, tanaman air yang paling berpotensi digunakan dalam menurunkan konsentrasi logam berat timbal (Pb) di air irigasi. Debit yang lebih efektif menurunkan logam berat timbal (Pb) pada debit 0.3 ml/det/m2, namun pada debit 0.8 ml/det/m2 adalah perlakuan debit yang besar dan tanaman Azolla juga mampu menurunkan konsentrasi logam berat timbal (Pb) di air irigasi. Kata kunci: timbal, air irigasi, tanaman air
Manufacturing and Testing of Mulch Sheet from Agricultural Waste Raw Materials Milva Dwi Kusuma; Iswahyudi Iswahyudi; Murdhiani Murdhiani
Jurnal Agroqua: Media Informasi Agronomi dan Budidaya Perairan Vol 20 No 1 (2022): Jurnal Agroqua
Publisher : University of Prof. Dr. Hazairin, SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/ja.v20i1.2368

Abstract

This study aims to make sheet organic mulch from several agricultural wastes and determine the best type of material for making sheet organic mulch. This research was carried out at the Greenhouse of the Faculty of Agriculture and the Laboratory of Agrotechnology, Faculty of Agriculture, Samudra University, Langsa City, Aceh Province which took place from February to April 2021.This study used a non-factorial completely randomized design (CRD) with four replications and used several agricultural waste materials consisting of bagasse, water hyacinth, rice straw, corn husks, banana fronds, coconut fiber and empty fruit bunches of oil palm. The raw materials used are agricultural waste 2.4 Kg and NaOH 0.168 Kg. The parameters observed in this study were water absorption, mulch moisture content and mulch yield.The results showed that the type of agricultural waste had a very significant effect on the sheet mulch produced. For water absorption parameters, raw material from bagasse (M1) is the best treatment. As for the water content parameter, the best treatment was found in Coconut Coir (M6) while the best treatment for the mulch yield parameter was found in Rice Straw (M3) agricultural waste.Based on the results of the study, to produce the best sheet mulch, it is recommended to use agricultural waste material from rice straw (M3).
Pemanfaatan Kotoran Sapi Dan Pupuk NPK Yara-Mila 16-16-16 Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) Murdhiani, Murdhiani; Maharany, Rina
Agrium Vol 17 No 1 (2020)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v17i1.2350

Abstract

Permintaan kacang panjang meningkat setiap tahunnya, sementara produksi belum dapat memenuhi permintaan pasar. Peningkatkan hasil tanaman kacang panjang dapat dilakukan secara intensifikasi dengan pemberian pupuk organik dan pupuk anorganik secara tepat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor, yaitu pemberian kotoran sapi dengan 4 taraf, yaitu : K0 = 0 kg/ha (kontrol), K1 = 10 ton/ha (2,88 kg/plot), K2 = 15 ton/ha (4,32 kg/plot), K3 = 20 ton/ha (5,76 kg/plot) dan pemberian pupuk NPK  Yara-Mila 16-16-16 dengan 3 taraf, yaitu : Yo = 0 kg/ha (kontrol), Y1 = 15 kg/ha (43,2 g/plot), Y2 = 300 kg/ha (86,4 g/plot). Parameter yang diamati; tinggi tanaman, jumlah daun, umur berbunga tanaman, produksi per tanaman dan produksi per plot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang kotoran sapi berpengaruh nyata terhadap jumlah daun umur 2 minggu setelah tanam (MST) dan berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 2, 4 dan 6 MST, dan produksi per plot. Jumlah daun terbanyak umur 2 MST adalah 8.44 helai pada perlakuan K3. Tinggi tanaman yang tertinggi umur 6 MST adalah 230.87 cm pada perlakuan K3. Produksi per plot terberat adalah 2.97 kg pada perlakuan K3.Pemberian pupuk NPK Yara-Mila 16-16-16 berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 4 dan 6 MST. Tinggi tanaman yang tertinggi umur 6 MST adalah 218.64 cm pada perlakuan Y2. Interaksi antara kedua perlakuan menunjukkan berpengaruh nyata terhadap jumlah daun umur 4 MST, yaitu 16.93 helai pada perlakuan K1Y1. Kata Kunci : Kotoran Sapi, Pupuk NPK Yara-Mila, hasil