Aramdhan Kodrat Permana
STAI Syamsul 'Ulum Gunungpuyuh Sukabumi

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Mahram Pada Safar Perempuan Dalam Tinjauan Sosiologis (Menjembatani Realitas Muslim Klasik dan Kekinian) Permana, Aramdhan Kodrat
Musawa Jurnal Studi Gender dan Islam Vol. 9 No. 1 (2010)
Publisher : Sunan Kalijaga State Islamic University & The Asia Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/musawa.2010.91.101-117

Abstract

The idea of the inclusion of mahram for women travelling is an alternative and necessary instrument for the safety and comfort of women. This article anlayzes the concept ogf mahram from a sociological perspective. Socio. historically argue that the hadits of mahram was produced by the Prophet to guarantee the safety of women while they travelling. Mahram here functions like the security guard for the women. In understanding the hadith in our today's context, the rationale or "illah" of this hadits should be taken into account. Sociologically we might find significances of re-eaxamining the concept of mahram and women travelling. At least two significances arise: 1) Changes in women's capacity and roles; 2) Development of the security system, from one which based on human person to regulationas and advancement of transportation technology.
ISLAM KULTURAL: WAJAH ISLAM INDONESIA (Telaah Kritis dan Historis Corak Pemikiran Islam Indonesia) Aramdhan Kodrat Permana
Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin | Vol. 2 No. 2 December 2016
Publisher : Faculty of Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.93 KB) | DOI: 10.15408/ushuluna.v2i2.15182

Abstract

Islam (di) Indonesia merupakan sebuah fenomena unik bagi sejarah keislaman. Dengan corak yang lentur dan fleksibel Islam Indonesia mampu menciptakan komunitas mayoritas dalam masyarakat Indonesia. Akan tetapi arus transnasional begitu dahsyat sehingga Islam Indonesia pun saat ini diuji ketahanannya. Para sarjana kemudian banyak mengistilahkan keisalaman khas Indonesia ini dengan berbagai istilah, dari Islam Pribumi, Islam Nusantara, dsb. Adapun istilah yang akan penulis pakai adalah Islam Kultural. Karena semua keunikan yang ada dalam Islam di Indonesia berakar dari budaya Indonesia. Adapun satu upaya untuk menuju hal itu, tulisan ini berupa mencari akar tradisionalis-fundamental yang didasarkan bukan hanya dari sejarah perkembangan Islam Indonesia tetapi juga dari al-Qur’an sebagai face of Islam. Dakwah al-Qur’an secara periodik dengan karakter yang berbeda yang nampak dalam ayat-ayatnya secara implisit mengisyaratkan sosio-kultural yang berbeda. Pun selanjutnya hal ini akan disentasakan dengan hasil perjalanan awal pertama-kali penyebaran Islam di Indonesia yang sudah teruji keberhasilannya.
Sumber-Sumber Penafsiran Al-Qur’an Aramdhan Kodrat Permana
Jurnal At-Tatbiq: Jurnal Ahwal al-Syakhsiyyah Vol 5 No 1 (2020): Kajian Tafsir, Filsafat dan Hukum
Publisher : Program Studi Ahwal al-Syakhsiyyah, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Syamsul 'Ulum Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tafsir sebagai upaya memahami kalam Allah dalam perjalanan sejarahnya hingga saat ini mengalami perkembangan. Perkembangan tersebut tidak lepas dari tiga sumber utama penafsiran al-Qur’an, yaitu al-Atsar, al-Ra’y dan al-Isyârah. Dengan pendekatan historis-normatif artikel ini membahas secara deskriptis-analitis-komprehensif tiga sumber tersebut. Alhasil, tiga sumber tafsir ini memaparkan sebuah informasi sejarah bahwa para mufassir dalam upaya mereka menafsirkan al-Qur’an berlindung pada informasi sejarah yang bersanad, dalil ‘akli dan juga makna-makna simbolik. Pada kategori yang pertama, kebenaran tafsir terletak pada kebenaran sumber yang didasarkan pada penafsiran al-Qur’an, nabi, sahabat, tabi’in, dan informasi histori lainnya, seperti israiliyyat. Di sisi lain penafsiran itu tidak dilihat cukup, karena terkesan kaku dan terbatas pada riwayat an sich. Sehingga terjadinya perkembangan ke arah tafsir bi al-Ray, yang menjadikan ilmu pengetahuan perihal al-Qur’an (mâ haul dan mâ fî al-Nash) sebagai landasannya. Terakhir, al-Isyarah menjadi sumber penafsiran terakhir yang mengembangkan loncatan penafsiran kepada sesuatu yang berada dalam jangkauan sebuah teks, go beyond the text, yang terkadang dekat dengan makna literalnya dan jauh dari makna literalnya.
Paradigma al-Qur'an Menjawab Realitas Arab Jahiliyah Perspektif Ilmu Sosial Profetik Aramdhan Kodrat Permana
Jurnal At-Tatbiq: Jurnal Ahwal al-Syakhsiyyah Vol 6 No 1 (2021): Kajian Hukum Islam, Dakwah dan al-Qur'an
Publisher : Program Studi Ahwal al-Syakhsiyyah, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Syamsul 'Ulum Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Al-Qur’an diturunkan dengan menggunakan bahasa Arab dalam kebudayaan, peradaban dan masyarakat Arab. Oleh sebab itu perlu melihat bagaimana realitas kearaban pra-Islam itu disampaikan oleh al-Qur’an dan bagaimana al-Qur’an merubahnya. Paper ini membahas hal tersebut dengan menggunakan perspektif Ilmu Sosial Profetik yang dirumuskan oleh Kuntowijoyo dengan memahami surah Ali Imran [3]: 110. Penelitian kualitatif yang berbasis kepustakaan ini menggunakan pendekatan sejarah dan tartib al-Nuzul yang datanya dipaparkan secara deskriptif-analitis. Alhasil, bahwa al-Qur’an memiliki nilai humanis dan pembebasan yang didasarkan pada nilai yang paling tinggi, transendental.
Penafsiran Fakhr Al-Dîn Al-Râzî pada Konsep Maqâmât dalam al-Tafsîr al-Kabîr Aramdhan Kodrat Permana
Jurnal At-Tatbiq: Jurnal Ahwal al-Syakhsiyyah Vol 8 No 1 (2023): Jurnal At-Tatbiq: Jurnal Ahwal al-Syakhsiyyah Volume 08 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Program Studi Ahwal al-Syakhsiyyah, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Syamsul 'Ulum Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini membahas tentang penafsiran Fakhr al-Dîn al-Râzî terhadap konsep maqâmât ala al-Ghazâlî dalam tafsir tafsirnya, al-Tafsîr al-Kabîr. Artikel ini merupakan kelanjutan dari “Nuansa Tasawwuf dalam Surah al-Fâtihah: Analisis Mafâtîh al-Ghaib” dan ditulis untuk mempertegas nuansa tasawwuf dalam tafsir al-Râzî. Dengan menggunakan library research dan analisis konten dan komparatif, hasil dari penelitian ini : 1) dari sisi sumber al-Râzî menggunakan banyak sumber sufistik, semisal al-Ghazâlî, al-Kubrâ, Dzû Nûn al-Mishr dan al-Syiblî, 2) al-Râzî secara konsisten menggunakan metode munâsabah dâkhiliyyah ketika menafsiran konsep maqâmât, 3) awal dan muara maqâmât versi al-Râzî adalah Allah swt.