Tanggon Nur Cahyo Wibowo
Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Studi Perbandingan Kualitas Bibit F1 Beberapa Jenis Jamur Tiram (Pleurotus Spp) Melalui Metode Persilangan Fusi Miselium Monokarion Dan Metode Pembibitan Spora Tanggon Nur Cahyo Wibowo; Damanhuri Damanhuri
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.76 KB) | DOI: 10.21776/ub.jpt.2019.004.2.5

Abstract

Jamur  tiram adalah salah satu jenis jamur yang memiliki peminat paling banyak untuk dijadikan bahan konsumsi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2015 produksi jamur tiram di Indonesia dari tahun 2010 sampai 2014 mengalami penurunan yaitu dari 61.37  menjadi 37.41. Oleh sebab itu dalam meningkatkan produksi dapat digunakan beberapa cara diantaranya yaitu penyediaan bibit jamur yang berkualitas dan baik. Penelitian ini mempelajari keberhasilan persilangan beberapa jenis jamur tiram dengan metode fusi miselium monokarion, serta membandingkan kualitas bibit F1 dari hasil persilangan dan metode pembibitan dari spora sebagai bahan induk pengembangan jamur tiram. Penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2018 bertempat di UPT Pengembangan Jamur Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian ini dibagi menjadi 3 tahap yaitu persilangan, pembibitan dari spora dan tahap pembibitan dalam botol hasil dari persilangan dan spora. Rancangan yang digunakan dalam perbandingan bibit jamur nantinya menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dan jika diperoleh hasil berbeda nyata maka akan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNJ) taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukkan metode fusi miselium monokarion persilangan jenis jamur tiram yang berbeda dapat berhasil. Keberhasilan tersebut dapat dilihat dari adanya sambungan apit dari 5 perlakuan hasil persilangan yang berhasil yaitu perlakuan B, D, E, F, H. Sementara kualitas bibit yang semula unggul dari hasil persilangan dari pada hasil spora pada umur 7 HIS tidak berdampak pada akhir umur 14 HSI pada kualitas ketebalan, penyebaran dan kecepatan tumbuh miselium dalam botol.