Ahmad Sarwadi
Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik UGM

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PEMANFAATAN RUANG TERBATAS SEKITAR RUMAH DI PERMUKIMAN PERKOTAAN MELALUI PENGEMBANGAN LANSKAP PRODUKTIF Siti Nurul Rofiqo Irwan; Ahmad Sarwadi
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkotaan dikenal dengan masalah keterbatasan ruang.  Jumlah penduduk yang tinggi tidak pernah lepas dari kebutuhan perumahan di kota. Tingkat kepadatan rumah dalam suatu permukiman diikuti dengan keterbatasan ruang  sekitar rumah  yang dimanfaatkan dan diberdayakan  untuk pekarangan. Keberadaan pemilik rumah juga akan menentukan bentuk pemanfaatan pekarangan sebagai bagian dari aksi wujud lingkungan binaan di permukiman perkotaan. Penelitian ini bertujuan mengetahui  aksi  masyarakat dalam  memanfaatkan pekarangan sempit  di permukiman perkotaan. Metode penelitian menggunakan metode survei  dengan  sampel secara sensus di  satu klaster (RT) permukiman  padat  Kelurahan Rejowinangun Kecamatan Kotagede Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 40  penghuni di RT  24, umumnya (97,5%) masyarakat memiliki waktu terbatas, sekitar 1-2 jam per hari,  untuk  mengelola pekarangan, baik untuk merencana, menanam, dan memelihara. Hal ini disebabkan umumnya penghuni memiliki pekerjaan  tetap setiap hari dari pagi sampai sore/malam.  Jenis tanaman yang ada bervariasi diantaranya pohon buah seperti nangka, mangga, asem), tanaman rempah dan obat (jahe, laos, sirih), sayuran (sawi, cabe, bayam) dan tanaman hias (aglonema, anthurium, mawar). Sekitar 30,79%  kondisi tanaman tumbuh tidak optimal (layu dan bercak kuning), hal  ini karena kurang cahaya, dan  jenis yang ditanam umumnya memerlukan cahaya dan pemeliharaan intensif. Ruang sempit dalam permukiman padat menyebabkan tangkapan cahaya untuk pekarangan sangat terbatas, sehingga diperlukan perencanaan pemilihan tanaman yang tahan naungan dan tanaman yang memerlukan pemeliharaan minimal. Alternatif pengembangan pekarangan produktif  dengan  “tanaman hortikultura dalam pot (tahorlampot)” perlu dipertimbangkan  dengan modifikasi desain yang  memudahkan pemeliharan dan  tangkapan cahaya optimal.   Kata kunci:  Lanskap Perkotaan, Pekarangan Produktif, Permukiman Perkotaan,  Tahorlampot,  Yogyakarta