Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Optimasi Rute Pengangkutan Sampah Dengan Metode Vehicle Routing Problem With Time Window Menggunakan Binary Integer Programming Dwi Sutrisno; M. Adha Ilham; Evi Febianti
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 4 No. 1 Maret 2016
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.731 KB)

Abstract

Perkembangan suatu daerah ditandai bertambahnya masyarakat pada suatu daerah tersebut, demikian pula bertambahnya aktifitas keseharian di dalam lingkungannya. Sehingga secara fisik dapat terlihat dari sampah yang dihasilkan. Transportasi sampah adalah sub-sistem persampahan yang bersasaran membawa sampah dari lokasi pemindahan atau dari sumber sampah secara langsung menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Penelitian ini bertujuan menentukan rute pengangkutan sampah Kota Cilegon oleh armroll dengan metode Vehicle Routing Problem (VRP) dengan batasan waktu (Time Window). Titik yang diangkut berjumlah 36 titik dan jumlah kendaraan armroll yang tersedia adalah 10 unit. Penelitian ini menggunakan formulasi model Binary Integer Programming untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Formulasi ini dilakukan dengan cara menetapkan fungsi tujuan yaitu meminimasi waktu tempuh kendaraan dengan batasan waktu kerja tersedia dari setiap kendaraan adalah 420 menit dikurangi waktu tempuh kendaraan dari TPA ke depot selama 53 menit, sehingga batasan waktu kerja yang tersedia adalah 367 menit (Time Window). Hasil perhitungan dengan bantuan software WinQSB menghasilkan rute untuk 10 kendaraan yang tidak melebihi waktu kerja tersedia. Kendaraan 1 mampu mengunjungi 4 lokasi TPS dengan total waktu tempuh 360 menit. Kendaraan 2 mampu mengunjungi 4 lokasi TPS dengan total waktu tempuh 361.4 menit. Kendaraan 3 mampu mengunjungi 4 lokasi TPS dengan total waktu tempuh 358.4 menit. Kendaraan 4 mampu mengunjungi 3 lokasi TPS dengan total waktu tempuh 345 menit. Kendaraan 5 mampu mengunjungi 3 lokasi TPS dengan total waktu tempuh 322.8 menit. Kendaraan 6 mampu mengunjungi 3 lokasi TPS dengan total waktu tempuh 323.4 menit. Kendaraan 7 mampu mengunjungi 3 lokasi TPS dengan total waktu tempuh 327 menit. Kendaraan 8 mampu mengunjungi 3 lokasi TPS dengan total waktu tempuh 345 menit. Kendaraan 9 mampu mengunjungi 4 lokasi TPS dengan total waktu tempuh 365 menit. Kendaraan 10 mampu mengunjungi 5 lokasi TPS dengan total waktu tempuh 365.8 menit.
Pengukuran Efektivitas Mesin di Lini Produksi PT. XYZ Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness dan Six Big Losses Dwi Sutrisno; Endang Pudji Widjajati
JUMINTEN Vol. 4 No. 1 (2023): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : Teknik Industri - UPN "Veteran" Jatim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/juminten.v4i1.649

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas mesin produksi di lini produksi pada PT. XYZ dengan menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) serta melakukan analisis Six Big Losses yang terjadi. Analisis Six Big Losses digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab rendahnya nilai OEE serta untuk merumuskan strategi perbaikan yang tepat. PT. XYZ sendiri merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kimia dan konstruksi, yang memproduksi dan menyediakan berbagai jenis bahan bangunan dan perlengkapan konstruksi. Setelah dilakukannya penelitian, hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai OEE sebesar 84,07% dengan Availability Ratio 89,43%, Performance Ratio 97,39%, dan Quality Ratio 99,71%. Meskipun nilai OEE tersebut masih cukup baik, namun tidak sesuai dengan standar internasioanl OEE yang ditetapkan oleh JIPM (Japan Institute of Plant Maintenance). Oleh karena itu, dilakukan analisis lebih dalam terhadap faktor-faktor penyebab rendahnya nilai OEE dengan pendekatan Six Big Losses. Berdasarkan analisis tersebut, ditemukan bahwa losses terbesar disebabkan oleh Equipment Failure Losses sebesar 22245 menit, diikuti oleh Reduced Speed Losses sebesar 16100 menit, dan Setup And Adjustment Losses sebesar 6810 menit. Selain itu, ditemukan pula faktor manusia, metode, mesin, material, dan lingkungan yang mempengaruhi losses tersebut.