Eko Nugroho
Universitas Profesor Doktor Mustopo (Beragama) Jakarta,

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Fotojurnalistik Antara Dilema Realis Dan Surealis, Tinjauan Teoritis Pada Beberapa Karya Fotojurnalistik Terkait Pembunuhan Osama bin Laden Pada Harian Kompas) Eko Nugroho
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 16, No 2 (2012): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.785 KB) | DOI: 10.31445/jskm.2012.160205

Abstract

Photography presents a new climate in fine art discourse. Clasic and realism drawings could present their  goal.  There  are  two  interesting  controversy  between  two  kind  of  photography:  1)  Realismphotography.  It  regards  photography  as  iconistic  realities;  2)  Surealism  photography.  It  regards photography  as  a  discursive  and  non-discursive  materials.  Journalistic  photos  after  September  11 incident made up journalistic photos which emerged  from witness bearing, or redundancy of way and news forms. This article will give theoretical review how to simulate reality of Osama bin Laden’s death in the journalistic photos. The conclusion of this  article indicates that Osama bin Laden had become areal figure of simulacrum which legalized any accusation or demonization into certain group (muslims).News about Osama’s death was like one about the death of horor figure showed in films. This thing is like a naration necessity. Hence, in the room of simulation, it is a must to make hypereality in the event and  certain  scenes.  This  is  like  a  dreaming  and  principles  of  surealistic  works.  Journaslitic  photos about Osama’s death could be regarded as an illusion event with a dreaming and surealism nuance. Fotografi menyajikan sebuah iklim baru dalam diskursus seni rupa. Lukisan klasik dan realis mampu menghadirkan tujuan-tujuannya. Ada dua kontroversi yang cukup menarik dari sebuah karya fotografi. 1).  Fotografi  realisme  yang  menjadikan  fotografi  sebagai  sebuah  realitas  yang  ikonis;  2)  Fotografi Surealisme  yang  menjadikan  sebuah  karya  fotografi  menjadi  materi  diskursif  dan  nondiskursif. Fotojurnalistik setelah peristiwa 11 September merupakan sebuah karya fotojurnalistik yang lahir dari sebuah witness bearingyang merupakan sebuah pengulangan langgam dan bentuk pemberitaan. Tulisan ini  ingin  memberikan  suatu  penjelasan  teoritis  berupa  tinjuan  tentang  bagaimana  simulasi  realitas pembunuhan Osama bin Laden dalam fotojurnalistik. Kesimpulannnya menunjukkan bahwa Osama bin Laden  yang  kerap  digambarkan  melalui  sebuah  berita  foto  atau  berita  visual  televisi  telah  menjadi sebuah  sosok  simulakrum  sejati  yang  mengesahkan  segala  macam  tuduhan  atau  demonisasi  pada kelompok  tertentu  (muslim).  Pemberitaan  Kematian  Osama  seperti  matinya  sosok  horor  dalam  film. Seolah-olah menjadi keharusan narasi. Karena itu menjadi keharusan, maka dalam ruang simulasi harus dibuat hiperelitasnya dalam sebuah peristiwa  dan adegan tertentu. Ini serupa dengan cara kerja mimpi dan prinsip karya surealistik. Fotojurnalistik tentang kematian Osama bin Laden dapat dikatakan sebuahperistiwa ilusi dan bercorak mimpi dan surealistik.