Sri Utami Sih Handayani
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) ASSESMENT NYERI ULANG DI RUANG RAWAT INAP DEWASA RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG Sri Utami Sih Handayani; Nia Lukita Ariani; Neni Maemunah
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 2, No 3 (2017): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.464 KB) | DOI: 10.33366/nn.v2i3.696

Abstract

Salah satu ndikator mutu rumah sakit adalah pengelolaan pasien dengan nyeri. Data komite keperawatan menunjukkan sebagian besar pelaksanaan assessment nyeri ulang tidak sesuai dengan SPO. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan dan motivasi perawat dengan pelaksanaan standar prosedur operasional (SPO) assesment nyeri ulang di ruang rawat inap dewasa Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Malang. Desain penelitian yaitu analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Instrument penelitian untuk variabel independen menggunakan kuisioner dan variabel dependen menggunakan checklist. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat pelaksana di ruang rawat inap dewasa sebanyak 84 orang. Sampel sebanyak 60 orang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan uji Chi Square (p < 0,05). Hasil penelitian didapatkan 91,6% perawat mempunyai pengetahuan yang baik, 98,3% perawat mempunyai motivasi yang baik dan 65% perawat melaksanakan assessment nyeri ulang sesuai SPO. Hasil analisis bivariat untuk variabel pengetahuan diperoleh p sebesar 0,807 (p > 0,05) dan nilai p sebesar 0,459 (p > 0,05) untuk variabel motivasi yang artinya tidak ada hubungan antara pengetahuan dan motivasi perawat dengan pelaksanaan SPO assesment nyeri ulang. Pelaksanaan assessment nyeri ulang tidak sesuai dengan SPO karena masih banyak tugas pendelegasian dari profesi lain. Direkomendasikan bagi kepala ruangan untuk mengadakan supervisi langsung terhadap pelaksanaan assessment nyeri oleh perawat pelaksana dan melakukan evaluasi berkala.