Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perbandingan Pengaruh Self Correction dan Task Oriented Exercise dengan Klapp Exercise terhadap Derajat Skoliosis Siswa SMP dengan Skoliosis Idiopatik Tipe C Nia Kurniawati; Noorhana Fadilla; Mohammad Ali
Quality : Jurnal Kesehatan Vol. 13 No. 2 (2019): Quality : Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (914.689 KB) | DOI: 10.36082/qjk.v13i2.78

Abstract

Latar Belakang: Skoliosis merupakan gangguan disfungsi dan deformitas tulang belakang, dengan ciri terdapat kurva lateral yang berkaitan dengan rotasi transversal dan sagital. Self-correction & task oriented exercise merupakan metode latihan dengan memberikan tugas fungsional spesifik yang melibatkan fungsi neuromusculoskeletal. Klapp Exercise berfokus pada gerakan penguluran dan penguatan postur yang mengalami masalah menyebabkan skoliosis. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui perbedaan pengaruh Self-correction & Task Oriented Exercise dengan Klapp Exercise terhadap derajat skoliosis siswa SMP dengan skoliosis idiopatik tipe C. Metode penelitian: Penelitian menggunakan quasi eksperimental dengan desain two group pre test post test. Populasi penelitian yaitu siswa Kelas 7 dan 8 dengan sampel sebanyak 22 orang yang terbagi dalam 2 kelompok. Pengukuran derajat rotasi skoliosis menggunakan skoliometer untuk data sebelum dan sesudah intervensi.Intervensi dilakukan sebanyak 10 kali, pengulangan selama 3 kali seminggu. Hasil: Uji perbedaan derajat skoliosis sebelum dan sesudah intervensi Self-correction & Task Oriented Exercise dan Klapp Exercisemenggunakan uji paired t-test, didapatkan nilai p 0,0001. Hasil uji perbedaan pengaruh intervensi yang diberikan dilakukan dengan uji independent t-test, didapatkan nilai p 0,699.Kesimpulan: Terdapat pengaruh bermakna pada kedua intervensi. Tidak ada perbedaan pengaruh antarakedua intervensi . Kata Kunci :Skoliosis, Self correction, Task Oriented Exercise, Klapp Exercise
PENGARUH LATIHAN DEPTH JUMP TERHADAP HASIL LAY UP SHOOT PEMAIN BASKET DI SMAN 10 BEKASI Nia Kurniawati
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 3 No 2 (2016): Maret
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jakarta III

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.022 KB)

Abstract

Basketball game is a sport that is demanded by various people but in some games still found unsatisfying achievement because of the player cannot score optimally. One of techniques that’s important in scoring is lay up shoot. Exercise that can be done to enhance lay up shoot score is depth jump exercise. This study aims to identify the impact of depth jump exercise to lay up shoot score enhancement. The design of this study is pre-experimental with pretest-posttest one group design. The population in this study is basketball player of SMAN 10 Bekasi with depth jump exercise 3 times a week. Frequencies of the lay up shoot score from each participant was noted before and after depth jump exercise for 6 weeks. This study uses parametric paired sample t-test to identify the difference between the frequencies of lay up shoot score before and after. Confidence interval that’s used isα = 0,05. The results of data analysis shows that theaverage of lay up shoot score requencies is 4,25 time, after the exercise is 6,55 times with ρ = 0,000, that statistically meaningful. Therefore, it can be concluded that depth jump exercise can enhance the score of lay up shoot significantly.
PELAYANAN FISIOTERAPI BERUPA PENDAMPINGAN DAN PEMBENTUKAN KADER LANSIA DALAM UPAYA PENCEGAHAN STROKE PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI DESA KADUBALE PANDEGLANG Nia Kurniawati; Zahra Sativani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : IFI cabang Kota Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59946/jpmfki.2023.284

Abstract

Latar Belakang: lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Data stroke di banten mencapai 11% yang berarti lebih tinggi dari persentase rata rata stroke di Indonesia. Hasil: warga yang mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat yang berhasil dikumpulkan kader dan dilakukan pemeriksaan oleh kader sejumlah 25 orang yang di dominasi perempuan.Pengetahuan pada calon kader terjadi peningkatan pengetahuan yang sangat signifikan dari yang sebelumnya lebih banyak tidak tahu,sedangkan dilakukan oleh para calon kader kepada 25 warga yang 96% memiliki hipertensi. Berdasarkan evaluasi didapatkan hasil berupa penurunan resiko stroke. Upaya pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lansia khususnya pada lansia hipertensi dalam upaya pencegahan stroke di masyarakat harus melibatkan semua komponen yang ada di masyarakat, termasuk kader (unsur yang sangat penting). Katakunci: pencegahan stroke, hipertensi, Fisioterapi