Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH INJECTION HOT GAS BYPASS REFRIGERAN DI SALURAN SUCTION TERHADAP KINERJA SISTEM AIR COOLED CHILLER YANG MENGGUNAKAN R404A M.I Mulyana; Ega Taqwali Berman; Mutaufiq Mutaufiq
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume IV Nomor 1, April 2018
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.43 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v1i1.3321

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan data performa injection hot gas bypass refrigerant pada sistem air cooled chiller yang menggunakan fluida kerja refrigeran R404A. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen dengan dua mode pengujian yaitu mode normal dan mode injection hot gas. Kondisi penelitian diatur pada debit air sebesar 0,5 gpm, 1 gpm, dan 1,5 gpm dan perubahan temperatur air yang dimulai dari 15° C sampai dengan temperatur 11° C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan refrigeran R404A pada sistem air cooled chiller dengan menggunakan sistem injection hotgas bypass memperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan dengan sistem normal. Terjadi peningkatan nilai COP sebesar 20%, sehingga penerapan injection hot gas bypass pada sistem air cooled chiller berpengaruh pada kerja kompresi yang menurun akibat rasio tekanan discharge dan suction lebih kecil.
UJI PERFORMA PROTOTIPE MESIN PENDINGIN AIR KAPASITAS 500 LITER UNTUK MEDIA HIDROPONIK Eky Roskiana; Ega Taqwali Berman; Mutaufiq Mutaufiq
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume IV Nomor 1, April 2018
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.3 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v1i1.3323

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data performa sistem pendingin air kapasitas 500 liter. Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimen. Pada penelitian ini kapasitas air sejumlah  500 liter. Penelitian ini difokuskan pada pendinginan air yang di tampung pada bak air kapasitas 500 liter. Penelitian dilakukan dengan tahapan mengisi air pada bak sampai 500 liter, kemudian nyalakan mesin pendingin. Mesin pendingin tersebut menggunakan sistem kompresi uap. Pendinginan air dilakukan selama 12 jam. Parameter yang di ukur adalah perubahan temperatur (⁰F), tekanan discharge (psig), tekanan suction (psig), dan kuat arus (ampere). Parameter dicatat setiap interval 30 menit. Ketika waktu sudah sampai 12 jam maka mesin dimatikan. Hasil penelitian menunjukkan penurunan suhu sebesar 14,8 ⁰F, dari suhu awal 73,4 ⁰F sampai 58,6 ⁰F. Daya listrik yang di butuhkan mesin adalah sebesar 299 watt. Hasil analisis efek refrigerasi mencapai nilai tertinggi 90 Btu/lb pada menit ke-720. Analisis kerja kompresi mencapai nilai terendah 28,1 Btu/lb pada menit ke-0. Analisis nilai koefisien performa mesin mencapai nilai tertinggi 3,19 pada menit ke-0. Air dingin pada toren disirkulasikan ke reservoir hidroponik sehingga akan berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman hidroponik.
UJI PERFORMA WALL MOUNTED SPLIT AIR CONDITIONER MENGGUNAKAN REFRIGERAN HC-290 SEBAGAI PENGGANTI REFRIGERAN HCFC-22 Ega Taqwali Berman; Radif Abdul Hapidz; Kamin Sumardi; Mutaufiq Mutaufiq
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume V Nomor 1, April 2019
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fwl.v0i0.5448

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui performa wall mounted split air conditioner yang menggunakan refrigeran R-290 sebagai refrigeran pengganti R-22. Pemilihan R-290 karena merupakan bahan alami yang tidak mempengaruhi pada perubahan iklim, memiliki nilai ODP=0 dan GWP=20, harganya murah dan persediannya banyak. Performa dari sistem yang menggunakan R-290 akan dianalisis dan hasilnya dibandingkan dengan performa AC yang menggunakan R-22. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan memberikan indikasi positif terhadap penggunaan hidrokarbon sebagai refrigeran dalam sistem AC. Sehingga proses penggantian refrigeran (drop-in) dapat direkomendasikan untuk peralatan lama yang masih dipakai tanpa perlu modifikasi sistem dan tetap mempertahankan pelumas yang ada.