Mustofa
Program Studi Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Darmaga Bogor, 16680, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Model spasial distribusi habitat orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus wurmbii) menggunakan logistik regresi di DAS Katingan Mustofa; Syartinilia; Hadi Susilo Arifin
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Vol. 10 No. 4 (2020): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL)
Publisher : Graduate School Bogor Agricultural University (SPs IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jpsl.10.4.627-638

Abstract

DAS Katingan merupakan salah satu habitat Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus wrumbii) yang saat ini berstatus Critically Endangered (IUCN 2016), dilindungi oleh peraturan pemerintah Indonesia (P.106 / 2018), dan termasuk dalam Apendiks 1 (CITES 2017). Kondisi habitat Orangutan Borneo semakin terancam oleh perubahan tutupan lahan. Pengelolaan habitat diperlukan untuk melindungi populasi Orangutan Kalimantan. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat model distribusi habitat orangutan kalimantan di DAS Katingan serta memberikan rekomendasi manajemen habitatnya. Model kesesuaian habitat Orangutan Kalimantan menggunakan metode regresi logistik mendapatkan lima variabel lingkungan yang meliputi ketinggian, jarak dari situs budaya, jarak dari jalan, jarak dari pemukiman, dan NDVI. Tes Hosmer-Lemeshow menunjukkan nilai kelayakan sebesar 0.481 dengan Nagelker R2 = 0.866, dan validasi Kappa Accuracy 77%. Total kesesuaian habitat Orangutan Kalimantan di DAS Katingan adalah 1,250,174.35 ha (64.11% dari luas DAS Katingan). Habitat utama Orangutan Borneo teridentifikasi di Taman Nasional (TN), Hutan Lindung (HL), dan Kawasan Suaka Alam/Kawasan Pelestarian Alam (KSA/KPA) dengan luas 395,178.30 ha (31,66% dari total luas habitat). Habitat terisolasi yang diidentifikasi di timur laut DAS Katingan. Manajemen habitat dapat dilakukan dengan membuat koridor dengan lebar minimum 500 meter di areal berhutan.