Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Sensasi Termal Pelajar di Dalam Ruang Kelas Humairoh Razak; Fitri Wulandari
NALARs Vol 19, No 2 (2020): NALARs Volume 19 Nomor 2 Juli 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.19.2.81-88

Abstract

ABSTRAK. Kota Banjarmasin memiliki iklim tropis lembab, kenyamanan termal menjadi unsur kenyamanan yang vital untuk dicapai khususnya untuk efektifitas kegiatan belajar bagi pelajar. Terutama dengan terjadinya pemanasan global, penggunaan penghawaan buatan seperti Air Conditioning (AC) justru akan memperparah terjadinya climate change karena AC merupakan salah satu sumber utama penghasil emisi. Metode pelaksaan penelitian ini dengan menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk mengetahui kondisi termal di dalam dan di luar ruang kelas dengan mencari temperatur efektif kondisi termal di dalam ruang kelas dan kondisi iklim lingkungan sekolah dengan menggunakan alat environmental meter. Sedangkan metode kualitatif untuk mengetahui sensasi termal yang dirasakan pelajar saat berada di dalam ruang kelas, pengambilan data dilakukan 3 kali dengan interval 2 jam dimulai pukul 08.00 WITA. Hasil penelitian menunjukan bahwa sensasi termal yang dirasakan oleh pelajar pada pukul 08.00 dan pukul 10.00 WITA kurang dari 30% yang merasa nyaman saat berada di dalam ruang kelas dan tersisa hanya 5.14% pelajar yang merasa nyaman pada pukul 12.00 WITA. Puncaknya pada pukul 12.00 WITA saat matahari berada persis di puncak tertinggi 93.15% pelajar merasakan kepanasan, yaitu terasa agak panas, panas dan panas sekali. Hal ini didukung dengan data kuantitatif yang temperatur efektif di dalam ruang kelas berada di atas batas kenyamanan Webb, yaitu 30.58°C TE pada pukul 08.00 WITA, meningkat menjadi 31.38°C TE pada pukul 10.00 WITA dan puncak tertinggi pada pukul 12.00 WITA mencapai 31.57°C TE. Kata kunci: Kenyamanan Termal, Temperatur Efektif, Lubang Udara, Ruang Kelas, Ventilasi Silang ABSTRACT. Banjarmasin city has a humid tropical climate, which makes thermal comfort one of the vital comfort elements to be achieved. Especially for the effectiveness of the students' learning activities. Global warming is a hot topic today; the use of artificial ventilation such as air conditioning (AC) will aggravate climate change. AC is one of the primary sources of global emission. This research used both quantitative and qualitative methods. The quantitative approach is used to determine thermal conditions inside and outside the classroom by finding the classroom's effective temperature and school environment using environmental meter tools. On the other hand, the qualitative method is used to determine student's thermal sensations inside the classroom. Data collection was carried out three times in 2-hour intervals starting at 08.00 WITA. The results showed that the students' thermal feeling inside the classroom at 8:00, and 10:00 WITA was less than 30% who felt comfortable while only 5.14% felt comfortable at 12.00 WITA. The peak is at 12.00 WITA when the sun is precisely at the highest peak, 93.15 % of students feel discomfort, which is feeling rather hot, hot, and very hot. This is supported by quantitative data where the effective temperature in the classroom is over Webb's comfort limit, which is 30.58 ° C ET at 08.00 WITA, increasing to 31.38 ° C at 10:00 WITA and the highest peak at 12.00 WITA reaching 31.57 ° C ET. Keywords: Thermal Comfort, Effective Temperature, Air Opening, Classroom, Cross Ventilation
pengaruh Karakteristik Ventilasi dan Lingkungan Terhadap Tingkat Kenyamanan Termal Ruang Kelas SMPN di Jakarta Selatan Humairoh Razak
AGORA:Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Arsitektur Usakti Vol. 15 No. 2 (2015)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.545 KB) | DOI: 10.25105/agora.v15i2.2024

Abstract

Tulisan ini membahas mengenai kenyamanan termal di dalam ruang kelas yang dipengaruhi oleh ventilasi dan lingkungan alami di sekitar ruangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjadi panduan bagi perancang bangunan dalam merancang bangunan sekolah yang mana ruang kelasnya memenuhi aspek kenyamanan termal tanpa sistem penghawaan buatan. Penelitian ini dilakukan di sekolah-sekolah negeri tingkat menengah pertama (SMPN) di Daerah Jakarta Selatan. Penelitian dilakukan dengan mengukur suhu, kelembaban udara, dan kecepatan angin di dalam ruangan untuk mendapatkan nilai temperatur efektif yang menjadi parameter kenyamanan termal. Tidak ketinggalan adalah, bentuk dan ukuran ventilasi yang ada di ruangan tersebut. Hasil penelitian ini menunjukan aspek ventilasi yang paling mempengaruhi kenyamanan termal. Kata kunci : Kenyamanan Termal, Ventilasi, Temperatur Efektif
ANALYSIS OF TECHNICAL CONSIDERATIONS FOR KARYA MAJU VILLAGE TOURISM DESTINATIONS, BARITO KUALA REGENCY Evan Elianto Supar; Humairoh Razak; Noor Aina
Border: Jurnal Arsitektur Vol. 4 No. 2 (2022): NOVEMBER 2022
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Architecture and Design, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/border.v4i2.748

Abstract

The designation of Karya Maju Village as part of the Talaran Setara Tourism Area by the Regent of Barito Kuala, is a strategic step to provide improvement for the people in the area. Through developing plantation potential and opportunities, tourist destinations, especially those in Karya Maju Village, are trying to elevate agrotourism attractions as superior. In an effort to create a sustainable tourism area, other aspects need to be taken into consideration, including attractions, supporting facilities, achievements and additional facilities. This research uses a qualitative approach through comparative descriptions of ideal technical aspects with the real conditions encountered. Through this analysis of technical considerations, it is hoped that we can provide recommendations for the physical components of the area as a whole.