Dalam persalinan normal ruptura perineum seringkali terjadi terutama pada primigravida, dimana persalinan merupakan pengalaman pertama dan pasien tidak tahu cara dan posisi meneran yang benar. Tujuan penelitian untuk mengetahui bimbingan teknik dan posisi meneran yang benar sebagaimetodemenurunkan resiko ruptura perineum padaprimipara. Metode penelitian merupakan studi kasus, dengan subyek penelitian sebanyak dua orang yang dipilih berdasarkankriteria inklusi, diberikan perlakuanbimbingan teknik dan posisi meneranyang benar mulai kala I fase aktif dan dilakukan observasi pada kala II. Pengumpulan data menggunakan wawancara, lembar observasi, dan partograf. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti pada bulan Desember 2014 didapatkan bahwa pasien Ny.”B” dengan nilai proses meneran yang cukup di mana ada beberapa teknik yang belum bisa dilakukan pasien pada kala II selama 50’ didapatkan pasien mengalami ruptura perineum derajat dua, sedangkan pasien NY.”F” dengan nilai proses meneran yang baik selama dua jam pada kala II didapatkan pasien tidak mengalami ruptura perineum. Dapat disimpulkan bahwa cara dan posisi meneran yang benar dapat meminimalkan resiko ruptura perineum dengan kriteria-kriteria tertentu, sehingga diharapkan bidan dapat memberikan bimbingan seja TM III dan kala I fase aktif sehingga pada kala II dapat terjalin hubungan yang kooperatif dalam proses pimpinan persalinan antara pasien dan bidan. Kata Kunci: persalinan, ruptura perineum, teknik dan posisi meneran