Malaria adalah penyakit utama di dunia yang menginfeksi sekitar 170 – 300 juta orang dengan angka kematian sekitar 1 juta orang pertahun di dunia. Kematian 1 – 3 juta pertahun karena di sebabkan oleh malaria berat. Angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi ini banyak terjadi di benua Afrika dan dan juga Asia Tenggara termasuk di Indonesia. Provinsi Sulawesi Utara jumlah penderita malaria klinis tidak mempunyai pola yang tetap namun jumlah kasus malaria klinis pertahun berkisar pada angka 30.856 kasus dengan AMI (Annual Malaria Indeks). Sedangkan API (Annual Parasit Indeks) di Sulawesi Utara 6,4 %, angka kasus baru malaria konfirmasi tahun 2010 di Sulawesi Utara 21,4%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor – faktor risiko kususnya faktor lingkungan fisik yaitu suhu, kelembaban kepadatan vektor (MBR) mempengaruhi kejadian malaria diwilayah kerja Puskesmas Tambelang khususnya di Desa Tambelang. Cara pengambilan sampel menggunakan metode Purposive sampling dimana sampel dipilih dengan pertimbangan oleh peneliti. Cara pengumpulan data dengan melakukan pengukuran suhu, kelembaban dan kepadatan vektor (MBR) di 32 sampel rumah selama dua kali yaitu pengukuran pertama pukul 17.50 dan pengukuran kedua pukul 22.50. Hasil penelitian dari uji statistik menunjukan bahwa dari 32 sampel yang dilakukan pengukuran tidak ada hubungan antara suhu dengan kepadatan vektor (MBR) dan kelembaban dengan kepadatan vektor (MBR) juga tidak ada hubungan, tetapi dengan suhu rata – rata 24,7°C dan kelembaban 85,6% sangat mendukung pertumbuhan parasit didalam tubuh nyamuk Anopheles spp dan mendukung aktivitas nyamuk Anopheles spp dalam mencari pakan darah.