p-Index From 2020 - 2025
0.817
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Konstruksia
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERILAKU TEKUK PELAT ISOTROPIK PERSEGI OLEH BEBAN UNIAKSIAL DAN BIAKSIAL Haryo Koco Buwono; Budiman Budiman; Budi Satiawan; Nur Ali Rohman
Konstruksia Vol 12, No 2 (2021): Jurnal Konstruksia Vol 12 No. 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.382 KB) | DOI: 10.24853/jk.12.2.184-192

Abstract

Analisa elemen pelat terus berkembang sehubungan dengan semakin kompleksnya bentuk struktur. Menganalisa elemen pelat yang kompleks, peneliti menggunakan metode numerik, dalam hal ini metode elemen hingga. Metode elemen hingga sudah banyak digunakan dalam menganalisa pelat elemen, peneliti terus berlomba dalam mengembangkan elemen pelat dan cangkang yang dapat diaplikasi dalam berbagai kondisi dan mempunyai akurasi yang tinggi. Penggunaan elemen segitiga menarik perhatian peneliti karena simplisitas dan fleksibilitas dalam mendiskritisasi elemen yang kompleks. Elemen segitiga tiga nodal MITC3 (Mixed Interpolation of Tensorial Components) merupakan salah satu elemen pelat yang menggunakan elemen segitiga dan merupakan elemen pelat yang terkenal serta banyak digunakan oleh perangkat lunak komersial. Penelitian tentang elemen MITC3 sudah banyak dilakukan terutama dalam kasus statik, pada penelitian ini peneliti menganalisa elemen pelat isotropik MITC3 pada kasus tekuk yang diberi beban mekanikal berupa beban in-plane uniaksial dan biaksial. Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat konvergensi elemen pelat isotropik MITC3 pada kasus tekuk, penelitian ini diawali dengan melakukan studi literatur, selanjutnya menguji kinerja dan prilaku konvergensi elemen pelat MITC3 pada kasus pelat persegi dengan memvariasikan rasio panjang terhadap tebalnya. Hasil analisa akan dibandingkan dengan referensi yang ada di literatur.
DEFORMASI DINDING STRUKTUR AKIBAT BEBAN LEDAKAN Budi Satiawan
Konstruksia Vol 13, No 1 (2021): Jurnal Konstruksia Vol 13 No. 1 Tahun 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (705.001 KB) | DOI: 10.24853/jk.13.1.152-163

Abstract

Pada fasilitas produksi dan pengolahan minyak dan gas beserta turunannya yang menangani material hidrokarbon dan bahan yang mudah terbakar lainnya memiliki resiko terhadap kemungkinan terjadinya suatu insiden berupa ledakan.  Pada penelitian ini telah dilakukan simulasi analisa beban ledakan pada bangunan tahan ledakan menggunakan rekomendasi dari ASCE, Design of Blast-Resistance Buildings in Petrochemical Facilities, 2010. Simulasi dilakukan pada pada desain bangunan tahan ledakan dengan geometri panjang bangunan, 12m, lebar 6m dan tinggi 5m. Beban ledakan yang diberikan, Peak Side Positive overpressure (PSo) bervariasi yaitu 35kPa, 70 kPa, 105 kPa, 140 kPa, 175 kPa dan 210 kPa. Dari hasil simulasi dapat diperoleh bahwa dengan ketebalan dinding muka 40cm dapat diperoleh respon dinding berupa sudut rotasi pada ujung dinding sebesar 0.29o, 0.60o, 1.06o, 1.2o, 2.39o, 4.17o dan 5.55o yang artinya pada beban ledakan 140 kPa, 175 kPa dan 210 kPa sudah melebihi kriteria perubahan bentuk sesuai performa yang diijinkan yaitu 2o.  Sedangkan simulasi lainnya yang dilakukan terhadap variasi ketebalan dinding muka diperoleh dengan bebap ledakan, (PSo) sebesar 70 kPa diperoleh bahwa ketebalan dinding kurang dari 200mm tidak memenuhi performa deformasi yang diijinkan.
SIMULASI EVALUASI KOROSI PADA STRUKTUR FLARE STACK Budi Satiawan; Tanjung Rahayu Raswitaningrum
Konstruksia Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Konstruksia Vol 13 No. 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jk.13.2.146-154

Abstract

Flare stack merupakan salah satu fasilitas penting untuk menunjang operasional dari suatu proses pengolahan minyak dan gas yang berupa menara dimana semua gas yang telah dipisahkan dari minyak dan tidak termanfaatkan akan dialirkan ke flare stack untuk dibakar. Penelitian ini bertujuan untuk menindak lanjuti terkait hasil inspeksidengan ditemukannya bagian dari  flare stack yang telah mengalami korosi hingga terjadinya lubang di area connection ring guy wire padaelevasi sekitar 22m dari muka tanah. Karena adanya korosi tersebut maka akan mengakibatkan penurunan kekuatan dari kemampuan struktur dalam menerima beban luar yang terjadi. Untuk mengetahui besarnya penurunan kekuatan strukur akibat material stack yang korosi ini maka diperlukan studi untuk mengetahui sensitifitas struktur terhadap pengaruh kondisi korosi yang telah terjadi maupun tehadap laju korosi yang ada, dimanaestimasi laju korosi adalah sebesar 0.176 mm/tahun. Berdasarkan hasil simulasi diperoleh tegangan maksimum yang terjadi akibat beban luar kritis (beban angin) dengan kondisi berturut turut mulai dari kondisi inisial (baru), kondisi saat pengukuran korosi, laju korosi mencapai 70%, laju korosi mencapai 75% sebesar 14,6Mpa, 114 Mpa, 151 Mpa dan 175 Mpa dengan rasio tegangan 0,007, 0,56, 0,74 dan 0,85. Estimasi sisa waktu tersisa untuk mencapai tingkat korosi 75% diperkirakan adalah 1,992 tahun.
Pengaruh Tinggi Tertanam Pondasi Block Terhadap Karakteristik Dinamik Pondasi Mesin Budi Satiawan; Tanjung Rahayu
Konstruksia Vol 14, No 2 (2023): Jurnal Konstruksia Vol 14 No. 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jk.14.2.163-174

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana pengaruh dari panjang pondasi tertanam didalam tanah terhadap karakterisik dinamis pondasi mesin. Dari penelitian diperoleh dengan pengurangan tinggi ratio tertanam pondasi (Rh) dari 90% ke 20% diperoleh penurunan frekuensi arah vertikal (fnz) sebesar 5,24% dan untuk frekuensi alami arah horizontal (fnx) diperoleh penurunan sebesar 10,66%. Penurunan nilai frekuensi alami pondasi dapat beresiko pada meningkatnya respon pondasi akibat beban vibrasi mesin jika pondasi mesin didesain berada di atas frekuensi operasi mesin (high tune system) dan mendekati frekuensi operasi mesin.