Selada (Lactuca sativa L.) adalah salah satu jenis sayuran yang sangat populer dan mempunyai nilai ekonomis dan manfaat bagi kesehatan yang tinggi. Teknologi budidaya tanaman secara hidroponik dengan sistem NFT (Nutrient Film Technique) dan substrat adalah salah satu solusi dalam meningkatkan efisiensi lahan pertanian yang semakin terbatas, sehingga sayuran selada dapat terpenuhi dengan kualitas produk yang baik dengan hasil pruduksi kontinyu. Konsep thermal unit dikembangkan atas dasar bahwa tanaman setiap harinya akan mengumpulkan sejumlah satuan panas yang besarnya tergantung dari suhu rata-rata harian dan suhu dasar yang akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil dari tanaman tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari manfaat thermal unit dan mendapatkan nilai thermal unit setiap fase pertumbuhan pada perlakuan empat varietas tanaman selada yang dibudidayakan dengan sistem hidroponik NFT (Nutrient Film Technique) dan hidroponik substrat, sehingga dapat dijadikan dasar dalam perencanaan penanaman tanaman selada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan varietas selada yang sama pada sistem hidroponik yang berbeda akan menghasilkan nilai thermal unit sama, namun penggunaan perbedaan varietas secara terpisah akan menghasilkan akumulasi nilai thermal unit yang berbeda. Pada sistem hidroponik Nutrient Film Technique (NFT), kebutuhan nilai thermal unit varietas Concorde saat memasuki fase panen sebesar 934,75 oC Hari, varietas Locarno sebesar 942,18 oC Hari, varietas Maximus 953,54 oC Hari, varietas Rex sebesar 948,05 oC Hari. Sedangkan pada sistem hidroponik substrat, kebutuhan nilai thermal unit varietas Concorde saat memasuki fase panen sebesar 933,68 oC Hari, varietas Locarno sebesar 942,46 oC Hari, varietas Maximus sebesar 952,35 oC Hari, varietas Rex sebesar 947,92 oC Hari.