Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

TATA KELOLA HUMAS PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAMPANG MADURA Bani Eka Dartiningsih
Jurnal Komunikasi Vol 13, No 1 (2019): Maret
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi UTM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.825 KB) | DOI: 10.21107/ilkom.v13i1.5213

Abstract

ABSTRAKHumas adalah suatu bentuk komunikasi yang berlaku bagi semua jenis organisasi, baik komersial maupun non komerisal. Humas merupakan profesi yang menghubungkan antara lembaga atau organisasi dan publik yang ikut menentukan kelangsungan hidup lembaga. Oleh karena itu, humas berfungsi menumbuhkan hubungan baik antara segenap komponen, memberikanpengertian, menumbuhkan motivasi, dan partisipasi. Humas pada dasarnya menciptakan kerja sama berdasarkan hubungan baik dengan publik. Dalam konteks lembaga-lembaga publik seperti pemerintah, peran melayani dan mengembangkan dukungan publik untuk mencapai tujuan organisasilah yang sangat pentingdimainkan oleh praktisi  kehumasan. Pada konteks ini praktisi humas harus bisa membentuk nilai-nilai, pemahaman, sikapsikap,sampai perilaku dari publik agar sejalan dengan kebutuhan organisasi
KOMUNIKASI TRANS BUDAYA DALAM BIDANG KESEHATAN ANALISIS KASUS: IKLAN KONDOM DAN ATM KONDOM MASUK KAMPUS Bani Eka Dartiningsih; Basuki Basuki
Jurnal Komunikasi Vol 10, No 2 (2016): September
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi UTM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4091.83 KB) | DOI: 10.21107/ilkom.v10i2.2525

Abstract

ABSTRACTCommunication and culture reciprocally influence each other mutually. A culture where individuals are socialized, will affect the way they communicate. And how individuals that communicate, can change the culture that they have from time to time. Culture declined to patterns of behavior associated with certain groups of people, namely to “custom” or to “life principle” someone. Culture as a development towardsbalance. Condoms ATM case is a form of trans cultural communication where meaning contained inthese products is that students are expected to behave safe (secure) way to have sex. Safe refers to healthybehaviors. The tool is not just a place to put a condom, but more contain message of healthy behaviors insex. Despite the healthy word is reserved for people who are still categorized as deviant.ABSTRAKKomunikasi dan budaya secara timbal balik saling berpengaruh satu sama lain. Budaya dimana secara individu-individu disosialisasikan, akan berpengaruh terhadap cara mereka dalam berkomunikasi. Dancara bagaimana individu-individu itu berkomunikasi, dapat mengubah budaya yang mereka miliki dariwaktu ke waktu. Budaya menurun kepada pola perilaku yang diasosiasikan dengan kelompok orangtertentu, yaitu untuk “kebiasaan” atau untuk “prinsip hidup” seseorang. Budaya sebagai perkembanganmenuju keseimbangan. Kasus ATM Kondom merupakan bentuk komunikasi trans budaya dimanamakna yang terkandung dalam produk tersebut adalah bahwa mahasiswa diharapkan berperilaku safe(aman) dalam melakukan hubungan seks. Aman (safe) merujuk pada perilaku sehat. Alat tersebut bukansekedar tempat menaruh kondom, tetapi lebih mengandung pesan perilaku sehat dalam berhubunganseks. Meskipun kata sehat tersebut dikhususkan bagi orang yang masih dikategorikan menyimpang.Keywords: Komunikasi trans budaya, ATM kondom
enerimaan Remaja terhadap Tayangan Reality Show di Televisi Bani Eka Dartiningsih
Jurnal Pamator : Jurnal Ilmiah Universitas Trunojoyo Vol 3, No 1: April 2010
Publisher : LPPM Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.689 KB) | DOI: 10.21107/pamator.v3i1.2396

Abstract

Tayangan dengan genre reality show banyak ditujukan untuk khalayak remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerimaan khalayak remaja terhadap tayangan reality show di televisi sesuai dengan usianya. Permasalahan yang diangkat penerimaan remaja dalam hal ini pemahaman dan pemaknaannya terhadap tayangan reality show. Analisa yang digunakan reseptionis analysy. Hasil penelitian adalah realitas dalam reality show bagi partisipan masih perlu diteliti kebenarannya. Perempuan tidak setuju akan adanya remaja perempuan yang dalam tayangan reality show, karena perempuan menurut pandangan partisipan tidak boleh menyatakan perasaan cintanya terlebih dahulu pada lawan jenisnya.
PELATIHAN METODE KOMUNIKASI TERAPEUTIK BAGI KADER JIWA DI YAYASAN BANI AMRINI DESA BATANGAN Sri Wahyuningsih; Bani Eka Dartiningsih; Agil Putri Mar’atus Sholikhah; Mohammad Hafidori; Monigh Nabilah Amirah Firdaus; Muhamad Ali Shodiqin; Nur Fatika Putri Mei Sari
Bahasa Indonesia Vol 19 (2022): Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 19 Edisi Khusus Tahun 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/sarwahita.19k.2

Abstract

Communication with ODGJ is still a challenge for the soul cadres at the Bani Amrini Panti Jiwa located in Batangan Village, Tanah Merah District, Bangkalan Regency, East Java Province. This community service aims to improve the knowledge and skills of mental cadres in effective communication with People with Mental Disorders (ODGJ). Based on information from one of the soul cadres and observations by the abdimas team, so far the Bani Amrini Panti Jiwa uses a psycho-religious approach in communicating. The method in this activity is in the form of counseling involving soul cadres, village officials and the surrounding community as participants. This outreach activity was carried out face-to-face, at the Batangan Village Hall. Carrying out the concept of counseling followed by discussion sessions as well as sharing and hearings. Where participants are free to ask anything about ODGJ and Therapeutic Communication to the presenters. That way, two-way communication will appear between the presenter and the participants which shows the effectiveness of communication. The results of the activity showed that participants experienced an increase in understanding of therapeutic communication as evidenced by the activeness of participants who responded well to questions from the presenters. There was an increase in 2 days after the event based on observations made by the team at the Bani Amrini Panti Jiwa. Where the cadres become better at communicating. Such as conveying invitations, asking questions, and giving directions. Abstrak Komunikasi dengan ODGJ masih menjadi tantangan bagi kader jiwa di Panti Jiwa Bani Amrini yang berlokasi di Desa Batangan, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader jiwa dalam melakukan komunikasi yang efektif kepada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Berdasarkan keterangan dari salah satu kader jiwa dan pengamatan oleh tim abdimas, selama ini Panti Jiwa Bani Amrini menggunakan pendekatan psiko-religius dalam berkomunikasi. Metode dalam kegiatan ini berupa penyuluhan yang melibatkan kader jiwa, perangkat desa dan masyarakat sekitar sebagai peserta. Kegiatan penyuluhan ini dilakukan secara tatap muka, bertempat di Balai Desa Batangan. Mengusung konsep penyuluhan diikuti dengan sesi diskusi sekaligus sharing and hearing. Dimana peserta dibebaskan bertanya apapun mengenai ODGJ dan Komunikasi Terapeutik terhadap pemateri. Dengan begitu, akan muncul komunikasi dua arah antara pemateri dengan peserta yang menunjukkan efektivitas komunikasi. Hasil kegiatan menunjukkan peserta mengalami peningkatan pemahaman mengenai komunikasi terapeutik dibuktikan dengan keaktifan peserta yang menanggapi pertanyaan dari pemateri dengan baik. Terjadi peningkatan di 2 hari pasca acara berdasarkan pengamatan yang tim lakukan di Panti Jiwa Bani Amrini. Dimana para kader menjadi lebih baik dalam berkomunikasi. Seperti menyampaikan ajakan, mengajukan pertanyaan, dan memberikan arahan.
Therapy in making handicrafts for patients with mental disorder at the Bani Amrini psychiatric home care Sri Wahyuningsih; Bani Eka Dartiningsih; Mohammad Hafidori; Muhamad Ali Shodiqin; Monigh Nabilah Amirah Firdaus; Nur Fatika Putri Mei Sari; Agil Putri Mar’atus Sholikhah
Community Empowerment Vol 8 No 7 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/ce.8813

Abstract

The Bani Amrini is one of the psychiatric home cares in Bangkalan Regency. In its operational activities as a rehabilitation location for patients with mental disorder (ODGJ), this psychiatric home care only uses religious therapy methods (psychoreligious). Even though there are also other methods that can also be used, such as handycraft therapy for ODGJ. The ignorance of the caretakers of the psychiatric home care about handycraft therapy made the Trunojoyo Madura University Community Service Team move to help provide training on making simple handicrafts for ODGJ at the Bani Amrini Mental Institution. The training was carried out with the practical method. This training has proven to be an alternative solution to filling in the free time of ODGJ so that cognitively, affectively and psychomotorically function properly and do not often daydream which causes relapses.