Madagaskar .
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kajian Kekuatan Baja Paduan Rendah Yang Dilas Listrik Elektroda Terbungkus Dengan Kampuh V Dan Elektroda RD – 320 E.6013 R. Kohar; Madagaskar .; Togar Partai Oloan
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 3 No. 1 Januari 2015
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1663.411 KB) | DOI: 10.52333/destek.v3i1.24

Abstract

Abstrak: Pengelasan dengan menggunakan busur listrik elektroda terbungkus adalahpengelasan yang banyak digunakan untuk penyambungan peralatan-peralatan, konstruksiseperti jembatan, pemipaan dan konstruksi perkapalan. Luasnya penggunaan pengelasanini karena dapat dilakukan secara manual dan pelaksanaan yang cukup sederhana.Kekuatan las dan struktur mikro dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti komposisi kimialogam las, arus pengelasan dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitaslas dan struktur mikro baja paduan rendah yang di las listrik elektroda terbungkus berdiameter3,2 mm terhadap variasi kuat arus 140 ampere,150 ampere dan 160 ampere.Hasil pengujian tarik menunjukkan bahwa pemakaian arus las 160 ampere yang masihtermasuk dalam interval arus yang diijinkan memiliki nilai tegangan tarik tertinggi jikadibandingkan dengan pemakaian arus 140 ampere dan 150 ampere, namun nilai tersebuttidak jauh berbeda terhadap benda asal tanpa proses pengelasan. Struktur mikro pada logamisian berupa bilah-bilah menyilang yang optimal, sehingga kekuatannya meningkat padasaat menerima beban tarikan.Kata Kunci: Heat Affected Zone.
DESAIN DAN PENGUJIAN ALAT PENGERING GABAH ROTARY DENGAN MEMANFAATKAN BAHAN BAKAR SEKAM GABAH Abdul Muin .; Madagaskar .; Hermanto Ali; M. Lazim
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 6 No. 1 JANUARI 2018
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1126.81 KB) | DOI: 10.52333/destek.v6i1.388

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui laju pengurang kadar air gabah yang dihasilkan saat pengeringan. Percobaan dilaksanakan pada bulan Maret 2017. Bahan-bahan yang dipergunakan dalam percobaan ini adalah gabah dari hasil panen daerah Mata Merah Palembang dengan kadar air 18%. Pengujian pengeringan dilakukan dengan sebuah alat pengering sistim rotary dengan menggunakan sekam, pilihan bahan bakar sekam dikarenakan di area penggilingan beras sangat banyak sekali dijumpai sekam, sehingga sekam inilah yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk penghasil panas pengeringan dengan kapasitas pengeringan sebanyak 20 kg gabah basah. Alat pengering berupa silinder berjumlah 4 buah berdiameter 25 cm dan dengan masing-masing kapasitas 5 kg, laju pengeringan dihitung berdasarkan pengurangan massa gabah yang terjadi selama proses pengeringan hingga berat gabah sebesar 150 gram (Berdasarkan pengukuran lapangan gabah kering berdasarkan sample). Temperatur nyala sekam 1900C.Temperatur ruang pengering rata-rata 66,50C dengan berat sample awal gabah 170 gram, pengujian dilakukan dari pukul 12.20 Wib hingga pukul 15.13 Wib sampai capaian berat gabah 150 gram yaitu selama 173 menit (2 jam 53 menit). Panas penguapan dan panas udara pengering masing-masing sebesar 18 J/s dan 65 J/s. Efisiensi alat pengering diperoleh sebesar 27, 6%.Kata kunci: gabah, panas penguapan, panas pengeringan, efisiensi
Pengaruh Perbedaan Kedalaman Potong Pada Proses Bubut dan Perlakuan Panas Normalizing Terhadap Perubahan Sifat Mekanik Baja Karbon Menengah (HQ 760) R. Kohar; Madagaskar .
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 2 No. 1 Januari 2014
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.111 KB) | DOI: 10.52333/destek.v2i1.181

Abstract

Pada proses bubut, terjadi pergeseran antara benda uji dengan pahat. Akibat daripergeseran tersebut, maka pada permukaan benda uji akan mengalami panas yang cukuptinggi. Dengan demikian sifat kekerasan akan berubah. Dalam penelitian ini, benda ujiadalah baja karbon menengah yang dibubut dengan variabel kedalaman potong 0,5 mm,1,0 mm, 1,5 mm dan kedalaman potong 2 mm. Sedangkan putaran mesin dibuat konstan100 rpm. Kemudian benda uji tersebut dilanjutkan dengan proses perlakuan normalizingpada suhu 850oC yang ditahan selama 15 menit, dan dilanjutkan dengan pendinginan diudara terbuka. Hasil penelitian diperoleh bahwa, nilai kekerasan permukaan benda uji tanpaproses bubut lebih rendah dibandingkan dengan benda uji yang mengalami proses bubut.Dengan mempertebal proses penyayatan maka nilai kekerasan cenderung meningkat.Peningkatan nilai kekerasan dapat ditandai dengan perubahan warna pada geram dari warnaputih menjadi abu-abu. Ini menunjukkan bahwa energi yang diserap benda uji sangat besar.Dengan proses normalizing pada benda uji, maka kekerasannya akan mendekati kekerasanbenda uji asal yang belum diproses bubut.