This Author published in this journals
All Journal Jurnal Al-Fikrah
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Praktek Konselor dalam Layanan Bimbingan dan Konseling Islami di MAS Kuta Makmur Aceh Utara Muhammad Nurdin; Amiruddin
Al-Fikrah Vol 8 No 1 (2019): Jurnal Al-Fikrah
Publisher : Institut Agama Islam Al-Aziziyah Samalanga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4959.078 KB)

Abstract

Bimbingan dan konseling Islami terhadap remaja merupakan suatu hal yang sangat diperlukan. Siswa dan siswi madrasah tingkat aliyah tergolong kelompok manusia remaja, maka tentu saja sangat membutuhkan bimbingan dan konseling Islami yang merupakan tugas para guru di mana siswa itu belajar. Di MAS Kuta Makmur Aceh Utara telah berlaku program kegiatan layanan bimbingan dan konseling Islami yang tentu saja para konselornya mempunyai cara tersendiri mengenai praktek kegiatan tersebut. Maka dari itu penulis tertarik melakukan penelitian di MAS Kuta Makmur Aceh Utara tentang praktek konselor dalam layanan bimbingan dan konseling Islami dan faktor pendukung dan penghambat praktek layanan bimbingan dan konseling Islami tersebut. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa praktek konselor dalam layanan bimbingan dan konseling Islami di MAS Kuta Makmur Aceh Utara dilakukan dengan cara langsung dan tidak langsung. Secara langsung dilakukan dengan membimbing pribadi siswa yang bermasalah dan secara tidak langsung dengan cara membagikan materi kepada semua siswa. Penekanan materi bimbingan dan konseling Islami difokuskan pada materi aqidah, syari’at, akhlak dan materi umum yang berperan bagi pengembangan perilaku siswa sehingga memahami diri sendiri dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Faktor pendukung praktek layanan bimbingan dan konseling Islami di MAS Kuta Makmur Aceh Utara adalah adanya kerja sama antara sesama guru dan dengan para wali siswa, adanya tanggung jawab guru tentang moral siswa, guru bimbingan dan konseling yang ramah, tegas dan bijak. Sedangkan faktor penghambatnya adalah jumlah guru bimbingan dan konseling yang sedikit, tidak adanya ruangan khusus dan jam khusus untuk guru bimbingan dan konseling masuk kelas serta adanya siswa tidak terbuka dalam masalahnya sehingga untuk santri tersebut layanan sukar diberikan.