Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

PENGGUNAAN MODEL SINEKTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM MENULIS PUISI Sun Suntini; Figiati Indra Dewi
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 16, No 1 (2020): Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v16i1.2506

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, fokus dari penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran sinektik untuk meningkatkan kemampuan menulis mahasiswa PBSI tingkat II tahun ajaran 2018/2019. Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menulis puisi dengan memperhatikan pilihan kata yang tepat, pencitraan, pemadatan bahasa, kata konkret, tema, dan amanat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas. Objek penelitian mahasiswa PBSI tingkat II tahun ajaran 2018/2019 dengan jumlah 58 orang. Hasil peneltian 1). Menyusun RPS dengan langkah-langkah sebagai berikut 1) menggunakan teknik tanya jawab anatara mahasiswa dan peneliti/dosen mengenai tema yang sudah ditentukan oleh dosen yaitu “wanita karier”(2) menggunakan teknik analogi langsung mahasiswa menganalogikan wanita karier dengan benda, hewan, kata sifat ada kata positif dan ada kata negatif. Mahasiswa harus mengumpulkan kata-kata tersebut sebanyak-banyaknya untuk dirangkai menjadi sebuah puisi .(3) masing-masing mahasiswa disuruh menulis puisi dengan tema wanita karier. (4) menggunakan kriteria penilaian untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis puisi. Tindakan-tindakan tersebut termuat dalam Rancangan Pembelajaran Semester (RPS).2). Proses pelaksanaan pembelajaran menulis puisi, pada awalanya dosen/peneliti melakukan tanya jawab dengan mahasiswa tentang puisi kemudian dosen memberikan tema (wanita karier), para mahasiswa disuruh menulis sebanyak-banyaknya kata-kata yang menganalogikan wanita karier misalnya analogi dengan kata sifat. Analogi dengan binatang. Analogi dengan benda. Kata –kata yang dikumpulkan ada yang negatif ada yang maknanya positif. Selanjutnya setiap mahasiswa harus menulis puisi dengan kata-kata yang sudah ditulis sebelumnya.3). Hasil pembelajaran yang dicapai dapat dilihat pada pencapaian sebagai berikut. Pada siklus I, mahasiswa yang memperoleh nilai di atas 80 hanya ada lima  orang dengan nilai rata-rata seluruh mahasiswa 73. Sedangkan pada siklus II siswa yang memperoleh nilai di atas 80 sebanyak  42 orang dengan nilai rata-rata seluruh siswa 83. Ini membuktikan bahwa model sinektik yang digunakan oleh peneliti efektif untuk meningkatkan pembelajaran menulis puisi pada mahasiswa PBSI tingkat II tahun ajaran 2018/2019 Universitas Kuningan.KATA KUNCI: model sinektik; kemampuan menulis puisi; mahasiswa PBSI tingkat II tahun ajaran 2018/2019. THE USE OF THE SYNECTIC MODEL TO IMPROVE COLLEGE STUDENTS 'ABILITY IN WRITING POETRY ABSTRACT: This research is a classroom action research, the focus of this research is the use of synectic learning models to improve the writing ability of PBSI level II students in the 2018/2019 school year. The purpose of this study is to improve students' ability to write poetry by considering the right choice of words, imaging, compaction language, concrete words, themes, and mandates. The method used in this study is the Classroom Action Research method. The object of research of PBSI level II students in the 2018/2019 school year was 58 people. Research Results 1). Prepare the RPS with the following steps 1) use question and answer techniques between students and researchers/lecturers on themes that have been determined by the lecturer namely "career women" (2) using direct analogy techniques students analogize hunting women with objects, animals, adjectives there positive words and negative words. Students must collect these words as much as possible to be arranged into poetry. (3) each student is told to write poetry with the theme of career women. (4) using criteria to measure students' ability to write poetry. These actions are contained in the Semester Learning Plan (RPS). 2). The process of learning to write poetry, in the beginning, lecturers/researchers conduct questions and answers with students about poetry then lecturers provide themes (career women), students are told to write as many words as analogous to women who conduct analogy research with adjectives. The analogy with animals. The analogy with objects. Words that are collected are negative and positive. Furthermore, each student must write a poem with words that have been written previously.3). Learning outcomes obtained can be seen when following. In the first cycle, students who scored above 80 there were only five people with an average value of all students 73. While in cycle II students who scored above 80 were 42 people with an average value for each student 83. This proves the synectic model used by researchers to improve poetry writing learning in PBSI level II students in 2018/2019 University of Kuningan.KEYWORDS: synectic model; the ability to write poetry; PBSI level II students in the 2018/2019 school year.
ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA DI DESA SINDANGJAWA KECAMATAN DUKUH PUNTANG KABUPATEN CIREBON Sun Suntini
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 8, No 1 (2016): JURNAL FON
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v8i1.1155

Abstract

Penelitian ini difokuskan pada alih kode dan campur kode masyarakat Desa Sindangjawa Kecamatan Dukuh Puntang Kabupaten Cirebon. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bentuk alih kode dan campur kode pada masyarakat desa sindangjawa serta faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode dan alih kode di desa tersebut. Beberapa tahapan dalam penelitian ini sebagai berikut (1) analisis teoritis (2) pengumpulan data dengan pengamatan dan wawancara (3) analisis data hasil pengamatan dan wawancara. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metede deskriptif analitis yaitu penelitian yang bermaksud untuk menggambarkan mengenai situasi atau kejadian-kejadian suatu subjek yang mengandung fenomena. Hasil penelitian ini adalah (1) Hasil pengamatan dan wawancara peneliti berhasil mengamati dan mewawancarai sepuluh orang warga , tiga orang laki-laki dan tujuh orang perempuan (2) hasil analisis data terdapat gejala alih kode dan gejala campur kode. Gejala alih kode yaitu dari bahasa Sunda beralih ke bahasa Indonesia dan sebaliknya dari bahasa Indonesia beralih ke bahasa Sunda. Gejala campur kode adanya bahasa yang dicampur antara bahasa Jawa dengan bahasa Sunda, bahasa Indonesia dengan bahasa Sunda,dan bahasa Jawa dengan bahasa Indonesia. Gejala alih kode dan campur kode terjadi pada pembicaraan santai sedangkan pada acara resmi digunakan bahasa Indonesia walaupun kadang terdapat sedikit bahasa Jawa atau Sunda yang masuk dalam bahasa Indonesia, tetapi secara umum pada saat resmi semua warga menggunakan bahasa Indonesia. Faktor yang mempengaruhi terjadinya alih kode dan campur kode ada dua yaitu faktor sosial dan faktor situasional. Faktor sosial berhubungan dengan masyarakat itu sendiri sebagai pengguna bahasa, bahwa pada masyarakat desa Sindangjawa ada dua suku yaitu Sunda dan Jawa, mereka saling memahami bahasa yang mereka gunakan, orang Jawa mengerti bahasa Sunda dan orang Sundapun sebaliknyamengerti bahasa Jawa sehingga terjadilah alih kode dan campur kode. Faktor situasional yaitu faktor yang mempengaruhi pemakaian bahasa, siapa yang berbicara, dengan bahasa apa, kepada siapa, pada situasi apa, tema pembicaraan apa, tempat berbicara di mana. Kata Kunci : Alih Kode, Campur Kode, Masyarakat Desa Sindangjawa
Penggunaan Model Sinektik Untuk Meningkatkan Kemempuan Menulis Pada Pembelajaran Wacana Naratif Siswa Kelas XI SMK Muhammadiyah Jalaksana Tahun Ajaran 2014/2015 Sun Suntini
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 9, No 2 (2016): JURNAL FON
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v9i2.1156

Abstract

Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dimiliki oleh siswa, dari keempat keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara,membaca  dan menulis), menulis termasuk keterampilan berbahasa yang dianggap paling sulit. Menurut Tarigan (2008 : 22) menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambing-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang dan grafik tersebut. Jika kita membaca tentang teori-teori cara menulis memang sepertinya mudah tetapi ketika mulai menulis muncullah berbagai kesulitan diantaranya sulit mengembangkan ide, gagasan atau cara menyampaikan pesan. Hal ini dirasakan oleh semua orang termasuk para  siswa yang sedang belajar menulis. Salah satu cara meningkatkan keterampilan menulis yaitu dengan menggunakan model pembelajaran sinektik. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu : 1). Bagaimanakan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model sinektik untuk meningkatkan kemampuan menulis pada pembelajaran wacana naratif siswa kelas XI SMK Muhammadiyah Jalaksana tahun ajaran 2014/2015? 2).  Bagaimanakah proses pembelajaran dengan menggunakan model sinektik untuk meningkatkan kemampuan menulis pada pembelajaran wacana naratif siswa kelas XI SMK Muhammadiyah Jalaksana tahun ajaran 2014/2015? 3). Bagaimanakah hasil pembelajaran dengan menggunakan model sinektik untuk meningkatkan kemampuan menulis pada pembelajaran wacana naratif siswa kelas XI SMK Muhammadiyah Jalaksana tahun ajaran 2014/2015?. Metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Instrumen yang digunakan yaitu  observasi dan tes. Objek penelitian siswa SMK Muhammadiyah Jalaksana Tahun Ajaran 2014-2015 sebanyak 29 orang. Setelah dilaksanakan pembelajaran sebanyak tiga siklus, maka dapat disimpulkan bahwa hasil pembelajran pada siklus I, sebanyak lima siswa mendapatkan nilai di atas 70 dan 24 siswa masih di bawah 70 artinya baru 17, 24% siswa yang memiliki kemampuan menulis wacana naratif. Hasil dari siklus II, mengalami peningkatan sebanyak Sembilan siswa mendapatkan nilai di atas 70, dan 20 siswa masih di bawah 70  artinya  31,03% siswa yang memiliki kemampuan menulis wacana naratif. Hasil dari siklus III, mengalami lagi peningkatan sebanyak 14 siswa mendapatkan nilai di atas 70 dan 15 siswa masih di bawah 70, rata-rata  nilai keseluruhan siswa  70, 79, maka pembelajaran pada siklus III dianggap berhasil. Berdasarkan hasil yang dicapai oleh siswa, maka dapat disimpulkan bahwa implementasi pembelajaran dengan model sinektik dapat meningkatkan kemampuan menuliswacana naratif  siswa kelas XI SMK Muhammadiyah Jalaksana Tahun Ajaran 2014-2015.