Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DAMPAK PENGEMBANGAN EKOWISATA TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI KABUPATEN BENGKAYANG : Studi Kasus Kawasan Ekowisata Riam Pangar Pramushinta Arum Pynanjung
JURNAL NASIONAL PARIWISATA Vol 10, No 1 (2018): Jurnal Nasional Pariwisata
Publisher : Pusat Studi Pariwisata Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jnp.59469

Abstract

Konsep kepariwisataan dunia mengalami pergeseran ke arah model wisata alam akibat tingkat kejenuhan wisatawan????untuk mengunjungi objek-objek wisata buatan. Hal ini merupakan peluang bagi Indonesia untuk memanfaatkan pesona alamnya. Salah satu ekowisata yang terkena, yaitu kawasan wisata di daerah Kabupaten Gunung Kidul-Yogyakarta yang sering dikunjungi wisatawan, namun tidak demikian dengan ekowisata di Kalimantan Barat. Ekowisata di Kalimantan Barat yang berjumlah 333 destinasi tidak sebanding dengan jumlah kunjungan wisatawan seperti halnya di objek wisata lainnya. Salah satu daerah di Kalimantan Barat yang berpotensi adalah Kabupaten Bengkayang yang memiliki 51 objek wisata. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peran pengembangan kawasan ekowisata yang mempunyai potensi di kemudian hari terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah mix method, dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data melalui data primer (wawancara / kuisioner) dan data sekunder (studi literatur). Berdasarkan penelitian sebelumnnya (Reny & Pramushinta, 2016) bahwa kawasan Riam Pangar cukup berpotensi, namun perlu di perbaiki baik dari segi daya tarik, sarana dan prasarana, mutu dan pelayanan, pengelolaan dan perawatan sampai regulasi kebijakan yang mengatur ekowisata di daerah tersebut. Pengembangan ekowisata di kawasan Riam Pangar dapat menimbulkan dampak positif maupun dampak negatif bagi pihak-pihak terkait. Dampak yang di timbulkan dapat mengurangi angka pengangguran, peningkatan pendapatan, peningkatan inflasi dan nilai lahan sampai mempercepat proses pembangunan di daerah kawasan tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi dan rekomendasi kepada Pemerintah Kabupaten Bengkayang dalam menentukan alternatif kebijakan dan strategi yang tepat untuk pengembangan pengelolaan wisata alam di Kabupaten Bengkayang terutama daerah kawasan Air Terjun Riam Pangar.
Penguatan dan Pemulihan Ekonomi Masyarakat Perkotaan di Masa Pandemi Covid-19 dengan Urban farming: Studi Kasus di Kota Pontianak Pramushinta Arum Pynanjung; Dwi Septiyarini; Reny Rianti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Sosial, Ekonomi, dan Psikologi
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.087 KB)

Abstract

Kondisi pandemi Covid-19 yang belum berangsur pulih berdampaklangsung kepada pendapatan masyarakat khususnya di daerahperkotaan. Penelitian ini dilakukan guna mendukung penguatan danpemulihan ekonomi sebagai akibat dari pandemi Covid-19 yangberdampak langsung kepada masyarakat perkotaan. Metode yangdigunakan yaitu deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis secarakuantitatif digunakan untuk menghitung tingkat pendapatan bersihdari usaha hidroponik, sedangkan analisis kualitatif untukmenggambarkan dan membandingkan kondisi usaha hidroponik gunamendapatkan model pengembangan usaha yang diinginkan. Hasilyang didapat bahwa pertanian perkotaan (urban farming) dapatmenjadi salah satu solusi untuk menguatkan dan memulihkanekonomi masyarakat dengan memanfaatkan program bantuanlangsung tunai pemerintah pusat. Analisa usaha hidroponik dengansistem wick dan luas 3 x 4 meter dianggap mampu menambahpendapatan masyarakat ± Rp. 2.016.000,- per bulannya dan modalawal sebesar Rp. 686.000,-. Penerapan pertanian perkotaan padaperkarangan perumahan diharapkan dapat mewujudkan kotaberkelanjutan khususnya di Kota Pontianak.