Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Penerapan Agroforestri Pada Lahan Kritis Di Desa Wonosoco Kacamatan Undaan Kabupaten Kudus Hendy Hendro HS; Shodiq Eko Ariyanto; Untung Sudjianto
Muria Jurnal Layanan Masyarakat Vol 3, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.397 KB) | DOI: 10.24176/mjlm.v3i2.5708

Abstract

Agroforestry is a form of cultivation technique that combines annual crops with seasonal crops by paying attention to environmental sustainability. Wonosoco village which is hilly is prone to erosion and flooding. In addition, the area is equipped with cave and spring tourism objects as well as a swimming pool. The area requires an annual cropping movement to strengthen the soil which has a fairly steep slope. The method used is to provide provision / socialization in the development of agrofoerstry in the yard hilly land. In addition, training and assistance on annual crop technology were also conducted to support erosion and flood free areas and increase community income. The results of community service activities are able to increase community awareness to plant annual agroforestry models, reduce erosion, and increase community income.
Rehabilitasi Sub DAS Kritis Pada Kawasan Pegunungan Muria Dengan Pendekatan Teknologi Agroforestri Berbasis Pada Potensi Sumber Daya Hendy Hendro HS; Untung Sudjianto
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 1 (2018): Hilirisasi & Komersialisasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat untuk Indonesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Muria adalah nama pegunungan yang ada disemenanjung utara pulau Jawa. Secara administratif masuk kedalam3 wilayah Kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Jepara, Kabupaten Kudus, danKabupaten Pati. Jika dilihat dari managemen DAS kawasan pegunungan Muria terbagi dalam 52 Sub DAS, 7diantaranya merupakan Sub DAS prioritas atau kritis. Sub DAS kritis tersebut yaitu (1) Sub  DAS Srep (2) SubDAS Piji, (3) Sub DAS Sani, (4) Sub DAS Gungwedi, (5) Sub DAS Tayu, (6) Sub DAS Gelis, dan (7) Sub DASMayong. Sumber penyebab terjadinya Sub DAS kritis selain disebabkan oleh faktor alam seperti topografi(kemiringan lereng), curah hujan, jenis tanah dan tutupan vegetasi, juga disebabkan oleh faktor manusiaterutama akibat adanya penggunaan lahan yang tidak memperhatikan kaidah konservasi dan penggunaannyatidak sesuai dengan keperuntukan dan kemampuan lahannya. Metodologi pengumpulan data mengunakanParticipatory Rural Appraisal (PRA), Identifikasi dan Analisis Kondisi Eksisting, serta Identifikasi Potensi.  Untuk mengatasi Sub DAS kritis dibutuhkan upaya konservasi dan rehabilitasi salah satunya denganmenggunakan teknologi sistem agroforestri yang berbasis pada potensi sumber daya. Manfaat melakukanrehabiltasi Sub DAS kritis dengan menggunakan teknologi agroforestrI berbasis pada potensi sumber daya dapatmengembalikan kelestarian lingkungan, sekaligus dapat meningkatkan sosial-ekonomi masyarakatKata kunci: rehabilitasi, sub DAS kritis, agrofoerstri, potensi sumber daya