This Author published in this journals
All Journal Rekayasa Sipil
Titah Andalan Norman Prastya
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Imbuhan Air Tanah Buatan Untuk Mereduksi Genangan (Studi Kasus di Kecamatan Batu Kota Batu) Mohammad Bisri; Titah Andalan Norman Prastya
Rekayasa Sipil Vol 3, No 1 (2009)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.834 KB)

Abstract

Lahan tertutup pada suatu kawasan tidak bisa meresapkan air hujan yang turun, sehingga air hujan langsung melimpas menjadi limpasan permukaan (run off) dan menyebabkan genangan pada kawasan tersebut. Kondisi saluran drainasi yang tidak mampu menampung debit banjir rancangan suatu kawasan juga menyebabkan terjadinya genangan. Kondisi tersebut menyebabkan airtanah kekurangan pasokan dan jika keadaan ini berlangsung terus menerus, maka akan terjadi penurunan muka airtanah dan juga penurunan debit sumbersumber mata air di suatu kawasan selain terjadinya genangan air.Studi ini bertujuan untuk merencanakan suatu sistem drainasi yang berwawasan lingkungan yaitu berupa teknologi sumur-sumur resapan yang berfungsi ganda, selain mereduksi genangan yang terjadi, juga meresapkan air hujan, sehingga dapat mengisi airtanah secara buatan (artificial recharge).Sebagai studi kasus, penelitian ini mengambil lokasi di Kecamatan Batu yang merupakan pusat dari Kota Batu. Hasil perhitungan diperoleh curah hujan rancangan kala ulang 10 tahun untuk Kecamatan Batu sebesar 91,2 mm dan total debit yang tidak mampu ditampung saluran drainasi yang ada sebesar 12,142 m3/dtk. Sumur resapan direncanakan dengan diameter 1 m, kedalaman sumur 3 m dan mampu menampung debit sebesar 0,028 m3/dtk per sumur. Untuk mereduksi genangan air di Kecamatan Batu dibutuhkan sumur resapan sejumlah 450 sumur resapan yang ditempatkan pada wilayah tangkapan air saluran yang tidak mampu menampung debit banjir.