Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kognisi Pembaca Berita Palsu (Fake News) Di Media Online Ika Rusdiana
Kodifikasia: Jurnal Penelitian Islam Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : IAIN PONOROGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/kodifikasia.v12i2.1520

Abstract

Perkembangan teknologi menjadikan media online sebagai preferensi untuk menyampaikan sebuah berita. Berita yang tersebar di media online sangatlah berpengaruh pada pola pikir dan kehidupan masyarakat, serta pada kondisi sosial ekonomi di suatu wilayah. Era baru ini telah mengubah kecenderungan masyarakat dalam memproduksi dan menyebarkan sebuah berita, sehingga sulit bagi masyarakat untuk memfilter informasi yang benar-benar valid. Hal ini berimplikasi pada tingginya potensi masyarakat untuk terjebak pada berita-berita palsu (fake news) yang tersebar secara massif di media online. Tulisan ini menunjukkan bahwa individu yang meyakini atau tidak meyakini kebenaran berita palsu di media online sangat berkaitan dengan cognitive abilities (kemampuan kognitif) individu tersebut, yakni kemampuan seseorang untuk berpikir secara rasional yang mencakup aspek pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesa, dan evaluasi. Sebagaimana ditunjukkan dalam tulisan ini bahwa pada dasarnya berita palsu yang tersebar di media online tidak lain adalah propaganda yang dimaksudkan untuk memengaruhi dan menggiring pembaca pada opini tertentu yang sarat dengan kepentingan ekonomi politik. Tulisan ini mengemukakan bahwa sikap pembaca berita palsu di media online merupakan representasi dari cognitive abilities individu yang diindikasikan dengan  tiga unsur penting yaitu kemampuan dalam membuat formasi konsep, kemampuan dalam menggunakan logika, serta kemampuan dalam mengambil keputusan. Tiga indikator ini merupakan  representasi dari pemahaman, sikap, serta aktualisasi masing-masing individu sebagai pembaca berita palsu di media online.
REVITALISASI FUNGSI SANGGAR AGAMA SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN MASYARAKAT DESA BUNGKAL YANG MAJU, BERBUDAYA, DAN RELIGIUS Ika Rusdiana
InEJ: Indonesian Engagement Journal Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.138 KB) | DOI: 10.21154/inej.v1i1.2043

Abstract

Pendidikan  merupakan  investasi  terpenting  dalam  mengembangkan  dan  meningkatkan kualitas  sumber  daya  manusia.  Tanpa  pendidikan  yang  memadai,  tampaknya  sulit mewujudkan  kehidupan  masyarakat  yang  maju,  berbudaya  dan  religius,  yang  siap menghadapi  tantangan  global.  Secara  umum,  capaian  pendidikan  di  Desa  Bungkal,  baik yang  ada  di  Dusun  Sembung  maupun  di  Dusun  Goran,  belum  mencapai  target  ideal,  hal ini  dapat  dibuktikan  dengan  prosentase  masyarakat  yang  menamatkan  wajib  belajar  9 tahun,  yakni  sebesar  14,70%,  menamatkan  wajib  belajar  12  tahun  sebesar  28,  66%, selebihnya  hanya  menamatkan  jenjang  SD.  Di  satu  sisi,  untuk  mewujudkan  visi  desa, yakni  menjadi  desa  yang  maju,  berbudaya  dan  religius,  tentunya  harus  didukung  oleh kualitas  pendidikan  formal  yang  ideal,  di  mana  dalam  pelaksanaanya  menuntut  adanya sinergi  antara  pihak  sekolah,  keluarga,  dan masyarakat  secara  umum  untuk  bersama-sama mewujudkan  pendidikan  yang  lebih  baik.  Berangkat  dari  latar  belakang  inilah,  penulis tertarik  untuk  mengeksplorasi  peran  “sanggar  agama”  yang  ada  di  Desa  Bungkal  dalam mewujudkan masyarakat  yang  maju,  berbudaya dan religius.