Jambu kristal merupakan varietas baru jambu biji dimana memiliki daging buah yang tebal dan biji yang sedikit sehingga banyak digemari oleh masyrakat terbukti dengan permintaan yang bertambah setiap tahunnya. Besarnya permintaan jambu kristal di Kabupaten Sumedang tidak sebanding dengan tersedianya stok jambu kristal. Maka proses perluasan lahan perlu dilakukan untuk memenuhi permintaan dan pengembangan jambu kristal di Kabupaten Sumedang. Penelitian ini bertujuan menemukan wilayah potensial budidaya jambu kristal. Proses kesesuaian lahan dilakukan dengan cara melakukan overlay pada aspek tanah, aspek iklim dan aspek topografi yang dianalisis menggunakan metode pembandingan (matching). Data iklim dilakukan pengolahan data hilang dengan menggunakan persamaan Braak agar teruji validitasnya. Hasil didapatkan bahwa kelas S2 menjadi kelas yang sangat dominan disebabkan karena faktor pembatas iklim terutama curah hujan. Sekitar 48.4% aspek iklim adalah kelas S2 sedangkan sekitar 84.26% aspek tanah adalah kelas S1 begitu juga dengan aspek ketinggian sekitarĀ 47.98% adalah kelas S1. Potensi pengembangan jambu kristal di Kabupaten Sumedang seluas 77.910,22 ha atau 49.98% dari total luas wilayah Sumedang. Kecamatan Jatigede menjadi kecamatan yang memiliki wilayah potensial terbesar yaitu dengan luas mencapai 6.410,25 ha.