Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS PRESSURE DROP DAN POLA ALIRAN DUA FASE (AIR-UDARA) PADA PIPA HORISONTAL MELALUI ORIFICE Haslinda Kusumaningsih
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume IV Nomor 2, Oktober 2018
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (811.809 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.3626

Abstract

Aplikasi aliran dua fase dalam kehidupan sehari-hari dapat ditemukan pada proses evaporasi dan kondensasi pada sistem tenaga uap, chemical reactor, instalasi refrigerasi, dan aplikasi fluidized bed. Beberapa penelitian yang berhubungan dengan aliran dua fase melalui orifice. Karakteristik aliran dua fase dapat dilihat dari pressure drop dan pola aliran yang terjadi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik aliran dua fase (air-udara) pada orifice melalui pipa horisontal. Pada penelitian ini, debit air divariasikan sebesar 14, 16, 18, 20 liter/menit dan debit udara divariasikan sebesar 3, 6, 9, 12, 15 liter/menit. Pipa uji yang digunakan dalam penelitian, adalah pipa transparan berdiameter 31.75 mm dengan panjang 390 mm, fluida kerja berupa adalah air dan udara, orifice yang digunakan terbuat dari pelat akrilik dengan area ratio (σ) antara diameter orifice dan pipa sebesar 0.6 dan thickness ratio (s/d) antara ketebalan dan diameter orifice sebesar 0.11, tipe peletakan titik pengukuran yang digunakan yaitu tipe corner taps, sistem saluran diasumsikan adiabatik. Pressure drop yang terjadi pada aliran satu fase (air) maupun dua fase (air-udara) melalui orifice didapatkan dalam penelitian ini. Selain itu, pola aliran dua fase yang terjadi pada orifice divisualisasikan menggunakan kamera DSLR. Hasil penelitian didapatkan bahwa distribusi tekanan pada aliran dua fase memiliki kecenderungan yang serupa dengan aliran satu fase. Pola aliran dua fase (air-udara) pada pipa horisontal berdasarkan Baker map terbentuk pola aliran slug dan annular. Akan tetapi karakteristik pola aliran dua fase (air-udara) pada pipa horisontal melalui orifice berdasarkan Baker map dengan batas yang berbeda terbentuk pola aliran wavy, bubbly, slug dan annular.
Studi Eksperimental Pola Aliran Dua Fasa dan Karakteristik Slug pada Saluran Horizontal Microchannel Penampang Persegi M. Rian Alif Madani; Haslinda Kusumaningsih; Deendarlianto Deendarlianto
Journal of Mechanical Design and Testing Vol 4, No 2 (2022): Article in Press
Publisher : Departemen Teknik Mesin dan Industri, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmdt.78968

Abstract

Pada peradaban saat ini, telah terjadi peningkatan yang signifikan dalam perkembangan dan penerapan teknologi saluran microchannel dikarenakan keunggulan serta manfaatnya. Salah satu aplikasinya adalah liquid cooling system yang terdapat pada CPU atau GPU komputer dan sistem pendingin reaktor mikro. Seiring berjalannya perkembangan teknologi, kebutuhan sistem pendingin pada ukuran yang lebih kecil seperti pada telepon genggam, tablet, dan laptop menjadi tantangan tersendiri. Studi eksperimental aliran dua fasa pada saluran microchannel dilakukan terhadap karakteristik pola aliran untuk fluida newtonian dan perbandingannya secara spesifik dengan fluida non-newtonian untuk karakteristik pola aliran yang terbentuk. Saluran micro-fluidic chip berpenampang persegi dengan ukuran 0,8 mm x 0,8 mm dilewati oleh fluida kerja cairan newtonian berupa Air dan non-newtonian berupa Carboxymethyl Cellulose (CMC) konsentrasi 0,2% serta 0,4% dengan nitrogen sebagai fluida kerja gas. Kecepatan superfisial cairan yang digunakan adalah pada rentang JL= 0,05 – 1 m/s dan gas JG = 0,07 − 8,594 m/s. Differential pressure transducer dan high speed camera digunakan untuk menganalisis fenomena yang terjadi. Metode image processing digunakan dengan aplikasi MATLAB R2021a. Pola aliran yang teridentifikasi adalah bubbly, slug, slug-churn, churn, wavy-annular, dan slug-annular. Karakteristik slug seperti geometri dan waktu pembentukan dianalisa dengan membandingkan fluida kerja Air, CMC 0,2%, dan CMC 0,4% serta pengaruh variasi JG dan JL.