Dona Prawita
Fakultas Seni Rupa Dan Desain Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KRITIK SOSIAL SEBUAH CINTA (DALAM SENI LUKIS) Leska Latansa Dina; Yayan Suherlan; Dona Prawita
Gelar : Jurnal Seni Budaya Vol 16, No 2 (2018)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9401 KB) | DOI: 10.33153/glr.v16i2.2491

Abstract

ABSTRAK Jurnal ini menginterpretasikan gagasan imajinasi penulis dalam judul kritik sosial sebuah cinta sebagai tema utama. Terdapat beberapa permasalahan yang dibahas dalam hal ini, yaitu; 1) hubungan antara cinta dengan kondisi sosial masyarakat yang digambarkan dalam seni lukis, 2) membahas tema kritik sosial sebuah cinta dalam seni lukis?, 3) memvisualisasikan kritik tentang cinta dalam sudut pandang sosial melalui karya seni lukis. Cinta merupakan hasrat naluriah manusia yang diberikan oleh Tuhan, cinta melibatkan perasan emosi yang dalam, dan berefek keindahan bagi penikmatnya. Aktifitas bercinta sebagai pengungkapan hasrat rasa saling cinta antar sesama manusia, menjadi aktifitas yang terlarang ketika melanggar norma sosial kesusilaan, dan dapat menjerumuskan seseorang ke arah degradasi moral serta memberikan dampak negatif secarapsikologis, seperti penyimpangan orientasi seksual, depresi, hingga terjadi kasus bunuh diri. Sehingga pada kasus tertentu dapat mengakibatkan tindakan diluar akal sehat dan tidak berperikemanusiaan seperti aborsi dan kasus pembunuhan. Penulis tertarik mengambil tema tersebut, dikarenakan penulis terketuk hati nuraninya ingin memaparkan sudut pandangnya tentang kritik sosial dari degradasi moral yang berkembang di masyarakat yang di atas namakan cinta. Tujuan dari penulis ialah menjadikan karya lukis sebagai media kritik atas penyimpangan sosial yang terjadi di masyarakat serta Mendiskripsikan degradasi moral manusia akibat pemahaman yang dangkal tentang cinta. Metode Penciptaan melaui penggalian ide dari pengamatan dan sebuah perenungan, dan hasil pengamatan dikonsep melalui rancangan sketsa yang ditata berdasarkan asaskeseni rupaan, tahapan terakhir ialah, memindahkan ide yang terkonsep ke dalam kanvas dengan cat minyak, yang di padu dengan sapuan kuas teknik opaque. Hasil karya yang diolah melalui pendekatan simbolisme visual yang bersifat komunikatif dan umum, yang dikemas secara estetik, diharapan penikmat tertarik untuk melihat apa yang disampaikan oleh karya lukis serta pesan moral yang terkandung di dalamnya. Kata kunci: kritik sosial, cinta, seni lukis. ABSTRACTThis journal interprets the idea of the author’s imagination in the title “Kritik Sosial Sebuah Cinta” as the main theme. There are several problems discussed in this regard, namely: 1) the relationship between love and the social conditions of society described in painting arts, 2) discussing the theme of social criticism of love in painting, 3) visualizing criticism of love in a social perspective through love. Love is an instinctive desire of human given by God. Love involves deep emotional feelings, and has beautiful effect for the connoisseurs. The act of making love as an expression of mutual love between human beings is prohibited when it is violating social norms of decency and can plunge someone towards moral degradation, have a negative psychological impact, such as sexual orientation deviation, depression, and suicide. In certain cases, it can lead to the actions beyond common sense and inhumane such as abortion and murder cases. The author is interested intaking the theme because of his consciousness to explain his point of view about social criticism on moral degradation in the name of love that develops in the community. The author aims to make painting as a mediaof criticism on social deviations that occur in society and to describe the degradation of human moral due to superficial understanding of love. The creation method is through extracting ideas from observations and contemplation, and the results are conceptualized through sketch designs arranged based on the principles of visual arts. The final stage is to move the conceptual ideas into canvas with oil paint, which are combined with opaque techniques. The work that is processed through the communicative and general visual symbolism approach, which is packed aesthetically, is expected to make the audience interested in seeing what is conveyed by the painting and the moral messages contained in it.  Keywords: social criticism, love, painting arts.
Workshop Keramik Teknik Pinch Untuk Anak-Anak SD Dengan Publikasi Video di Youtube Dona Prawita Arissuta; Sigit Purnomo Adi
Dikmas: Jurnal Pendidikan Masyarakat dan Pengabdian Vol 3, No 4 (2023): December
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/dikmas.3.4.805-814.2023

Abstract

Anak-anak dimasa pandemi terbiasa dengan gadget baik untuk sarana sekolah, sarana bermain, sarana belajar dan sarana berhubungan atau bergaul. Saking intimnya mereka banyak yang terkena Gadged addictic . untuk meminimalisir supaya anak-anak tidak terkena itu, kegiatan yang bersifat motorik dan dilakukan dengan banyak anak akan memberikan ruang kepada mereka untuk belajar, bermain, berteman, salah satunya adalah dengan kegiatan workshop membuat keramik dengan teknik pich, yang bisa mengeksplore kemampuan mereka dalam berimajinasi dan menuangkan dalam karya benda keramik. Keramik dalam pembuatannya sangat memerlukan ketelatenan, kesabaran dan imajinasi yang tinggi, karena serangkaian proses yang harus dilalui sehingga menjadi karya yang siap dinikmati.