Konsep pembelajaran aktif berkembang setelah sejumlah institusi melakukan riset tentang lamanya ingatan siswa terhadap materi pembelajaran terkait dengan metode pembelajaran yang dipergunakan. Hasil riset dari National Training Laboratories di Bethel, Maine (1954), Amerika Serikat menunjukkan bahwa dalam kelompok pembelajaran berbasis guru (teacher-centered learning) mulai dari ceramah, tugas membaca, presentasi guru dengan audiovisual dan bahkan demonstrasi oleh guru, siswa hanya dapat mengingat materi pembelajaran maksimal sebesar 30%. Dalam pembelajaran dengan metode diskusi yang tidak didominasi guru (bukan diskusi kelas, whole class discussion, dan guru sebagai pemimpin diskusi), siswa dapat mengingat sebanyak 50%. Jika para siswa diberi kesempatan melakukan sesuatu (doing something) mereka dapat mengingat 75%. Praktik pembelajaran belajar dengan cara mengajar (learning by teaching) menyebabkan mereka mampu mengingat sebanyak 90% materi. Secara sederhana pembelajaran menggunakan audio visual didefinisikan sebagai suatu pengajaran yang mencoba mengaitkan antara teknologi dengan masalah kehidupan sehari-hari yang akrab dengan siswa, atau dengan suatu proyek sekolah/universitas.Kata kunci: Pembelajaran aktif, Media Audio VisualĀ