Kesehatan reproduksi merupakan suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi, komponen dan proses reproduksi. Untuk pemeliharaan kesehatan organ reproduksi diperlukan sarana, prasarana dan perilaku yang menunjang serta penggunaan sediaan farmasi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa, sikap tentang fasilitas kampus yang menunjang kesehatan organ reproduksi, perilaku dan penggunaan sediaan farmasi pada organ reproduksi. Metode penelitian dilakukan secara observasional dengan pendekatan secara potong lintang (cross sectional) dan pengambilan sampel secara stratified incidental samplingpada mahasiswa Sekolah Tinggi Farmasi Bandung kelas A angkatan 2013 – 2015 serta digunakan uji statistik chi-square dengan tingkat kemaknaan p<0,05. Sampel yang didapat sebanyak 123 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden terbanyak berumur 20 tahun (37,4%) dan berjenis kelamin perempuan (66,7%). Pengetahuan mengenai kesehatan organ reproduksi pada tingkat baik (89,2%). Fasilitas kampus cukup memadai (62%). Kebiasaan membasuh dubur dari depan ke belakang (66,7%), menggunakan air untuk membersihkan kelamin setelah buang air kecil (76,4%), mengganti celana dalam setelah mandi (67,5%). Khusus perempuan menggunakan air dan sabun untuk membersihkan vagina (68,3%), tidak menggunakan obat untuk nyeri saat haid (62,2%), makanan bergizi untuk penambah darah (43,9%) dan tidak menggunakan pelembab vagina (65,9%). Khusus laki-laki menggunakan salep/krim anti alergi (39%) saat terjadi alergi pada alat kelamin, tidak menggunakan sediaan khusus saat luka (46,3%) dan tidak menggaruk saat gatal (78%). Secara umum tingkat pengetahuan mahasiswa mengenai kesehatan reproduksi dapat dikategorikan baik, fasilitas kampus cukup memadai, perilaku umum sejalan dengan tingkat pengetahuan, terdapat hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan dengan perilaku cara membasuh dubur, penggunaan celana dalam yang longgar dan penggunaan pelembab pada vagina.