Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Effect of Difference Incubation Temperature on The Hatching Time and Hatching Rate of Sinodontis (Synodontis eupterus) Eggs Amelia Pangreksa; Mustahal Mustahal; Forcep Rio Indaryanto; Bastiar Nur
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol 6, No 2 (2016)
Publisher : JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jpk.v6i2.1108

Abstract

Sinodontis is one of the ornamental fish that have high economic value, because of its unique behavior which could swim in reversed position. The purpose of this study was to determine whether there are differences in the effect of incubation temperature on hatching time and hatching time of sinodontis eggs, and to know the optimal temperature for the time of hatching time and hatching rate of the sinodontis eggs. The main parameters measured were the hatching time and hatching rate of sinodontis eggs. This experiment used completely randomized design with 4 treatment temperature difference, A (25-26oC), B (28-29oC), C (31-32oC) and D (control), with 3 replications. The results showed that the fastest hatching time of sinodontis obtained in treatment C at 1120 minutes (18 hours 40 minutes), then treatment B at 1240 minutes (20 hours 40 minutes), then treatment D at 1340 minutes (22 hours 20 minutes) and longest hatching time in treatment A at 1760 minutes (29 hours 20 minutes). Highest hatching rate of sinodontis obtained in A treatment that was equal to 94.67%, then C treatment that was equal to 82.67%, and treatment D amounted to 81.33% and lowest hatching rate in treatment B 80.00%. Based on the results of the study showed that the optimal temperature to accelerate the sinodontis for hatching time was at a temperature of 31-32oC, while the optimum temperature for increasing the hatchability of sinodontis eggs was at a temperature of 25-26°C.
Pemijahan Ikan Cupang Alam (Betta Channoides) Induk Alam (G0) Secara Berpasangan Dan Pengamatan Umur Matang Gonad Pertama Kali Keturunan Generasi Pertama (G1) asep - permana; Agus Priyadi; Ahmad Musa; Bastiar Nur; Sawung Cindelaras; Sulasy Rohmy; Siti Zuhriyyah Musthofa
Journal of Aquaculture Science Vol 6 No 2 (2021): Journal of Aquaculture Science
Publisher : Airlangga University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31093/joas.v6i2.197

Abstract

Ikan cupang alam (Betta channoides) merupakan ikan asli dan endemik dari Kalimantan Timur. Ikan ini mempunyai warna yang indah dan menarik sebagai komoditas ikan hias. Ikan ini bisa memijah alami baik secara berpasangan maupun secara massal. Sejauh ini data reproduksi dan umur matang gonad pertama kali ikan generasi pertama (G1) belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui data reproduksi dari pemijahan secara berpasangan dan pertumbuhan serta umur matang gonad generasi pertama. Untuk melihat data reproduksinya dalam penelitian ini dilakukan pemijahan secara berpasangan (1 jantan : 1 betina). Hasil anakan dari pemijahan ini kemudian dipelihara dan dibesarkan dengan tujuan untuk melihat pertumbuhan dan umur matang gonad. Parameter yang akan diamati pada penelitian ini adalah data reproduksi : jumlah anakan, jumlah larva, sintasan larva dan benih, pertumbuhan dan umur matang gonad pertama anakan (G1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa data reproduksi ikan B chanoides yang dipijahkan secara berpasangan menghasilkan larva sebanyak 61 ± 7,00 ekor, sintasan larva sampai pemeliharaan umur 30 hari sebesar 88 ± 2,65 %, sintasan benih sampai pemeliharaan umur 120 hari sebesar 71,33 ± 3,21 %. Pertumbuhan panjang mutlak dari larva sampai ukuran induk umur 120 hari sebesar 34,02 mm dan anakan generasi pertama memerlukan waktu untuk menjadi induk selama 120 hari atau 4 bulan. Kata Kunci : pemijahan, berpasangan, reproduksi, sintasan, pertumbuhan, umur matang gonad, generasi pertama, B channoides
Pemijahan Ikan Cupang Alam (Betta Channoides) Induk Alam (G0) Secara Berpasangan Dan Pengamatan Umur Matang Gonad Pertama Kali Keturunan Generasi Pertama (G1) asep - permana; Agus Priyadi; Ahmad Musa; Bastiar Nur; Sawung Cindelaras; Sulasy Rohmy; Siti Zuhriyyah Musthofa
Journal of Aquaculture Science Vol 6 No 2 (2021): Journal of Aquaculture Science
Publisher : Airlangga University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31093/joas.v6i2.197

Abstract

Ikan cupang alam (Betta channoides) merupakan ikan asli dan endemik dari Kalimantan Timur. Ikan ini mempunyai warna yang indah dan menarik sebagai komoditas ikan hias. Ikan ini bisa memijah alami baik secara berpasangan maupun secara massal. Sejauh ini data reproduksi dan umur matang gonad pertama kali ikan generasi pertama (G1) belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui data reproduksi dari pemijahan secara berpasangan dan pertumbuhan serta umur matang gonad generasi pertama. Untuk melihat data reproduksinya dalam penelitian ini dilakukan pemijahan secara berpasangan (1 jantan : 1 betina). Hasil anakan dari pemijahan ini kemudian dipelihara dan dibesarkan dengan tujuan untuk melihat pertumbuhan dan umur matang gonad. Parameter yang akan diamati pada penelitian ini adalah data reproduksi : jumlah anakan, jumlah larva, sintasan larva dan benih, pertumbuhan dan umur matang gonad pertama anakan (G1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa data reproduksi ikan B chanoides yang dipijahkan secara berpasangan menghasilkan larva sebanyak 61 ± 7,00 ekor, sintasan larva sampai pemeliharaan umur 30 hari sebesar 88 ± 2,65 %, sintasan benih sampai pemeliharaan umur 120 hari sebesar 71,33 ± 3,21 %. Pertumbuhan panjang mutlak dari larva sampai ukuran induk umur 120 hari sebesar 34,02 mm dan anakan generasi pertama memerlukan waktu untuk menjadi induk selama 120 hari atau 4 bulan. Kata Kunci : pemijahan, berpasangan, reproduksi, sintasan, pertumbuhan, umur matang gonad, generasi pertama, B channoides