Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PRAKTIK PENGGUNAAN KONSEP TEORITIK DALAM PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN KOMUNIKASI hasy Imron
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 20, No 1 (2016): JURNAL STUDI KOMUNIKASI DAN MEDIA
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31445/jskm.2016.200108

Abstract

Dalam dunia akademik/riset konsep teoritik memiliki fungsi yang vital. Kevitalan dimaksud baik dalam pendekatan kuantitatif maupun kualitatif. Terdapat persamaan dan perbedaan terkait kevitalan fungsi konsep teoritik tersebut pada kedua pendekatan penelitian tadi.Persamaannya yaitu terjadi pada fase awal penelitian, tepatnya yaitu pada upaya membuat perumusan masalah, di mana konsep teoritik berfungsi sebagai petunjuk bagi peneliti untuk melihat fenomena yang hendak dikonseptualisir. Sementara perbedaannya yaitu pada fase-fase berikutnya. Fase-fase berikut dimaksud, misalnya seperti fase kedua, atau lazim juga dikenal dengan bab Kerangka teori atau Landasan Konseptual.
PENGGUNAAN TV STREAMING DI KALANGAN MASYARAKAT KOTA PROVINSI JAMBI, BENGKULU BANGKA BELITUNG DAN JAKARTA hasy Imron
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 20, No 2 (2016): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31445/jskm.2016.200201

Abstract

Perkembangan ICT telah memungkinkan banyak hal, terutama terkait dengan bagaimana setting komunikasi antarmanusia (human communication) terjadi. Kalau sebelumnya komunikasi paling luas itu hanya dapat berlangsung secara konvensional melalui media massa cetak dan elektronik, maka kini melalui teknologi ICT setting itu bisa berlangsung secara digital melalui media konvergen.Terkait dengan perkembangan ICT yang memungkinkan keberlangsungan komunikasi antar manusia secara digital melalui media konvergen itu, secara hakiki sebenarnya itu terkait tentang proses komunikasi digital antarkomunikator dan komunikan yang lazim disebut dengan codec (coding dan decoding). Proses codec itu sendiri secara teknis dapat dilakukan siapa saja, individu maupun organisasi (seperti organisasi media televisi dan lain-lain). Oleh karena itu, menyebabkan pembahasan media streaming dapat dilakukan melalui dua sisi, pertama terkait dengan media streaming dan organisasi dan kedua menyangkut media streaming dan masyarakat (anggota/individu).