Perkembangan teknologi pendidikan tidak dapat dilepaskan dengan perkembangan teknologi pada umumnya. Berbagai perangkat pendidikan dan sarana pendidikan yang modern turut mendukung optimalisasi proses pembelajaran, baik di tingkat sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi dan komunikasi banyak menawarkan berbagai kemudahan-kemudahan dalam pembelajaran yang memungkinkan terjadinya pergeseran orientasi pembelajaran dari proses penyajian berbagai pengetahuan menjadi proses bimbingan dalam melakukan eksplorasi individual terhadap ilmu pengetahuan. E-learning dalam pengertian luas dapat diartikan sebagai pembelajaran yang menggunakan segala jenis media elektronik seperti komputer, televisi, radio, video, tape, LCD projector, telepon, dan lain sebagainya. Sedangkan e-learning dalam pengertian yang sempit merupakan pembelajaran yang menggunakan fasilitas internet. Maka dari itu e-learning dalam arti sempit juga sering dikenal dengan pembelajaran online atau online learning/online course. E-learning merupakan proses pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai macam media elektronik, khususnya komputer dan internet untuk menunjang kegiatan pembelajaran tatap muka, baik itu bersifat suplemen, komplemen, ataupun substitusi. Maka dari itu, dalam memanfaatkan e-learning sebagai salah satu media belajar, kemandirian dan motivasi pembelajar (learner) merupakan hal yang sangat penting. SMA Muhammadiyah 2 Jogjakarta adalah salah satu sekolah yang telah menggunakan e-learning untuk semua mata pelajaran termasuk Pendidikan Agama Islam. Namun, menurut kepala sekolah SMA Muhammadiyah 2 Jogjakarta bahwa e-Learning di sekolah tersebut memang sudah ada dan guru-gurunya telah mengikuti pelatihan e-learning sebanyak 2 kali, akan tetapi pembelajaran e-learning belum berjalan 100% atau belum terlaksana sepenuhnya secara optimal.