Pertiwi Perwirangningtyas
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS DINOYO MALANG Zahra Ipaenin; Sri Mudayatiningsih; Pertiwi Perwirangningtyas
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 4, No 2 (2019): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/nn.v4i2.1932

Abstract

ASI eksklusif adalah bayi diberi ASI saja pada usia 0-6 bulan tanpa pemberian apapun, termasuk susu formula, air gula, madu, air putih, atau makanan tambahan apapun. Proses pemberian ASI eksklusif perlu di dukung oleh peran keluarga dalam mengingat, memberi perhatian dan menginformasikan kepada ibu pentingnya ASI untuk tumbuh kembang bayi. Berdasarkan data Kemenkes RI tahun 2013 mengemukakan cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia sebesar 61,5%, sehingga perlu di tingkatkan. Tujuan penelitian untuk dapat mengetahui tingkat hubungan antara dukungan keluarga dengan pemberian ASI ekslusif pada bayi di Puskesmas Dinoyo Malang. Desain penelitian mengunakan korelatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu menyusui dengan bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI, berjumlah 60 orang. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner. Metode analisa data yang di gunakan yaitu uji Fisher's Exact. Hasil penelitian membuktikan hampir seluruhnya 25 (83,3%) ibu mendapatkan dukungan keluarga baik untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi dan lebih dari separuh 19 (63,3%) bayi diberikan ASI eksklusif baik. Hasil uji Fisher's Exact didapatkan p value = (0,004) < (0,050) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi di Puskesmas Dinoyo Malang. Saran bagi keluarga diharapkan peran serta aktif pasangan atau suami untuk memberikan dukungan terhadap pemberian ASI eksklusif karena kesuksesan menyusui bukan merupakan tanggung jawab salah satu pihak melainkan tanggung jawab bersama suami dan istri. Keluarga bertanggung jawab untuk melakukan komunikasi dan memberikan dukungan yang baik dalam memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis ibu menyusui. Exclusive breastfeeding is only breastfed babies at 0-6 months of age without giving anything, including formula milk, sugar water, honey, plain water, or any additional food. The process of exclusive breastfeeding needs to be supported by the role of the family in remembering, paying attention and informing the mother the importance of breastfeeding for baby's growth and development. Based on data from the Republic of Indonesia Ministry of Health in 2013, the coverage of exclusive breastfeeding in Indonesia was 61.5%, so it needs to be improved. The research objective was to determine the level of relationship between family support and exclusive breastfeeding for infants at Dinoyo. The population in this study were breastfeeding mothers with infants aged 0-6 months, totaling 60 people. The research sample was determined by simple random sampling technique with a total sample of 30 people. The data collection instrument used was a questionnaire. The data analysis method used is the Fisher's Exact test. The results showed that almost all 25 (83.3%) mothers received good family support to provide exclusive breastfeeding to infants and more than half 19 (63.3%) babies were given exclusively good breastfeeding. Fisher's Exact test results obtained p value = (0.004)
PENURUNAN KADAR HEMOGLOBIN BERKAITAN DENGAN PENURUNAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG HEMODIALISA RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG Toni Ariyantoro; Ani Sutriningsih; Pertiwi Perwirangningtyas
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 4, No 2 (2019): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/nn.v4i2.1978

Abstract

Gagal Ginjal Kronik merupakan penyakit ginjal tahap akhir yang menyebabkan penurunan fungsi ginjal yang progresif dan bersifat irreversible. Salah satu komplikasi yang terjadi pada pasien gagal ginjal kronik adalah penurunan kadar hemoglobin. Penurunan kadar hemoglobin dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kadar hemoglobin dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik di ruang hemodialisa Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Malang. Desain penelitian ini menggunakan cross-sectional. Populasi penelitian adalah semua pasien gagal ginjal kronik di ruang hemodialisa Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Malang bulan Mei - Juli 2019 sebanyak 100 orang. Teknik sampling menggunakan simple random sampling dengan kriteria inklusi pasien gagal ginjal kronik > 1 tahun, sehingga didapatkan sampel sebanyak 68 responden. Instrumen yang digunakan mengukur hemoglobin adalah sismex, dan kualitas hidup adalah KDQOL-SF 1.3. Pengujian penelitian ini menggunakan uji statistik korelasi pearson. Hasil analisis bivariat menunjukkan ¬p-value (0,000) artinya ada hubungan antara kadar hemoglobin dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik. Hasil uji statistik menunjukkan kadar hemoglobin pasien gagal ginjal kronik sebagian besar kurang dari normal, dan nilai kualitas hidup sebagian besar kurang. Disarankan bagi pihak rumah sakit agar meningkatkan pendidikan kesehatan tetang kadar hemoglobin dan kualitas hidup di ruang hemodialisa. Chronic Kidney Failure is a late stage kidney disease that causes a progressive decline in kidney function and is irreversible. One complication that occurs in patients with chronic kidney failure is a decrease in hemoglobin levels. Decreased hemoglobin levels can affect the quality of life of patients with chronic kidney failure. The purpose of this study was to determine the relationship of hemoglobin levels with the quality of life of patients with chronic renal failure in the hemodialysis room at Panti Waluya Hospital, Sawahan Malang. The design of this study was cross-sectional. The study population was all patients with chronic kidney failure in the hemodialysis room at Panti Waluya Hospital Sawahan Malang in May - July 2019 as many as 100 people. The sampling technique uses simple random sampling with the inclusion criteria of chronic kidney failure patients> 1 year, so that a sample of 68 respondents is obtained. The instrument used to measure hemoglobin was sismex, and quality of life was KDQOL-SF 1.3. Testing of this study uses the Pearson correlation test. Bivariate analysis results showed p-value (0,000) meaning that there is a relationship between hemoglobin levels and the quality of life of patients with chronic renal failure. The results of statistical tests show that hemoglobin levels in patients with chronic renal failure are mostly less than normal, and the quality of life is mostly less. It is recommended for hospitals to improve health education about hemoglobin levels and quality of life in the hemodialysis room. Keywords: Renal disease, hemoglobin, quality of life