This Author published in this journals
All Journal CEMARA
Hadi Prasetiyo
Mahasiswa Program Studi Magister Pertanian Tropika Bahasa Universitas Mulawarman

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : CEMARA

USAHATANI DAN PEMASARAN SEMANGKA (Studi Kasus pada Budidaya Semangka Biji di Lahan Tegal) Isdiantoni Isdiantoni; Rifatul Wahdah; Hadi Prasetiyo
JURNAL PERTANIAN CEMARA Vol 17 No 1 (2020): JURNAL PERTANIAN CEMARA (CENDEKIAWAN MADURA)
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/fp.v17i1.1042

Abstract

Tujuan penelitian ini, adalah (1) mengidentifikasi praktek usahatani semangka biji di lahan tegal; (2) mengetahui pendapatan dan efisiensi usahataninya; dan (3) menggambarkan saluran pemasaran, menganalisis margin pemasaran serta bagian yang diterima petani (farmer’s share.). Petani contoh diambil secara acak sederhana dan untuk responden lembaga pemasaran menggunakan sampling bola salju). Analisa data yang dipakai untuk mencapai tujuan tersebut, menggunakan analisis deskriptif, analisa pendapatan dan efisiensi usahatani (R/C), serta analis marjin pemasaran, dan farmer’s share. Dari hasil penelitian diperoleh penjelasan, bahwa petani didalam membudidayakan semangka biji dilahan tegal, masih kurang menguasai teknis budidaya yang tepat dan benar. Melalui perhitungan secara finansial, usahatani semangka biji di lahan tegal memberikan pendapatan (keuntungan) sebesar Rp. 5,150,471,- per hektar dengan nilai R/C = 1.18. Saluran pemasarannya relatif pendek, dan terdiri dari 2 (dua) jalur. Pada jalur 1, lembaga pemasaran yang terlibat ada dua, yaitu tengkulak dan pengecer. Dan pada jalur 2, lemabaga pemasaran yang terlibat ada tiga, yaitu tengkulak, pedagang besar dan pengecer. Besarnya marjin pemasaran setiap 1 kg semangka biji yang dipasarkan pada jalur 1 Rp. 600,- (26.09%) dan pada jalur 2 Rp. 650,- (27.66%), yang menunjukkan semakin panjang jalur pemasaran buah semangka biji, maka marjin pemasarannya semakin besar. Distribusi marjin pada tiap lembaga pemasaran, baik di jalur 1 maupun di jalur 2 terdapat perbedaan yang mencolok, dengan kata lain distribusi keuntungan dalam marjin pemasaran tidak cukup adil. Nilai farmer’s share 73.91% pada jalur 1 dan 72.34% pada jalur 2, artinya bagian harga yang diterima petani terhadap harga yang dibayar konsumen cukup bagus.