Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EFEKTIVITAS INTERVENSI PSIKOEDUKASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN KELUARGA DALAM MERAWAT KLIEN SKIZOFRENIA Tantan Hadiansyah
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 4 No 2 (2018): Juli - Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v4i2.715

Abstract

Pendahuluan: Prevalensi kecemasan pada keluarga dengan penderita skizofrenia menunjukkan angka yang cukup tinggi dibandingkan dengan keluarga yang merawat penyakit kronis lainnya. Pada keluarga dengan skizofrenia, kecemasan merupakan masalah psikologis yang muncul sebagai reaksi terhadap beban ekonomi dan perawatan yang tinggi, beban psikologis keluarga, penurunan kualitas hidup anak dan keluarga, serta dukungan sosial yang berkurang. Kecemasan terjadi ketika seseorang mengalami kesulitan menghadapi situasi, masalah dan tujuan hidup. Tujuan : penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas intervensi psikoedukasi terhadap tingkat kecemasan keluarga dalam merawat klien skizofrenia. Metode: Penelitian ini menggunakan quasi eksperiment dengan pretest and post test with control group desain. Populasi penelitian ini sebanyak 75 responden. Sampel yang digunakan sebanyak 24 responden, dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 12 responden kelompok intervensi dan 12 responden kelompok kontrol. Kelompok intervensi mendapatkan psikoedukasi sebanyak 5 sesi, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan intervensi. Tingkat kecemasan diukur dengan menggunakan Zung’s Self rating anxiety scale. Sampel diambil menggunakan consecutive sampling technique sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Data dianalisis menggunakan uji t berpasangan. Hasil: menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata kecemasan post-intervensi, rata-rata kelompok intervensi sebesar 48,9167 dan rata-rata kelompok kontrol sebesar 54,6667, sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata tingkat kecemasan kelompok intervensi lebih kecil 5,75 dibandingkan dengan kelompok control (p-value=0,007). Diskusi: Hasil ini menunjukkan bahwa psikoedukasi efektif dalam menurunkan tingkat kecemasan keluarga dalam merawat klien skizofrenia, sehingga dapat diterapkan dalam menangani masalah psikososial yang dialami oleh keluarga klien skizofrenia. Kata kunci : Kecemasan, Keluarga, Psikoedukasi, Skizofrenia
Edukasi Kesehatan Daring: Bersama Cegah Depresi dan Deteksi Dini Depresi Dengan Beck Depression Inventory Pada Mahasiswa Asep Edyana; Endah Sarwendah; Tantan Hadiansyah; Triana Dewi Safariah; Meidy Michelle Fitria Wawondatu; Nawal
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 14 No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : LPPM UNINUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30999/jpkm.v14i2.3559

Abstract

Usia mahasiswa termasuk dalam fase emerging adulthood yang berpotensi tinggi untuk mengalami ketidakstabilan psikologis akibat banyaknya perubahan di masa transisi. Tahun-tahun kuliah merupakan periode usia puncak timbulnya depresi, khususnya pada episode pertama. Dampak depresi bisa bertahan lama atau berulang dan bisa sangat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berfungsi dan menjalani kehidupan yang bermanfaat. Depresi merupakan salah satu faktor tertinggi terhadap ide bunuh diri dan kejadian bunuh diri pada mahasiswa. Gangguan depresi pada mahasiswa berbeda dengan populasi umum karena gangguan depresi ini mungkin lebih sering muncul pertama kali, sedangkan pada orang dewasa pada kelompok usia yang lebih tua, gangguan depresi berulang lebih sering terjadi. Pengkajian depresi pada mahasiswa secara sensitif dan upaya mengurangi depresi dapat mengurangi risiko bunuh diri. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk melakukan pengkajian awal (deteksi dini) pada mahasiswa terkait Depresi dan melakukan pendidikan kesehatan jiwa terkait mengenal depresi, pencegahan depresi dan bagaimana mencari bantuan. Metode pelaksanaan akan dilakukan secara daring melalui Zoom Meeting. Edukasi daring akan diawali oleh pre test dan post test untuk mengukur pengetahuan peserta sebelum dan sesudah diberikan edukasi daring. Setelah itu, peserta akan diberikan link google form Beck Depression Inventory-II untuk deteksi dini terkait depresi. Hal ini diharapkan mampu mencegah munculnya depresi yang menjadi faktor resiko dari bunuh diri. Selain itu, peserta dapat mengetahui kondisi kesehatan jiwa mereka dan segera mencari bantuan jika diperlukan.
Edukasi Kesehatan Daring: Bersama Cegah Depresi dan Deteksi Dini Depresi Dengan Beck Depression Inventory Pada Mahasiswa Edyana, Asep; Endah Sarwendah; Tantan Hadiansyah; Triana Dewi Safariah; Meidy Michelle Fitria Wawondatu; Nawal
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 14 No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : LPPM UNINUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30999/jpkm.v14i2.3710

Abstract

Usia mahasiswa termasuk dalam fase emerging adulthood yang berpotensi tinggi untuk mengalami ketidakstabilan psikologis akibat banyaknya perubahan di masa transisi. Tahun-tahun kuliah merupakan periode usia puncak timbulnya depresi, khususnya pada episode pertama. Dampak depresi bisa bertahan lama atau berulang dan bisa sangat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berfungsi dan menjalani kehidupan yang bermanfaat. Depresi merupakan salah satu faktor tertinggi terhadap ide bunuh diri dan kejadian bunuh diri pada mahasiswa. Gangguan depresi pada mahasiswa berbeda dengan populasi umum karena gangguan depresi ini mungkin lebih sering muncul pertama kali, sedangkan pada orang dewasa pada kelompok usia yang lebih tua, gangguan depresi berulang lebih sering terjadi. Pengkajian depresi pada mahasiswa secara sensitif dan upaya mengurangi depresi dapat mengurangi risiko bunuh diri. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk melakukan pengkajian awal (deteksi dini) pada mahasiswa terkait Depresi dan melakukan pendidikan kesehatan jiwa terkait mengenal depresi, pencegahan depresi dan bagaimana mencari bantuan. Metode pelaksanaan akan dilakukan secara daring melalui Zoom Meeting. Edukasi daring akan diawali oleh pre test dan post test untuk mengukur pengetahuan peserta sebelum dan sesudah diberikan edukasi daring. Setelah itu, peserta akan diberikan link google form Beck Depression Inventory-II untuk deteksi dini terkait depresi. Hal ini diharapkan mampu mencegah munculnya depresi yang menjadi faktor resiko dari bunuh diri. Selain itu, peserta dapat mengetahui kondisi kesehatan jiwa mereka dan segera mencari bantuan jika diperlukan.