Berbagai permasalahan yang ditimbulkan korosi antara lain penipisan material bangunan, keropos, berlubang, perubahan warna atau tampilan bangunan, terkontaminasinya bahan produk, berkurangnya faktor keamanan, dan bertambahnya biaya perawatan bangunan. Penggunaan inhibitor untuk menghambat proses korosi. Tetapi inhibitor yang aman sangat diperlukan selain itu harus terhitung yang ekonomis dan ramah lingkungan. Salah satu inhibitor alami yang aman adalah limbah puntung rokok. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan limbah puntung rokok dalam menurunkan laju korosi pada paku besi dan juga menetukan korelasi antara laju korosi dengan variasi konsentrasi inhibitor yang digunakan. Penentuan laju korosi dengan menggunakan metode kehilangan berat. Konsentrasi perendaman paku besi dalam inhibitor yang digunakan adalah 0, 200, 400, 600, 800, 1000 ppm dengan waktu perendaman selama 7 hari. Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi konsentrasi limbah puntung rokok maka laju korosi semakin kecil. Nilai rata-rata laju korosi tanpa perendaman pada inhibitor limbah puntung rokok adalah 0,160mpy. Sedangkan untuk konsentrasi 200, 400, 600,800, 1000 ppm berturut-turut adalah 0,110,0,092 , 0,085, 0,081, dan 0,061 mpy dan efisiensi penurunan maksimal terhadap nilai laju korosi terkecil terjadi pada konsentrasi 1000 ppm dengan waktu perendaman 7 hari dikarenakan walaupun pada hari ke 4 laju korosi tinggi tetapi setelah hari ke 4 laju korosi mulai menurun karena inhibitor yang mengandung nikotin telah bereaksi dengan oksigen sehingga melindungi lapisan besi dari oksidasi dengan oksigen serta mengurangi efek dari korosi . Kata kunci: Nikotin, Inhibitor, Paku besi, Limbah Puntung Rokok