PT. PG Krebet Baru merupakan industri gula yang harus meningkatkan produktivitasnya, maka dari itu perancangan ulang tata letak adalah salah satu pilihan strategis untuk memenuhi kebutuhan gula nasional. Karena proses pengolahan produk gula tebu memiliki tahap pada setiap stasiun kerja yang sangat kompleks, maka pada pada penelitian ini, perancangan tata letak difokuskan pada bagian stasiun gilingan yang terdiri dari beberapa mesin-mesin produksi. Selain itu, pada stasiun ini memiliki rendemen produk yang sangat rendah, artinya banyak penyusutan produk akibat nira tebu yang hilang. Pertama, analisis kuantitatif aliran bahan diukur berdasarkan kuantitas material yang dipindahkan. Selanjutnya, hasil analisis tersebut digunakan sebagai input dalam software differential evolution for facility layout. Ini memberikan analisis mengenai desain tata letak yang efesien, karena mengutamakan aspek kuantitas seperti material handling, jarak and stasiun. Untuk mengevaluasi tata letak yang diusulkan, pengukuran jarak tempuh diterapkan. Dalam penelitian ini, perancangan ulang tata letak stasiun gilingan menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan tata letak yang diterapkan saat ini, yakni terjadi penurunan jarak tempuh antar bidang kerja sebesar 42.797 m dari jarak tempuh awal yang sejauh 89.32 m. Hal tersebut dikarenakan semua bidang kerja didekatkan sesuai dengan alur proses produksi. Jika jarak tempuh semakin pendek maka ini akan berbanding lurus dengan biaya penanganan bahan yang semakin kecil. Selain itu juga waktu proses produksi yang semakin singkat.