Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan komoditi perkebunan yang mempunyai peran penting dalam berbagai aspek kehidupan. Pengembangan industri kelapa sawit memerlukan beberapa upaya untuk mencapai peningkatan produktivitas nasional, salah satunya adalah pemanfaatan benih unggul bermutu didukung oleh ketersediaan sumber daya genetik (plasma nutfah) yang mempunyai tingkat keragaman genetik yang tinggi. Upaya yang dapat dilakukan melalui karakterisasi kelapa sawit introduksi dari luar. Maka dari itu penelitian ini bertujua untuk menganalisis jarak genetik antar aksesi kelapa sawit introduksi asal Kamerun berdasarkan karakter morfologi untuk memperkaya genetik. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari-Maret 2018 di Pusat Penelitian Kelapa Sawit kebun unit Adolina milik PT. Perkebunan Nusantara IV, Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Pengamatan dilakukan menggunakan metode single plant pada 47 aksesi kelapa sawit inroduksi Kamerun dan 10 sampel varietas DxP PPKS 540. Analisa data yang digunakan adalah analisis deskriptif, PCA (Principal Component Analysis) dan analisis kluster. Hasil analisis PCA pada 47 aksesi kelapa sawit asal Kamerun menghasilkan 6 komponen utama yang memiliki eigenvalue > 1, sedangkan PCA pada DxP PPKS 540 menghasilkan 5 komponen utama yang memiliki eigenvalue >1. Analisis selanjutnya adalah analisis kluster. Analisis kluster dilakukan menghasilkan Euclidean distance pada aksesi Dura asal Kamerun sebesar 37%, pada aksesi Tenera asal Kamerun sebesar 19%, pada 47 aksesi asal Kamerun sebesar 57%, pada DxP PPKS 540 sebesar 16% dan pada 47 aksesi asal kamerun digabungkan dengan DxP PPKS 540 sebesar 61%.