Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

INVERS SUATU MATRIKS TOEPLITZ MENGUNAKAN METODE ADJOIN Bakti Siregar; Tulus Tulus; Sawaluddin Nasution
Saintia Matematika Vol 2, No 1 (2014): Saintia Matematika Januari 2014
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.46 KB)

Abstract

Pencarian invers matriks adalah suatu hal yang biasa dilakukan dalam bidang matematika dan ilmu hitung secara umum. Pada penelitian ini dibahas invers suatu matriks toeplitz Tn dengan diagonal nol dan selainnya x 2 R. Untuk memperoleh invers matriks toeplitz Tn dilakukan dengan mengamati pola rekrusip dari determinan matriks toeplitz Tn berorde 2 × 2 hingga 7 × 7. Sehingga dengan menggunakan metode operasi baris elementer diperoleh |Tn| = (−1)(n+1)(n−1)xn dimana 8x 2 R. Selanjutnya menentukan invers matriks toeplitz Tn menggunakan metode adjoin matriks Tn dimana 8x 2 R dan |Tn| 6= 0 diperoleh formulaT−1n = (tij) =(−(n−2)(n−1)x,untuk i = j1(n−1)x,untuk i 6= jdimana tij adalah entri-entri yang terletak dibaris ke i dan kolom ke j.
Kombinasi K-Nearest Neighbor (KNN) dan Relief-F untuk Meningkatkan Akurasi Pada Klasifikasi Data Rahmad Nurhadi Yusra; Opim Salim Sitompul; Sawaluddin Sawaluddin
InfoTekJar : Jurnal Nasional Informatika dan Teknologi Jaringan Vol 6, No 1 (2021): InfoTekJar September
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/infotekjar.v6i1.4106

Abstract

Dalam penelitian ini, penulis mengusulkan proses peningkatan akurasi pada K-Nearest Neighbor (KNN) dengan kombinasi seleksi fitur menggunakan metode Relief-F. Adapun penyebab kurang maksimalnya akurasi pada K-Nearest Neighbor dibandingkan dengan metode klasifikasi lainnya disebabkan oleh pengaruh atribut yang kurang signifikan dan persentase pengaruh yang cenderung rendah dari suatu data dalam menentukan kelas pada data baru. Metode Relief-F digunakan untuk melakukan seleksi pada atribut yang korelasinya kurang baik dari data yang diujikan. Pengujian dari metode yang diusulkan yaitu membandingkan akurasi yang diperoleh dari metode KNN tanpa menggunakan seleksi fitur dengan KNN menggunakan seleksi fitur Relief-F. Hasil pengujian yang diperoleh yaitu metode yang diusulkan mampu meningkatkan akurasi klasifikasi dari KNN dengan peningkatan yang diperoleh yaitu sebesar 10.32% setelah dibandingkan dengan pengujian KNN tanpa seleksi fitur.
Identifikasi Penyakit Diabetic Retinopathy menggunakan Learning Vector Quantization (LVQ) Rudy Chandra; Erna Budhiarti Nababan; Sawaluddin Sawaluddin
InfoTekJar : Jurnal Nasional Informatika dan Teknologi Jaringan Vol 6, No 1 (2021): InfoTekJar September
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/infotekjar.v6i1.3913

Abstract

Diabetic retinopathy (retinopati diabetik) merupakan sejenis penyakit mata yang terjadi pada pengidap diabetes. Untuk mendeteksi jenis penyakit ini, dokter mata biasanya akan melakukan pemeriksaan dengan cara memeriksa mata dengan pupil lebar dan komprehensif. Adapun hambatan dalam mendeteksi retinopati diabetik adalah alat pemeriksaan yang belum masif dan belum memadai serta masih memakan waktu dalam mengidentifikasi tahap demi tahap pada retina manual. Berdasarkan masalah tersebut dibutuhkanlah suatu sistem untuk membantu dokter dalam mengidentifikasi retina yaitu dengan menerapkan pattern recognition menggunakan algoritma Learning Vector Quantization (LVQ). Sistem yang dijalankan dengan memasukkan citra tetina kemudian akan melaui proses preprocessing citra dan ekstraksi fitur statistik untuk mendapatkan hasil yang sesuai untuk dilakukan identifikasi menggunakan LVQ. Data retina yang digunakan terbagi menjadi 3 yaitu data training, data validation dan data testing. Pada data validation diuji dan mendapatkan hyperparameter untuk membentuk model jaringan terbaik yaitu pada epoch 50 dan learning rate 0,001. Kemudian dilakukan pelatihan hingga menghasilkan bobot akhir dengan algoritma pelatihan LVQ. Bobot akhir tersebut akan digunakan pada proses pengujian dengan data uji dan menghasilkan accuracy 82% sensitivity 80% dan precision 83,33%
Komparasi Metode Simple Additive Weighting dan Weighted Product dengan Kombinasi Pembobotan Atribut Information Gain Agung Prabowo; Sawaluddin Sawaluddin; Ade Candra
InfoTekJar : Jurnal Nasional Informatika dan Teknologi Jaringan Vol 5, No 2 (2021): InfoTekJar Maret
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/infotekjar.v5i2.3657

Abstract

Pada penelitian ini menguji metode pengambilan keputusan dengan cara membandingkan metode lSimple lAdditive lWeighting (SAW) dengan lWeighted lProduct (WP) dalam hal proses pengambilan keputusan. Kemudian proses pembobotan atribut yaitu menggunakan perhitungan Information Gain untuk kedua metode tersebut. Data lyang ldigunakan lyaitu ldata lyang bersumber dari data mahasiswa aktif pada STIK-P Pembangunan Medan dalam seleksi penerima beasiswa. Data tersebut memiliki 70 data, 5 kriteria, 1 variable kelas. Hasil pembobotan atribut yang diperoleh dari perhitungan Information Gain yaitu IPK (C1) yaitu 0.361, Semester (C2) yaitu 0.029, lPenghasilan lOrang lTua (C3) yaitu 0.039, lTanggungan Orang lTua (C4) yaitu 0.012, dan Transportasi (C5) yaitu 0.027. Hasil dari pengujian dengan perhitungan metode SAW dan WP memiliki perbedaan dalam hasil perangkingan alternatif terbaik. Pada metode SAW menghasilkan A11 sebagai alternatif terbaik dengan waktu eksekusi program yaitu 0.05 detik. Sedangkan pada metode WP menghasilkan A27 sebagai alternatif terbaik dengan waktu eksekusi program yaitu 0.02 detik.
Peningkatan Nilai Keanggotaan Model Segitiga Samakaki Pada Metode Mamdani Dengan Menggunakan Defuzzyfication Mean Of Maximum (MOM) Peniel Sam Putra Sitorus; Poltak Sihombing; Sawaluddin Sawaluddin
InfoTekJar : Jurnal Nasional Informatika dan Teknologi Jaringan Vol 6, No 1 (2021): InfoTekJar September
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/infotekjar.v6i1.3911

Abstract

Di dalam paper ini membahas serta menguji mengenai membandingkan dua model segitiga untuk menaikkan fungsi keanggotaannya. Pada model membership function segitiga samakaki terdapat nilai yang menurun dan sedangkan di dalam segitiga siku-siku ternyata tidak terdapat nilai yang turun. Berhitung dengan metode mamdani, hasil input output dengan model segitiga samakaki lebih rendah dari pada model segitiga siku-siku. Ini menyebabkan bahwa model segitiga siku-siku ternyata tak termiliki belahan sisi turun dan titik atas nilai keanggotaannya satu, serta batas pendekatan variabel setelahnya tak termiliki. Di defuzzyfication mean of maximum ternyata model segitiga siku-siku tak meningkatkan membership function.
IMPLEMENTATION OF EXTENDED FINITE ELEMENT METHOD IN CRACK PROPAGATION OF CONCRETE Muhammad Rafi Purba; Tulus Tulus; M.R. Syahputra; Sawaluddin Sawaluddin
Journal of Fundamental Mathematics and Applications (JFMA) Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1503.386 KB) | DOI: 10.14710/jfma.v5i1.14454

Abstract

The Extended Finite Element Method is a numerical solution based on the Finite Element Method (FEM) XFEM has really become a very important generalization of classical finite element techniques, by establishing a mesh independent generalization of classical finite elements to reduce the mesh-dependent shortcomings of the solution. The application of XFEM in crack simulation should improve the modeling of the crack tip environment and also apply to generalized advanced global failure criteria, which is specifically designed to deal with problems in the engineering field Such as the fracture behaviour model. The purpose of this paper is to identify the application of the Extended Finite Element Method to a technical problem, namely fracture behaviour model. The media used is pure boneless concrete modelled with COMSOL Multiphysics 5.6 software by combining stress ratio, lateral strain due to axial loading, concrete density, and crack growth rate. The crack growth process provides initial prolonged growth along with the increase in crack size. In the end, the growth is faster. The reason for this accelerated growth is the stress intensity factor at the crack tip. As the crack grows, the stress intensity factor increases, leading to faster growth. The crack grows until it reaches a critical value, and fracture occurs. The test results obtained the cause of failure: the critical stress intensity is exceeded. See a comparison of crack size and stress cycle as the crack size increases. This accelerated growth is because the growth rate depends on the stress intensity factor at the crack tip, and the stress intensity factor depends on the crack size. As the crack grows, the stress intensity factor increases, leading to faster growth. The crack grows to a critical size, and failure occurs. The results show a relatively strong relationship between increasing crack size and increasing crack growth rate.
Measurement of DEA-Based ICT Development Efficiency Level with Modified CCR Method Defri Muhammad Chan; Herman Mawengkang; Sawaluddin Nasution
Jurnal Varian Vol 6 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/varian.v6i1.2197

Abstract

Data Envelopment Analysis (DEA) is the use of non-parametric mathematical programming that is useful for measuring the efficiency of the Decision Making Unit (DMU) of an organization. This study uses the Cooper and Rhodes (CCR) method known as the DEA-CCR multiplier which aims to determine the weight value of each input and output variable of the DMU being evaluated, but it is not sufficient to measure efficiency optimization. To get an efficient value of the weight value of each DMU as a reference to get updated DMU input and output values. So that the DMU efficiency value is obtained which is evaluated. The results of this study show how to modify the Multiplier Model-CCR into the Envelopment Model-CCR. Then displays the efficient level DMU which is evaluated as a result of the weight each DMU gets from the results of processing the LINDO application. Illustrations of changes in input variables and output variables are displayed in the form of tables and figures before and after the changes. The modified DEA-CCR model can also complete DMU super efficiency, effectiveness and productivity.
Analisis Penyelesaian Masalah Penugasan Pada Algoritma Matching Graf Bipartit Dan Metode Hungarian Fajrul Hasnan Sani; Sawaluddin Sawaluddin
FARABI: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 6 No 1 (2023): FARABI
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNIVA Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47662/farabi.v6i1.442

Abstract

Dalam dunia industri dapat dilihat bahwa untuk menempatkan karyawan dalam menyelesaikan permasalah tertentu pada bidang-bidang tertentu diperlukan penerapan dari masalah penugasan (Assignment Problem) agar diperoleh hasil yang optimal. Masalah penugasan sendiri merupakan masalah untuk memasangkan tepat satu untuk pekerja ke pekerjaan yang lain. Dalam hal ini penerapan proses penyelesaian dapat dilakukan menggunakan algoritma matching graf bipartit dan metode hungarian. Sehingga kedua metode ini mempunyai hubungan dalam sebuah aplikasi masalah penugasan di mana hasil dari kasus penerapan masalah penugasan memiliki solusi optimal yang sama yaitu bernilai 604.
Signcryption with Matrix Modification of RSA Digital Signature Scheme and Cayley-Purser Algorithm Ginting, Cindy Laurent; Budiman, Mohammad Andri; Nasution, Sawaluddin
Data Science: Journal of Computing and Applied Informatics Vol. 8 No. 1 (2024): Data Science: Journal of Computing and Applied Informatics (JoCAI)
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/jocai.v8.i1-12226

Abstract

The sender must ensure the security of messages and authenticated messages in messaging communications. Additionally, the sender must guarantee the message's integrity and cannot deny its authenticity or involvement with the message. This aspect is more robust because the recipient can verify, ensuring that the message originates from an authorized sender. In addition to this crucial aspect, the Signcryption method employing the Matrix Modification of RSA Digital Signature Scheme and the Cayley-Purser Algorithm can accomplish both of the objectives of this study. Encrypt-then-sign is the Signcryption method used, and the MD5 hash function performs one-way hashing during the signing procedure to enhance message security. This study tested the message plaintext in the form of a collection of strings consisting of uppercase (capital), lowercase (small), numbers (numeric), and other punctuation characters with varying numbers of characters in each string, as well as the value of modulus n from 10 digits up to its maximum length, which is unconstrained. The test results indicate that the time required for encryption and decryption is proportional to the number of plaintext characters used.